KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
Hal. III - 14 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA
Tabel 3.3 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun 2012 – 2016
APBD TA.2012 Rp APBD TA.2013 Rp
APBD TA.2014 Rp APBD TA 2015 Rp
APBD TA 2016 Rp 1
PENDAPATAN DAERAH 1.1 Pendapatan Asli Daerah
40,254,884,212.15 49,684,274,492.28
50,012,298,671 91,084,864,666
100,193,351,133 9,108,486,467
1.1.1 Pajak daerah 7,026,802,565
12,493,444,921 8,772,775,555
11,365,596,415 12,502,156,057
1,136,559,642 1.1.2 Retribusi Daerah
6,482,533,375 21,687,709,553
30,341,523,116 5,969,236,000
6,566,159,600 596,923,600
1.1.3 Hasil Perusahaan dan Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
3,747,133,748.98 4,313,117,904.00
4,300,000,000 3,925,000,000
4,317,500,000 392,500,000
1.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Dipisahkan 22,998,414,523.17
11,190,002,114.28 6,598,000,000
69,825,032,251 76,807,535,476
6,982,503,225 -
- 1.2 Pendapatan Dana Perimbangan
711,834,651,068 805,702,229,695
886,023,772,456 912,441,606,685
1,003,685,767,354 91,244,160,669
1.2.1 Bagi Hasil Pajak Bukan Pajak 32,252,077,068
29,399,335,695 24,473,213,456
23,187,764,685 25,506,541,154
2,318,776,469 1.2.2 Dana Alokasi Umum
609,139,244,000 689,380,494,000
753,984,939,000 784,825,492,000
863,308,041,200 78,482,549,200
1.2.3 Dana Alokasi Khusus 70,443,330,000
86,922,400,000 107,565,620,000
104,428,350,000 114,871,185,000
10,442,835,000 -
- 1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
120,211,101,000 158,474,496,200
227,260,449,000 306,431,701,470
337,074,871,617 30,643,170,147
1.3.1 Pendapatan Hibah -
135,524,200 5,626,000,000
2,000,000,000 2,200,000,000
200,000,000 1.3.2 Dana Darurat
- -
- -
- -
1.3.3 Dana Bagi Hasil Pajak 28,491,778,000
32,132,105,000 28,491,778,000
40,963,912,000 45,060,303,200
4,096,391,200 1.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
91,719,323,000 126,206,867,000
193,142,671,000 209,917,210,000
230,908,931,000 20,991,721,000
1.3.5 Dana Insentif Daerah DID 22,695,355,000
24,964,890,500 2,269,535,500
1.3.6 Dana Desa 30,855,224,470
33,940,746,917 3,085,522,447
1.3.7 Bantuan Keuangan dari Provinsi dan Pemerintah
- -
- -
- -
- -
- -
JUMLAH PENDAPATAN 872,300,636,280
1,013,861,000,387 1,163,296,520,127
1,309,958,172,821 1,440,953,990,103
130,995,817,282 NO
URAIAN PROYEKSI
PERKIRAAN KENAIKAN Rp
REALISASI
Sumber : DPPKAD Kabupaten Pesisir Selatan, 2014
Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2015 diprediksi akan mengalami kenaikan sebesar 82.12. Sumber peningkatan pada
pendapatan asli daerah ini didominasi berasal dari pajak daerah sebesar 29.55 dimana peningkatan pajak daerah ini diperoleh
dari pajak restoran, hotel dan penerangan jalan seiring peningkatan kunjungan wisatawan yang masuk ke Kabupaten
Pesisir Selatan.
Untuk penerimaan dari lain-lain PAD yang sah diperkirakan akan meningkat 34.83 pada tahun 2015, pendapatan ini diperoleh
dari dana deposito dan penerimaan lainnya. Peningkatan penerimaan daerah yang berasal dari bagi hasil pajakbukan
pajak diperkirakan akan mengalami penurunan sebesar 5.25 sebagai akibat dari adanya peralihan jenis pajak yang dikelola
oleh pusat menjadi pajak daerah.
Untuk dana alokasi umum diperkirakan penerimaan daerah yang berasal dari dana alokasi umum mengalami kenaikan
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
Hal. III - 15 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA
sebesar 5 pada tahun 2015. Sedangkan penerimaan daerah dari Dana alokasi Khusus DAK tahun 2015 diperkirakan akan sama
dengan alokasi DAK pada tahun 2014.
Pendapatan yang diperoleh dana hasil bagi pajak propinsi pada tahun 2015 meningkat sekitar 43.77 yang diperoleh dari pajak
kendaraan bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor, tetapi peningkatan yang signifikan terjadi pengambilan dan
pemanfaatan air permukaan.
3.2.2. Arah Kebijakan Keuangan Daerah
Kebijakan Umum pengelolaan keuangan daerah merupakan sasaran dan kebijakan daerah dalam satu tahun anggaran yang
menjadi petunjuk dan ketentuan umum yang disepakati oleh Pemerintah Daerah dan DPRD sebagai pedoman dalam
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah RAPBD. Penyusunan Kebijakan Umum APBD
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Anggaran 2015 diarahkan untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang telah
diatur dalam rencana pembangunan jangka panjang, jangka menengah dan tahunan daerah Kabupaten Pesisir Selatan.
3.2.2.1. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah
1. Pendapatan Asli Daerah PAD yang terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan milik
Daerah dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
2. Dana Perimbangan yang meliputi Pajak Bumi dan Bangunan PBB, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Pajak
Penghasilan PPh Perorangan, Sumber Daya Alam SDA, dan Dana Alokasi Umum
3. Kelompok-lain-lain pendapatan daerah yang sah meliputi Hibah, Dana Darurat, Dana Bagi Hasil Pajak dari Pemerintah
KabKota, Dana Penyesuaian dan Dana Alternatif Khusus, dan Dana Bantuan Keuangan. Sedangkan pembiayaan
bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran SILPA, Penerimaan Pinjaman Daerah, dan Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah yang dipisahkan.
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
Hal. III - 16 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA
Perkembangan target Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pesisir Selatan selama kurun waktu 5 tahun 2010-2014, rata-
rata pertumbuhan per tahun mengalami kenaikan sebesar 14,62, sebagaimana Tabel 3.4. berikut ini.
Tabel 3.4 Perkembangan Pendapatan Asli Daerah PAD
Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2014
Tahun PAD Rp.
Pertumbuhan
2010 17,595,930,413
0.47 2011
30,280,287,004 72.09
2012 40,254,884,212
32.94 2013
49,684,274,492 23.42
2014 50,012,298,671
0.66 25.92
Rata-rata Pertahun
Sumber :
DPPKAD
Kabupaten Pesisir Selatan, 2014 Catt : Data tahun 2010-2013 merupakan Realisasi APBD dan Tahun 2014
berdasarkan data APBD tahun 2014
Tabel 3.5
Kontribusi Pendapatan Asli Daerah PAD Terhadap APBD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010
– 2014
Tahun PAD Rp.
Pertumbuhan APBD
Kontribbusi PAD
2010 17,595,930,413
0.47 780,526,182,094
2.25 2011
30,280,287,004 72.09
852,552,612,883 3.55
2012 40,254,884,212
32.94 928,446,945,830
4.34 2013
49,684,274,492 23.42
1,029,266,035,289 4.83
2014 50,012,298,671
0.66 1,196,345,494,552
4.18 25.92
3.83 Rata-rata Pertahun
Sumber : DPPKAD Kabupaten Pesisir Selatan, 2014
Catt : Data tahun 2010-2013 merupakan Realisasi APBD dan Tahun 2014
berdasarkan data APBD tahun 2014
Jika memperhatikan kemampuan keuangan dari Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dengan rata-rata
kontribusi per tahun terhadap APBD sebesar 3,83, secara umum dapat diartikan bahwa kemampuan fiskal masih masuk
dalam kategori rendah dari rata-rata nasional. Berdasarkan kondisi tersebut Kabupaten Pesisir Selatan nasih tergantung
pada penerimaan transfer dana dari Pemerintah Pusat seperti yang terlihat pada tabel 3.5.
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
Hal. III - 17 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA
Kebijakan anggaran tahun 2015 untuk pendapatan daerah yang merupakan potensi daerah dan sebagai penerimaan Kab.
Pesisir Selatan sesuai urusannya diarahkan melalui upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah,
retribusi daerah dan dana perimbangan. Adapun upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pendapatan daerah adalah :
1. Pendapatan Asli Daerah PAD dilakukan melalui :
Peningkatan intensifikasi pendapatan daerah melalui peningkatan pelayanan pemungutan dengan
membentuk Unit Pengelola Terpadu UPT, perbaikan dan
penyederhanaan sistem
administrasi, meningkatkan kualitas SDM pengelola pendapatan,
mengevaluasi dan menyempurnakan berbagai peraturan daerah yang berkaitan dengan target
pencapaian pendapatan daerah, meningkatkan kerja samakoordinasi lintas instansi dan pihak swasta dalam
penggalian sumber
– sumber pendapatan asli daerah. Ektensifikasi pendapatan asli daerah, diupayakan
dengan melakukan pengkajian – pengkajian terhadap
sumber – sumber ekonomi yang dapat dijadikan
objek retribusi baru. Membenahi sistem pemungutan PAD
Menindaklanjuti Perda Pajak Daerah dan Reribusi Daearah sebagai implikasi UU Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Reribusi Daearah. 2. Dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah,
upaya pemerintah dalam mencapai target yaitu dengan : Meningkatkan kerja samakoordinasi lintas sektoral
baik dengan instansi pusat maupun propinsi dalam meningkatkan penggalian sumber -sumber pendapatan
Meningkatkan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk meningkatkan alokasi dana perimbangan dan
dana lainnya seperti peningkatan dana alokasi khusus, peningkatan bantuan bencana alam, peningkatan dana
alokasi umum, peningkatan bagi hasil pajak dan bukuan pajak Bonus PBB, PPh Pasal 21, dll; peningkatan bagi
hasil pajak dari propinsi dan pemerintah daerah lainnya serta bantuan keuangan dari propinsi dan pemerintah
daerah lainnya
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
Hal. III - 18 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA
Menjalin kerjasama dan koordinasi dengan para investor dan pihak swasta dalam menggali potensi
pendapatan daerah Meningkatkan koordinasi dengan lembaga-lembaga
pihak ketiga yang tidak mengikat terutama pendapatan yang berasal dari sumbangan pihak ketiga.
3.2.2.2. Arah Kebijakan Belanja Daerah
Dengan berpedoman pada prinsip-prinsip penganggaran, belanja daerah tahun 2015 disusun dengan pendekatan
anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan dengan memperhatikan
prestasi kerja setiap satuan kerja perangkat daerah dalam pelaksanaan tugas, pokok dan fungsinya. Ini bertujuan untuk
meningkatkan akuntabilitas perencanan anggaran serta menjamin efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran ke
dalam programkegiatan.
Kebijakan belanja daerah tahun 2015 diarahkan untuk mendukung pencapaian target IPM 74,49 dimana dengan
mempertimbangkan pencapaian IPM tahun 2012 baru sebesar 72,43; diperlukan perencanaan kegiatan yang
berorientasi pencapaian IPM 74,49. Dengan perencanaan anggaran yang konsisten dan fokus, diproyeksikan
pencapaian IPM 74,80 ditargetkan tercapai pada tahun 2015. Perencanaan pembangunan yang mendukung pencapaian
IPM 74,49 diarahkan dengan memperkuat bidang pendidikan,
kesehatan, ekonomi,
infrastruktur, dan
suprastruktur. Kebijakan belanja daerah tahun 2015 diupayakan dengan
pengaturan pola pembelanjaan yang proporsional, efisien dan efektif, antara lain melalui:
1. Mengalokasikan anggaran untuk pendidikan sebesar 20 dari total belanja daerah tahun 2015 tidak termasuk
alokasi anggaran untuk kegiatan yang belum selesai tahun sebelumnya multi years, dalam rangka peningkatan
indeks pendidikan meliputi Angka melek Huruf dan Rata- rata Lama Sekolah AMH dan RLS.
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
Hal. III - 19 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA
2. Mengupayakan alokasi anggaran untuk kesehatan sebesar 5 dari total belanja daerah untuk peningkatan
kualitas dan aksesibilitas pelayanan dasar kesehatan dalam rangka peningkatan indeks kesehatan masyarakat.
3. Mengalokasikan kebutuhan belanja fixed cost, regular cost, dan variable cost secara terukur dan terarah, yaitu:
a. Pemenuhan kebutuhan dasar dalam menjamin keberlangsungan operasional kantor biaya listrik,
telepon, air bersih, BBM, internet, dan service mobil; b. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang
bersifat rutin, yang meliputi kegiatan koordinasi, fasilitasi, konsultasi, sosialisasi, pengendalian
evaluasi, perencanaan, dan pengawasan; c. Pengalokasian kebutuhan belanja kegiatan yang
mendukung program-program pembangunan yang menjadi prioritas dan unggulan, programkegiatan
yang telah menjadi komitmen Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan committed budget, dan kegiatan multi
years yang diprioritaskan untuk dilaksanakan pada TA 2015.
4. Mengalokasikan belanja tidak langsung yang meliputi gaji dan tunjangan PNS, belanja subsidi, belanja hibah, belanja
sosial, belanja bagi hasil kabkota, belanja bantuan dengan
prinsip proporsional,
pemerataan, dan
penyeimbang, serta belanja tidak terduga yang digunakan untuk penanggulangan bencana yang tidak teralokasikan
sebelumnya. 5. Dalam rangka mengoptimalkan pencapaian prioritas
pembangunan, Pemerintah Daerah Kab. Pesisir Selatan akan merintis skema pelaksanaan programkegiatan
pembangunan melalui Tugas Pembantuan. Tugas pembantuan ini adalah merupakan penugasan dari
Pemerintah Provinsi ke daerah kabupatenkota dan desa untuk melaksanakan tugas tertentu terutama dalam
melaksanakan pembangunan di perdesaan.
6. Peningkatan efektivitas belanja bantuan keuangan dan bagi hasil kepada kabupatenkota dengan pola :
a. Alokasi yang bersifat block grant dari Pos Bagi Hasil secara proporsional, guna memperkuat kapasitas fiskal
kabupaten kota dalam melaksanakan otonomi daerah;
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
Hal. III - 20 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA
b. Alokasi yang bersifat spesific grant dari pos bantuan kepada KabupatenKota yang diarahkan, dengan
kewajiban kabupaten kota untuk menyediakan Dana Pendamping minimal 10, dalam rangka mendukung
agenda akselerasi pencapaian Visi Kabupaten Pesisir Selatan yaitu :
1 Berdasarkan pola penyaluran yang bersifat
kompetisi melalui Program Pendanaan Kompetisi PPK.
2 Membagi alokasi menjadi tiga bagian yaitu dana pemerataan,
dana proporsional
dan dana
penyeimbang. Dana pemerataan dialokasikan sama untuk setiap Kabupaten Kota, dana proporsional
dihitung berdasarkan indeks Kabupaten Kota, dan dana penyeimbang ditentukan berdasarkan variabel
kualitatif seperti Ibu Kota Provinsi, KabupatenKota perbatasan
dengan Provinsi
lain serta
KabupatenKota yang akan menyelenggarakan even khusus yang berskala regional atau nasional.
Variabel-variabel yang digunakan untuk menghitung indeks KabupatenKota adalah : Indeks Pendidikan,
Indeks Kesehatan, Indeks Daya Beli, Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Penduduk Miskin,
PDRBKapita, Pendapatan Asli Daerah, Proporsi Pengangguran, dan Proporsi Kawasan Lindung.
Adapun kriteria kegiatan yang mendapatkan alokasi bantuan
keuangan KabupatenKota
adalah mendukung secara signifikan upaya peningkatan
IPM Kabupaten Pesisir Selatan; menanggulangi masalah kemiskinan; menanggulangi masalah
pengangguran dan meningkatkan upaya pelestarian lingkungan khususnya kawasan lindung
Untuk menganalisa realisasi dan proyeksi belanja daerah dan pendanaannya dapat diperoleh dari tabel
Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah dibawah ini :
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
Hal. III - 21 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA
Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi Belanja Kabupaten Pesisir Selatan
Tahun 2012 – 2016
APBD TA.2012 Rp APBD TA.2013 Rp
APBD TA.2014 Rp APBD TA 2015 Rp
APBD TA 2016 Rp -
- 2
BELANJA DAERAH -
- 2.1
BELANJA TIDAK LANGSUNG 571,854,656,195
617,457,181,405 802,010,347,139
901,156,723,453 991,272,395,798
90,115,672,345
- Belanja Pegawai 522,400,431,765
563,487,044,017 724,482,057,189
777,694,652,713 855,464,117,984
77,769,465,271 - Belanja Bunga
- -
- 4,100,000,000
4,510,000,000 410,000,000
- Belanja Subsidi -
- -
- -
- - Belanja Hibah
5,169,110,000 7,776,255,900
7,200,000,000 27,500,000,000
30,250,000,000 2,750,000,000
- Belanja Bantuan Sosial 795,950,000
1,328,900,000 4,007,850,000
3,825,000,000 4,207,500,000
382,500,000 - Belanja Bagi Hasil Kepada PropKabKota dan
Pemerintahan Desa 284,030,000 284,027,475
284,030,000 1,884,030,000
2,072,433,000 188,403,000
- Belanja Bantuan Keuangan Kepada PropKabKota dan Pemerntahan Desa
40,604,357,830 41,422,819,413 53,736,409,950
80,360,040,740 88,396,044,814
8,036,004,074 - Belanja Tidak Terduga
2,600,776,600 3,158,134,600
12,300,000,000 5,793,000,000
6,372,300,000 579,300,000
- -
2.2 BELANJA LANGSUNG
287,512,454,430 367,509,253,165
394,335,147,413 566,391,895,105
623,031,084,616 56,639,189,511
- Belanja Pegawai 11,709,543,100
20,643,680,210 14,908,881,200
- -
- Belanja Barang dan Jasa 146,449,301,650
178,963,738,848 195,143,270,290
- -
- Belanja Modal 129,353,609,680
167,901,834,107 184,282,995,923
- -
- -
JUMLAH BELANJA 859,367,110,625
984,966,434,570 1,196,345,494,552
1,467,548,618,558 1,614,303,480,414
146,754,861,856 -
- SURPLUSDEFISIT
12,933,525,655.15 41,930,097,177
33,048,974,425 157,590,445,737
173,349,490,311 15,759,044,574
- -
3 PEMBIAYAAN DAERAH
- -
3.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN
54,847,542,144 55,849,996,007
26,678,991,362 164,526,445,737
180,979,090,311 16,452,644,574
3.1.1 SILPA 54,558,268,114
55,716,395,123 26,678,991,362
65,526,445,737 72,079,090,311
6,552,644,574 3.1.2 Penerimaan Pinjaman Daerah
- -
- 99,000,000,000
108,900,000,000 9,900,000,000
3.1.3 JUMLAH PENERIMAAN PEMBIAYAAN
- -
26,678,991,362 164,526,445,737
180,979,090,311 16,452,644,574
- -
3.1.4 Pengeluaran Pembiayaan
- -
- -
- -
3.1.5 Penyertaan Modal Investasi Pemerintah Daerah 289,274,030
133,600,884 6,989,000,000
6,936,000,000 7,629,600,000
693,600,000 Pembayaran Pokok Utang
1,361,369,600 -
- -
JUMLAH PENGELUARAN PEMBIAYAAN 8,350,369,600
6,936,000,000 7,629,600,000
693,600,000 PEMBIAYAAN NETTO
18,328,621,762 157,590,445,737
173,349,490,311 15,759,044,574
SURPLUS DEFISIT 14,720,352,663
- -
- PERKIRAAN KENAIKAN
Rp REALISASI
NO URAIAN
PROYEKSI
Sumber : DPPKAD Kabupaten Pesisir Selatan, 2014
Belanja Daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Belanja tidak langsung diperuntukan
belanja pegawai termasuk gaji dan tunjangan daerah, belanja hibah, belanja bantuan sosial kepada organisasi
kemasyarakatan, belanja bagi hasil kepada prop kab kota, belanja bantuan keuangan kepada propkabkota
dan belanja tidak terduga. Diperkirakan adanya kenaikan belanja pegawai pada
tahun 2015 sebesar 25,13 dari tahun 2014, karena adanya penambahan pegawai baru dan kenaikan gaji
pegawai sebesar 5, antisipasi kenaikan gaji pegawai lainnya seperti kenaikan gaji berkala, sedangkan untuk
bantuan sosial dan belanja Bantuan Keuangan Kepada ProvKabkota dan Pemerintahan Desa serta Belanja
Tidak
terduga lainnya
mengalami penurunan.
Sedangkan untuk belanja langsung adalah belanja yang digunakan untuk membiayai urusan wajib dan pilihan,
diperkirakan anggaran untuk membiayai belanja langsung ini akan mengalami penurunan sebesar
KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
Hal. III - 22 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA
21,66 dan ini terjadi pada belanja pegawai, belanja barang dan jasa dan belanja modal.
Pada urusan belanja daerah ini diperkirakan pada tahun 2015 proporsi antara belanja tidak langsung
dengan belanja langsung adalah 72,28 dan 27,72. Hal ini sangat jauh dari kondisi yang ideal yaitu 50-50.
3.2.2.3. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Kebijakan penerimaan pembiayaan, khususnya SILPA tahun sebelumnya, dimanfaatkan untuk menutupi defisit anggaran
belanja. Kebijakan ini diambil sebagai jawaban atas besarnya anggaran untuk belanja, baik langsung atau tak langsung.
Kebijakan pemanfaatan dana SiLPA untuk menutup defisit karena Pemerintah Kabupaten Pesisir menggunakan prinsip
anggaran berimbang, jumlah belanja sama dengan jumlah penerimaan.
Menurut aturan hukum, pemerintah daerah diizinkan untuk memakai pola anggaran defisit, asal masih dalam level aman
berkisar 2,5 dari PDRB. Untuk membiayai defisit anggaran, pemerintah daerah diizinkan untuk mengeluarkan surat
hutang treasury bond setelah mendapat izin dari pemerintah pusat dan DPRD setempat.
Selain itu juga dibuka peluang bagi pemerintah daerah untuk menggalang dana pinjaman pemerintah daerah yang
bersumber dari masyarakat sebagai salah satu sumber pendanaan daerah. Sumber pendanaan tersebut adalah
obligasi daerah untuk mendanai investasi sektor publik yang menghasilkan penerimaan dan memberikan manfaat bagi
masyarakat. Sampai saat ini, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan belum memanfaatkan sumber-sumber penerimaan
pembiayaan yang lain kecuali SILPA.
Untuk menganalisa realisasi dan proyeksi pembiayaan daerah dan pendanaannya dapat diperoleh dari tabel
Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah dibawah ini :