Dasar Hukum Penyusunan PENDAHULUAN

KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. I-4 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286; 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355; 4. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389; 5. Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan; 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Lembaran Negara Republik KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. I-5 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal; 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 13. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 16. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat 2010-2015; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 8 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2005-2025; KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. I-6 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 18. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 10 sd 12 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 7 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010 – 2030; 20. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 14 Tahun 2011 tentang Tata Cara Penyusunan Dokumen dan Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Daerah; 21. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 5 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2010-2015;

I.3. Proses Penyusunan RKPD

Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 dilakukan melalui 5 lima tahapan proses sebagai berikut : Tahap 1 : Penyiapan draf awal RKPD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015 oleh Tim Kerja Penyusunan RKPD. Draft awal RKPD ini disusun berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2010 – 2015, RPJMD Provinsi Sumatera Barat dan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2015. Selanjutnya RKPD tersebut dijadikan pedoman oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD dalam menyusun Rencana Kerja Renja SKPD Kabupaten Pesisir Selatan. Tahap 2 : Selanjutnya, Renja SKPD Kabupaten Pesisir Selatan disinergikan dan disinkronkan dalam forum SKPD Kabupaten. Tahap 3 : RKPD Kabupaten Pesisir Selatan disinkronkan dan diserasikan dengan RKPD Propinsi dan RKP Nasional, KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. I-7 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH khususnya terhadap program dan kegiatan tugas-tugas pembantuan dan dekonsentrasi. Tahap 4 : Rancangan RKPD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015, yang merupakan hasil dari forum SKPD, dan setelah disinkronkan dan diserasikan dengan RKPD Propinsi dan RKP Nasional, selanjutnya dibawa ke dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Musrenbang Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2015. Tahap 5 : Musrenbang Kabupaten akhir Maret 2014, dilakukan Pemutakhiran draft RKPD Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan masukan dan saran dari peserta Musrenbang Kabupaten.

I.4. Hubungan Antar Dokumen

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD berangkat dan disusun dari sebuah proses penjabaran atas visi, misi dan program Kepala Daerah. RPJMD berperan sebagai acuan dasar dalam menentukan arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah yang pada intinya memuat mengenai arah kebijakan keuangan daerah, strategi pernbangunan daerah, kebijakan umum, dan program SKPD, lintas SKPD dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. Sebagai suatu produk perencanaan, RKPD tetap tidak dapat dipisahkan keberadaannya dengan dokumen perencanaan dan penganggaran lainnya. RKPD ini terintegrasi dan merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan lainnya baik di tingkat nasional maupun daerah, terutama dengan dokumen perencanaan dan penganggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Adapun dokumen perencanaan dan penganggaran tersebut meliputi 1 RPJPD, 2 RPJMD, 3 Renstra-SKPD, 4 RKPD dan 5 Renja-SKPD. Semua dokumen perencanaan sebagaimana dimaksud di atas, dari sisi waktu