Pneumonia Gejala dan Tanda
epigastrium, 2 Napas cepat: 30 kalimenit,
3 Ronki basah, 4 Suara pernapasan menurun,
5 Suara pernapasan bronkial, 6 Foto toraks menunjukkan gambaran Pneumonia inltrat
luas, konsolidasi. Tanda-tanda bahaya yang mungkin dijumpai:
a Kejang, letargis atau tidak sadar b Tidak dapat minummakan, atau memuntahkan
semuanya. c Sianosis.
d Distres pernapasan berat.
26
PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU DI INDONESIA
Pneumonia Komunitas Pada Dewasa
Pada dewasa, pneumonia dibagi menjadi pneumonia komunitas dan pnemonia yang didapat di rumah sakit. Pada umumnya yang
terjadi di masyarakat adalah pneumonia komunitas. Diagnosis pneumonia didapatkan dari hasil anamnesis, pemeriksaan sis,
foto toraks, dan laboratorium. Diagnosis pasti pneumonia komunitas ditegakkan apabila pada foto toraks terdapat
inltratair bronchogram ditambah dengan beberapa gejala di bawah ini:
·
Sesak napas
·
Batuk
·
Perubahan karakteristik sputum purulen
·
Suhu tubuh 38 C aksila atau riwayat demam
·
Nyeri dada
·
Pada pemeriksaan sis dapat ditemukan tanda-tanda konsolidasi, suara napas bronkial dan ronki
·
Leukosit 10.000 atau 4.500 Penilaian derajat keparahan pneumonia komunitas dapat
dilakukan dengan sistem skor menurut Pneumonia Severity Index PSI atau menggunakan kriteria CURB-65 yaitu
Confusion, Ureum 40 mgdl, frekuensi napas
30x permenit, tekanan sistolik 90 mmHg, dan tekanan diastolik 60 mmHg,
dan usia 65 tahun. Hal ini dapat mengindentikasi apakah
pasien dapat dirawat inap atau tidak. Bila CURB-65 skor 0-1 atau PSI 70, maka pasien dapat dirawat jalan.
Pasien dengan kriteria di bawah ini segera dirujuk ke rumah sakit a.l:
·
Kesadaran menurun
·
Frekuensi napas lebih dari 30x per menit
·
Foto toraks menunjukkan Inltrat Multilobus
·
Tekanan sistolik 90 mmHg
·
Tekanan diastolik 60 mmHg
·
Pneumonia pada Napza dirujuk ke rumah sakit. Apabila pasien dirawat jalan, perlu diberikan pengobatan
suportif-simptomatik, al:
27
PETUNJUK TEKNIS PENERAPAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU DI INDONESIA
·
Istirahat di tempat tidur
·
Minum secukupnya untuk mengatasi dehidrasi
·
Bila panas tinggi, perlu dikompres atau diberikan obat penurun panas
·
Bila perlu diberikan mukolitik dan ekspetoran
·
Pemberian antibiotik harus diberikan sesegera mungkin
Antibiotik Empiris yang Digunakan ·
Pasien yang sebelumnya sehat atau tanpa riwayat pemakaian antibiotik 3 bulan sebelumnya
o Golongan β laktam ditambah anti β laktamase
ATAU
o Makrolid baru klaritromisin, azitromisin
·
Pasien dengan komorbid atau mempunyai riwayat pemakaian antibiotik 3 bulan sebelumnya.
o Fluorokuinolon respirasi levooksasin 750 mg, moksioksasin
ATAU
o Golongan β laktam ditambah anti β laktamase o β laktam ditambah makrolid
Pasien dengan faktor komorbid yang memiliki faktor yang dapat mempegaruhi kecendurang terhadap jenis kuman tertentu dan
menjadi faktor penyebab kegagalan pengobatan, seperti riwayat penggunaan antibiotik dalam 3 bulan terakhir, pecandu alkohol,
mempunyai penyakit kelainan dasar paru, mempunyai penyakit kelainan yang multiple, pengobatan dengan kortikosteroid 10
mg per hari dan gizi kurang.