PENERIMAAN PEMBIAYAAN RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 14 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA Tabel 3.3 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2012 – 2016 APBD TA.2012 Rp APBD TA.2013 Rp APBD TA.2014 Rp APBD TA 2015 Rp APBD TA 2016 Rp 1 PENDAPATAN DAERAH 1.1 Pendapatan Asli Daerah 40,254,884,212.15 49,684,274,492.28 50,012,298,671 91,084,864,666 100,193,351,133 9,108,486,467 1.1.1 Pajak daerah 7,026,802,565 12,493,444,921 8,772,775,555 11,365,596,415 12,502,156,057 1,136,559,642 1.1.2 Retribusi Daerah 6,482,533,375 21,687,709,553 30,341,523,116 5,969,236,000 6,566,159,600 596,923,600 1.1.3 Hasil Perusahaan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 3,747,133,748.98 4,313,117,904.00 4,300,000,000 3,925,000,000 4,317,500,000 392,500,000 1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Dipisahkan 22,998,414,523.17 11,190,002,114.28 6,598,000,000 69,825,032,251 76,807,535,476 6,982,503,225 - - 1.2 Pendapatan Dana Perimbangan 711,834,651,068 805,702,229,695 886,023,772,456 912,441,606,685 1,003,685,767,354 91,244,160,669 1.2.1 Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak 32,252,077,068 29,399,335,695 24,473,213,456 23,187,764,685 25,506,541,154 2,318,776,469 1.2.2 Dana Alokasi Umum 609,139,244,000 689,380,494,000 753,984,939,000 784,825,492,000 863,308,041,200 78,482,549,200 1.2.3 Dana Alokasi Khusus 70,443,330,000 86,922,400,000 107,565,620,000 104,428,350,000 114,871,185,000 10,442,835,000 - - 1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 120,211,101,000 158,474,496,200 227,260,449,000 306,431,701,470 337,074,871,617 30,643,170,147 1.3.1 Pendapatan Hibah - 135,524,200 5,626,000,000 2,000,000,000 2,200,000,000 200,000,000 1.3.2 Dana Darurat - - - - - - 1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak 28,491,778,000 32,132,105,000 28,491,778,000 40,963,912,000 45,060,303,200 4,096,391,200 1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 91,719,323,000 126,206,867,000 193,142,671,000 209,917,210,000 230,908,931,000 20,991,721,000 1.3.5 Dana Insentif Daerah DID 22,695,355,000 24,964,890,500 2,269,535,500 1.3.6 Dana Desa 30,855,224,470 33,940,746,917 3,085,522,447 1.3.7 Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah - - - - - - - - - - JUMLAH PENDAPATAN 872,300,636,280 1,013,861,000,387 1,163,296,520,127 1,309,958,172,821 1,440,953,990,103 130,995,817,282 NO URAIAN PROYEKSI PERKIRAAN KENAIKAN Rp REALISASI Sumber : DPPKAD Kabupaten Pesisir Selatan, 2014 Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2015 diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 82.12. Sumber peningkatan pada pendapatan asli daerah ini didominasi berasal dari pajak daerah sebesar 29.55 dimana peningkatan pajak daerah ini diperoleh dari pajak restoran, hotel dan penerangan jalan seiring peningkatan kunjungan wisatawan yang masuk ke Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk penerimaan dari lain-lain PAD yang sah diperkirakan akan meningkat 34.83 pada tahun 2015, pendapatan ini diperoleh dari dana deposito dan penerimaan lainnya. Peningkatan penerimaan daerah yang berasal dari bagi hasil pajakbukan pajak diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 5.25 sebagai akibat dari adanya peralihan jenis pajak yang dikelola oleh pusat menjadi pajak daerah. Untuk dana alokasi umum diperkirakan penerimaan daerah yang berasal dari dana alokasi umum mengalami kenaikan KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 15 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA sebesar 5 pada tahun 2015. Sedangkan penerimaan daerah dari Dana alokasi Khusus DAK tahun 2015 diperkirakan akan sama dengan alokasi DAK pada tahun 2014. Pendapatan yang diperoleh dana hasil bagi pajak propinsi pada tahun 2015 meningkat sekitar 43.77 yang diperoleh dari pajak kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, tetapi peningkatan yang signifikan terjadi pengambilan dan pemanfaatan air permukaan.

3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah

Kebijakan Umum pengelolaan keuangan daerah merupakan sasaran dan kebijakan daerah dalam satu tahun anggaran yang menjadi petunjuk dan ketentuan umum yang disepakati oleh Pemerintah Daerah dan DPRD sebagai pedoman dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah RAPBD. Penyusunan Kebijakan Umum APBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2015 diarahkan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang telah diatur dalam rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan daerah Kabupaten Pesisir Selatan.

3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

1. Pendapatan Asli Daerah PAD yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan milik Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah 2. Dana Perimbangan yang meliputi Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Pajak Penghasilan PPh Perorangan, Sumber Daya Alam SDA, dan Dana Alokasi Umum 3. Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah KabKota, Dana Penyesuaian dan Dana Alternatif Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan. Sedangkan pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SILPA, Penerimaan Pinjaman Daerah, dan Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang dipisahkan. KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 16 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA Perkembangan target Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pesisir Selatan selama kurun waktu 5 tahun 2010-2014, rata- rata pertumbuhan per tahun mengalami kenaikan sebesar 14,62, sebagaimana Tabel 3.4. berikut ini. Tabel 3.4 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah PAD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2014 Tahun PAD Rp. Pertumbuhan 2010 17,595,930,413 0.47 2011 30,280,287,004 72.09 2012 40,254,884,212 32.94 2013 49,684,274,492 23.42 2014 50,012,298,671 0.66 25.92 Rata-rata Pertahun Sumber : DPPKAD Kabupaten Pesisir Selatan, 2014 Catt : Data tahun 2010-2013 merupakan Realisasi APBD dan Tahun 2014 berdasarkan data APBD tahun 2014 Tabel 3.5 Kontribusi Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap APBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2014 Tahun PAD Rp. Pertumbuhan APBD Kontribbusi PAD 2010 17,595,930,413 0.47 780,526,182,094 2.25 2011 30,280,287,004 72.09 852,552,612,883 3.55 2012 40,254,884,212 32.94 928,446,945,830 4.34 2013 49,684,274,492 23.42 1,029,266,035,289 4.83 2014 50,012,298,671 0.66 1,196,345,494,552 4.18 25.92 3.83 Rata-rata Pertahun Sumber : DPPKAD Kabupaten Pesisir Selatan, 2014 Catt : Data tahun 2010-2013 merupakan Realisasi APBD dan Tahun 2014 berdasarkan data APBD tahun 2014 Jika memperhatikan kemampuan keuangan dari Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dengan rata-rata kontribusi per tahun terhadap APBD sebesar 3,83, secara umum dapat diartikan bahwa kemampuan fiskal masih masuk dalam kategori rendah dari rata-rata nasional. Berdasarkan kondisi tersebut Kabupaten Pesisir Selatan nasih tergantung pada penerimaan transfer dana dari Pemerintah Pusat seperti yang terlihat pada tabel 3.5. KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 17 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA Kebijakan anggaran tahun 2015 untuk pendapatan daerah yang merupakan potensi daerah dan sebagai penerimaan Kab. Pesisir Selatan sesuai urusannya diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah dan dana perimbangan. Adapun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah : 1. Pendapatan Asli Daerah PAD dilakukan melalui :  Peningkatan intensifikasi pendapatan daerah melalui peningkatan pelayanan pemungutan dengan membentuk Unit Pengelola Terpadu UPT, perbaikan dan penyederhanaan sistem administrasi, meningkatkan kualitas SDM pengelola pendapatan, mengevaluasi dan menyempurnakan berbagai peraturan daerah yang berkaitan dengan target pencapaian pendapatan daerah, meningkatkan kerja samakoordinasi lintas instansi dan pihak swasta dalam penggalian sumber – sumber pendapatan asli daerah.  Ektensifikasi pendapatan asli daerah, diupayakan dengan melakukan pengkajian – pengkajian terhadap sumber – sumber ekonomi yang dapat dijadikan objek retribusi baru.  Membenahi sistem pemungutan PAD  Menindaklanjuti Perda Pajak Daerah dan Reribusi Daearah sebagai implikasi UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Reribusi Daearah. 2. Dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah, upaya pemerintah dalam mencapai target yaitu dengan :  Meningkatkan kerja samakoordinasi lintas sektoral baik dengan instansi pusat maupun propinsi dalam meningkatkan penggalian sumber -sumber pendapatan  Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan alokasi dana perimbangan dan dana lainnya seperti peningkatan dana alokasi khusus, peningkatan bantuan bencana alam, peningkatan dana alokasi umum, peningkatan bagi hasil pajak dan bukuan pajak Bonus PBB, PPh Pasal 21, dll; peningkatan bagi hasil pajak dari propinsi dan pemerintah daerah lainnya serta bantuan keuangan dari propinsi dan pemerintah daerah lainnya KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 18 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA  Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan para investor dan pihak swasta dalam menggali potensi pendapatan daerah  Meningkatkan koordinasi dengan lembaga-lembaga pihak ketiga yang tidak mengikat terutama pendapatan yang berasal dari sumbangan pihak ketiga.

3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah tahun 2015 disusun dengan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Ini bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke dalam programkegiatan. Kebijakan belanja daerah tahun 2015 diarahkan untuk mendukung pencapaian target IPM 74,49 dimana dengan mempertimbangkan pencapaian IPM tahun 2012 baru sebesar 72,43; diperlukan perencanaan kegiatan yang berorientasi pencapaian IPM 74,49. Dengan perencanaan anggaran yang konsisten dan fokus, diproyeksikan pencapaian IPM 74,80 ditargetkan tercapai pada tahun 2015. Perencanaan pembangunan yang mendukung pencapaian IPM 74,49 diarahkan dengan memperkuat bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, infrastruktur, dan suprastruktur. Kebijakan belanja daerah tahun 2015 diupayakan dengan pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain melalui: 1. Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20 dari total belanja daerah tahun 2015 tidak termasuk alokasi anggaran untuk kegiatan yang belum selesai tahun sebelumnya multi years, dalam rangka peningkatan indeks pendidikan meliputi Angka melek Huruf dan Rata- rata Lama Sekolah AMH dan RLS. KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 19 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA 2. Mengupayakan alokasi anggaran untuk kesehatan sebesar 5 dari total belanja daerah untuk peningkatan kualitas dan aksesibilitas pelayanan dasar kesehatan dalam rangka peningkatan indeks kesehatan masyarakat. 3. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secara terukur dan terarah, yaitu: a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional kantor biaya listrik, telepon, air bersih, BBM, internet, dan service mobil; b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang bersifat rutin, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, pengendalian evaluasi, perencanaan, dan pengawasan; c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang mendukung program-program pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan, programkegiatan yang telah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan committed budget, dan kegiatan multi years yang diprioritaskan untuk dilaksanakan pada TA 2015. 4. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS, belanja subsidi, belanja hibah, belanja sosial, belanja bagi hasil kabkota, belanja bantuan dengan prinsip proporsional, pemerataan, dan penyeimbang, serta belanja tidak terduga yang digunakan untuk penanggulangan bencana yang tidak teralokasikan sebelumnya. 5. Dalam rangka mengoptimalkan pencapaian prioritas pembangunan, Pemerintah Daerah Kab. Pesisir Selatan akan merintis skema pelaksanaan programkegiatan pembangunan melalui Tugas Pembantuan. Tugas pembantuan ini adalah merupakan penugasan dari Pemerintah Provinsi ke daerah kabupatenkota dan desa untuk melaksanakan tugas tertentu terutama dalam melaksanakan pembangunan di perdesaan. 6. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan dan bagi hasil kepada kabupatenkota dengan pola : a. Alokasi yang bersifat block grant dari Pos Bagi Hasil secara proporsional, guna memperkuat kapasitas fiskal kabupaten kota dalam melaksanakan otonomi daerah; KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 20 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA b. Alokasi yang bersifat spesific grant dari pos bantuan kepada KabupatenKota yang diarahkan, dengan kewajiban kabupaten kota untuk menyediakan Dana Pendamping minimal 10, dalam rangka mendukung agenda akselerasi pencapaian Visi Kabupaten Pesisir Selatan yaitu : 1 Berdasarkan pola penyaluran yang bersifat kompetisi melalui Program Pendanaan Kompetisi PPK. 2 Membagi alokasi menjadi tiga bagian yaitu dana pemerataan, dana proporsional dan dana penyeimbang. Dana pemerataan dialokasikan sama untuk setiap Kabupaten Kota, dana proporsional dihitung berdasarkan indeks Kabupaten Kota, dan dana penyeimbang ditentukan berdasarkan variabel kualitatif seperti Ibu Kota Provinsi, KabupatenKota perbatasan dengan Provinsi lain serta KabupatenKota yang akan menyelenggarakan even khusus yang berskala regional atau nasional. Variabel-variabel yang digunakan untuk menghitung indeks KabupatenKota adalah : Indeks Pendidikan, Indeks Kesehatan, Indeks Daya Beli, Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Penduduk Miskin, PDRBKapita, Pendapatan Asli Daerah, Proporsi Pengangguran, dan Proporsi Kawasan Lindung. Adapun kriteria kegiatan yang mendapatkan alokasi bantuan keuangan KabupatenKota adalah mendukung secara signifikan upaya peningkatan IPM Kabupaten Pesisir Selatan; menanggulangi masalah kemiskinan; menanggulangi masalah pengangguran dan meningkatkan upaya pelestarian lingkungan khususnya kawasan lindung Untuk menganalisa realisasi dan proyeksi belanja daerah dan pendanaannya dapat diperoleh dari tabel Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah dibawah ini : KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 21 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi Belanja Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2012 – 2016 APBD TA.2012 Rp APBD TA.2013 Rp APBD TA.2014 Rp APBD TA 2015 Rp APBD TA 2016 Rp - - 2 BELANJA DAERAH - - 2.1 BELANJA TIDAK LANGSUNG 571,854,656,195 617,457,181,405 802,010,347,139 901,156,723,453 991,272,395,798 90,115,672,345 - Belanja Pegawai 522,400,431,765 563,487,044,017 724,482,057,189 777,694,652,713 855,464,117,984 77,769,465,271 - Belanja Bunga - - - 4,100,000,000 4,510,000,000 410,000,000 - Belanja Subsidi - - - - - - - Belanja Hibah 5,169,110,000 7,776,255,900 7,200,000,000 27,500,000,000 30,250,000,000 2,750,000,000 - Belanja Bantuan Sosial 795,950,000 1,328,900,000 4,007,850,000 3,825,000,000 4,207,500,000 382,500,000 - Belanja Bagi Hasil Kepada PropKabKota dan Pemerintahan Desa 284,030,000 284,027,475 284,030,000 1,884,030,000 2,072,433,000 188,403,000 - Belanja Bantuan Keuangan Kepada PropKabKota dan Pemerntahan Desa 40,604,357,830 41,422,819,413 53,736,409,950 80,360,040,740 88,396,044,814 8,036,004,074 - Belanja Tidak Terduga 2,600,776,600 3,158,134,600 12,300,000,000 5,793,000,000 6,372,300,000 579,300,000 - -

2.2 BELANJA LANGSUNG

287,512,454,430 367,509,253,165 394,335,147,413 566,391,895,105 623,031,084,616 56,639,189,511 - Belanja Pegawai 11,709,543,100 20,643,680,210 14,908,881,200 - - - Belanja Barang dan Jasa 146,449,301,650 178,963,738,848 195,143,270,290 - - - Belanja Modal 129,353,609,680 167,901,834,107 184,282,995,923 - - - - JUMLAH BELANJA 859,367,110,625 984,966,434,570 1,196,345,494,552 1,467,548,618,558 1,614,303,480,414 146,754,861,856 - - SURPLUSDEFISIT 12,933,525,655.15 41,930,097,177 33,048,974,425 157,590,445,737 173,349,490,311 15,759,044,574 - - 3 PEMBIAYAAN DAERAH - -

3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN

54,847,542,144 55,849,996,007 26,678,991,362 164,526,445,737 180,979,090,311 16,452,644,574 3.1.1 SILPA 54,558,268,114 55,716,395,123 26,678,991,362 65,526,445,737 72,079,090,311 6,552,644,574 3.1.2 Penerimaan Pinjaman Daerah - - - 99,000,000,000 108,900,000,000 9,900,000,000 3.1.3 JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN - - 26,678,991,362 164,526,445,737 180,979,090,311 16,452,644,574 - - 3.1.4 Pengeluaran Pembiayaan - - - - - - 3.1.5 Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah 289,274,030 133,600,884 6,989,000,000 6,936,000,000 7,629,600,000 693,600,000 Pembayaran Pokok Utang 1,361,369,600 - - - JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN 8,350,369,600 6,936,000,000 7,629,600,000 693,600,000 PEMBIAYAAN NETTO 18,328,621,762 157,590,445,737 173,349,490,311 15,759,044,574 SURPLUS DEFISIT 14,720,352,663 - - - PERKIRAAN KENAIKAN Rp REALISASI NO URAIAN PROYEKSI Sumber : DPPKAD Kabupaten Pesisir Selatan, 2014 Belanja Daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung diperuntukan belanja pegawai termasuk gaji dan tunjangan daerah, belanja hibah, belanja bantuan sosial kepada organisasi kemasyarakatan, belanja bagi hasil kepada prop kab kota, belanja bantuan keuangan kepada propkabkota dan belanja tidak terduga. Diperkirakan adanya kenaikan belanja pegawai pada tahun 2015 sebesar 25,13 dari tahun 2014, karena adanya penambahan pegawai baru dan kenaikan gaji pegawai sebesar 5, antisipasi kenaikan gaji pegawai lainnya seperti kenaikan gaji berkala, sedangkan untuk bantuan sosial dan belanja Bantuan Keuangan Kepada ProvKabkota dan Pemerintahan Desa serta Belanja Tidak terduga lainnya mengalami penurunan. Sedangkan untuk belanja langsung adalah belanja yang digunakan untuk membiayai urusan wajib dan pilihan, diperkirakan anggaran untuk membiayai belanja langsung ini akan mengalami penurunan sebesar KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 22 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA 21,66 dan ini terjadi pada belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja modal. Pada urusan belanja daerah ini diperkirakan pada tahun 2015 proporsi antara belanja tidak langsung dengan belanja langsung adalah 72,28 dan 27,72. Hal ini sangat jauh dari kondisi yang ideal yaitu 50-50.

3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Kebijakan penerimaan pembiayaan, khususnya SILPA tahun sebelumnya, dimanfaatkan untuk menutupi defisit anggaran belanja. Kebijakan ini diambil sebagai jawaban atas besarnya anggaran untuk belanja, baik langsung atau tak langsung. Kebijakan pemanfaatan dana SiLPA untuk menutup defisit karena Pemerintah Kabupaten Pesisir menggunakan prinsip anggaran berimbang, jumlah belanja sama dengan jumlah penerimaan. Menurut aturan hukum, pemerintah daerah diizinkan untuk memakai pola anggaran defisit, asal masih dalam level aman berkisar 2,5 dari PDRB. Untuk membiayai defisit anggaran, pemerintah daerah diizinkan untuk mengeluarkan surat hutang treasury bond setelah mendapat izin dari pemerintah pusat dan DPRD setempat. Selain itu juga dibuka peluang bagi pemerintah daerah untuk menggalang dana pinjaman pemerintah daerah yang bersumber dari masyarakat sebagai salah satu sumber pendanaan daerah. Sumber pendanaan tersebut adalah obligasi daerah untuk mendanai investasi sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi masyarakat. Sampai saat ini, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan belum memanfaatkan sumber-sumber penerimaan pembiayaan yang lain kecuali SILPA. Untuk menganalisa realisasi dan proyeksi pembiayaan daerah dan pendanaannya dapat diperoleh dari tabel Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah dibawah ini :