88
Buku Guru Kelas VII SMP
1. Berlindung pada Tisarana Tiga Perlindungan, yakni Buddha, Dharma, dan Sangha. 2. Bertekad untuk melaksanakan Pancasila pantangan untuk membunuh, mencuri,
berbuat asusila, berkata yang tidak benar, mengonsumsi makananminuman yang melemahkan kewaspadaan.
3. Bertekad melaksanakan Atthangasila delapan sila pada hari-hari Uposatha. 4. Berusaha menjalankan Parisuddhisila kemurnian sila, yaitu:
5. Pengendalian diri dalam hal tata tertib Patimokha-samvara. 6. Pengendalian enam indra Indriya-samvara.
7. Perolehan mata pencaharian secara benar Ajiva-parisuddhi. 8. Pemenuhan kebutuhan hidup secara layak Paccaya-sanissita.
Upacara agama Buddha mengandung makna seperti berikut. 1. Menghormati dan merenungkan sifat-sifat luhur Triratna.
2. Memperkuat keyakinan Saddha dengan tekad Adhitthana. 3. Meningkatkan empat kediaman luhur Brahmavihara.
4. Mengulang dan merenungkan kembali khotbah Buddha. 5. Melakukan Anumodana, yaitu `melimpahkan’ jasa perbuatan baik kepada
makhluk lain.
2. Tata Cara Puja Bakti
Secara umum, ada tiga tradisi puja bakti dalam agama Buddha, yaitu tradisi Theravada, tradisi Mahayana, dan tradisi Tantrayana, di samping ada tradisi-tradisi lain dari berbagai
aliran agama Buddha, termasuk yang menggunakan bahasa daerah. Tradisi yang sering digunakan adalah tradisi Theravada, baik dari Sangha Theravada Indonesia maupun
dari Sangha Agung Indonesia. Secara prinsip, tata cara kedua tradisi ini sama, yang berbeda hanya pada pembacaan paritta Vandana dan sebagian bahasa yang digunakan.
a. Pembukaan
Pemimpin puja bakti: memberi tanda kebaktian dimulai dengan gong, lalu menyalakan lilin dan dupa, meletakkannya di tempatnya, sementara hadirin duduk
bertumpu lutut dan bersikap anjali. Setelah dupa diletakkan di tempatnya, pemimpin kebaktian dan para hadirin menghormat dengan menundukkan kepala bersikap anjali
dengan menyentuh dahi.
89
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
b. Pembacaan Paritta
a. Paritta yang Dibaca dalam Puja Bakti Theravada Sangha Theravada Indonesia
Kalau puja bakti dihadiri bhikkhu anggota Sangha, paritta dibacakan Okassa. 1. Namaskara Gatha
2. Vandana: Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma-Sambuddhassa 3x 3. Tisarana
4. Pancasila 5. Buddhanussati
6. Dhammanussati 7. Sanghanussati
8. Saccakiriyagatha 9. Mangala Sutta atau Karaniyametta Sutta
10. Brahmaviharapharana atau Abhinhapaccavekkhanapatha 11. Ettavata
12. Namaskara
Sumber: Sangha Theravada Indonesia-Mapanbudhi,1996
b. Paritta yang Dibaca dalam Puja Bakti Theravada Sangha Agung Indonesia
Kalau puja bakti dihadiri bhikkhu anggota Sangha, paritta dibacakan Okassa. 1. Namaskara Gatha
2. Vandana: Namo Sanghyang Adi Buddhaya 3x Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma-Sambuddhassa 3x Namo Sarve Bodhisattvaya-Mahasattvaya 3x
3. Tisarana 4. Pancasila
5. Buddhanussati 6. Dhammanussati
7. Sanghanussati 8. Saccakiriyagatha
9. Karaniyametta Sutta 10. Ettavata
11. Namaskara
Sumber: Cunda J. Supandi 2004
90
Buku Guru Kelas VII SMP
c. Mantram yang Dibaca dalam Puja Bakti Mahayana Sangha Agung Indonesia
1. Pujian 2. Maha Karuna Dharani
3. Cintamani Cakravartin Dharani 4. Jvala Mahaugra Dharani
5. Gunaratnasaila Dharani 6. Maha Cundi Dharani
7. Arya Amitayur Niyama Prabharaja Dharani 8. Bhaisajyaguru Vaidurya Prabhasa Tathagata Abhisecani Dharani
9. Aryavalopkitesvara Bodhisattva Vikurvana Dharani 10. Sapta Atitabuddha Karasaniya Dharani
11. Sukkavati Vyuha Dharani 12. Sridevi Dharani
13. Prajna Paramita Hrdaya Sutra 14. Vandana: Namo Sanghyang Adi Buddhaya 3x Namo Tassa Bhagavato Arahato
Samma-Sambuddhassa 3x Namo Sarve Bodhisattvaya-Mahasattvaya 3x 15. Mantra memperbanyak makanan
16. Mantra Amrta Tirta 17. Mantra Samanta-pujana
18. Trisarana 19. Parinamana
Sumber: Sekber PMVBI, 1989
d. Mantram yang Dibaca dalam Puja Bakti Tantrayana Sangha Agung Indonesia
1. Vandana. Namo Sanghyang Adi Buddhaya 3x Namo Tassa Bhagavato Arahato Samma-Sambuddhassa 3x Namo Sarve BodhisattvayaMahasattvaya 3x
2. Sadsarana 3. Mantra Vajrasattva
4. Mantra Persembahan 5. Mantra Persembahan Mandala
6. Mantra Amitabha 7. Mantra Sakyamuni
8. Maha Karuna Dharani 9. Mantra Avalokitesvara
91
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
10. Mantra Tara 11. Mantra Manjusri
12. Mantra Jambhala 13. Mantra Vajrapani
14. Mantra Padmasambhava 15. Mantra Usia Panjang
16. Mantra Mahakala Khusus malam hari 17. Mantra Bhaisajyaraja
18. Mantra Bhaisajyaguru 19. Pengembangan Jasa
Sumber: Sekber PMVBI, 1989
e. Paritra dan Mantra yang Dibaca dalam Puja Bhakti Niciren Syosyu:
Paritra - Membaca sebagian Bab II yaitu Hoben Pon upaya kausalya dan Bab XVI yaitu Nyarai Juryo Hon panjang usia Tathagata Saddharma Pundarika
Sutra. Mantra - Menyebut berulang-ulang: Nam Myoho Renge Kyo.
Sumber: Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia
Mantra yang dibaca dalam Puja Bhakti aliran Maitreya: Menyebut berulang-ulang Namo Ami Dasaman Buddha.
Sumber: Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia
f. Paritta yang Digunakan pada Hari-Hari selama Seminggu
1. Senin: Maha Mangala Sutta 2.
Selasa: Ratana Sutta 3.
Rabu: Angulimala Paritta 4. Kamis: Vijaya Sutta
5. Jumat: Bojjhanga Sutta 6. Sabtu: Patumodana
7. Minggu: Karaniyametta Sutta
c. Penutup
Rangkaian puja bakti ditutup dengan namaskara bersujud.
92
Buku Guru Kelas VII SMP
3. Jenis Puja Bakti