Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah

KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 24 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA dala upaya e apai Visi da Misi daerah yaitu Mewujudka Masyarakat Pesisir selata ya g “ejahtera . Na u pertu uha ekonomi yang tinggi belumlah cukup bila tidak diimbangi dengan menurunnya tingkat kesenjangan, berkurangnya angka kemiskinan serta meningkatnya kualitas sumber daya manusia sebagai titik sentral pelaksanaan pembangunan itu sendiri. Karena itu, pada tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan akan terus melakukan perkuatan dan penuntasan tiga pilar pertumbuhan ekonomi inklusif inckusive economics growth yaitu pembangunan yang pro-growth, pro-poor dan pro-job serta didukung oleh kesadaran tentang pentingnya pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan pro-environtment. Hal ini dilakukan selaras dengan stratgei dan arah kebijakan pembangunan nasional tahun 2010-2015.

3.3.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan yang Pro-Growth

Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 7.09 persen pada tahun 2015 yang merupakan akhir pelaksanaan RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan merupakan pekerjaan yang sangat berat. Karena itu, untuk mendekati target tersebut dibutuhkan strategi dan energy yang sangat besar. Beberapa strategi yang dicanangkan dalam mendorong pembangunan yang pro-growth antara lain: 1. Memperluas kesempatan kerja 2. Meningkatkan daya saing dunia usaha 3. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi daerah 4. Meningkatkan kualitas infrastuktur penunjang perekonomian masyarakat 5. Memperluas akses pasar dan menekan potensi ekonomi berbiaya tinggi 6. Mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor-sektor potensial 7. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan 8. Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 25 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA Untuk mendukung strategi tersebut, arah kebijakan pembangunan difokuskan pada: a. Memperluas kesempatan kerja dengan menekan angka pengangguran dan pembukaan lapangan-lapangan kerja baru dengan mendorong dilakukannya investasi yang padat karya. b. Mendorong tumbuhnya usaha mikro kecil menengah serta industryi kreatif yang banyak menyerap tenaga kerja c. Mendorong berkembangnya pemanfatan teknologi tepat guna pada sector produktif guna meningkatkan nilai tambah produk yang dihasilkan d. Revitalisasi pasar-pasar tradisional e. Peningkatan jalan kabupaten, jalan desanagari, jalan usaha tani dan jalan produksi guna memperlancar arus orang dan barang. f. Mendorong berkembangnya sektor industri yang berbasis potensi pertanian agroindustri. g. Memperkuat daya tarik sector kepariwisataan daerah dengan terus melakukan penyempurnaan fasilitas dan layanan di kawasan wisata unggulan daerah.

3.3.2. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan yang Pro-Poor

Dalam upaya mempertahankan tingkat kemiskinan di Kabupaten Pesisir Selatan agar tetap di bawah 8 persen maka perlu strategi dan kebijakan khusus yang komprehensif dan tepat sasaran. Sasaran utama dari program-program pembangunan yang pro- poor adalah masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan dan masyarakat yang berpotensi miskin. Beberapa strategi yang dicanangkan guna mendukung pembangunan yang berpihak pada masyarakat miskin pro-poor adalah: 1. Mengembangkan pendataan penduduk miskin 2. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat miskin 3. Membangun gerakan terpadu penanggulangan kemiskinan yang dikoordinir oleh tim koordinasi penanggulanagn kemiskinan daerah 4. Memperkuat program-program berbasis keluarga KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 26 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA 5. Memperluas cakupan jaringan pengaman social dan bantuan bagi masyarakat miskin di berbagai bidang Untuk mendukung strategi tersebut, arah kebijakan pembangunan difokuskan pada: a. Melakukan koordinasi program kemiskinan lintas bidang dan lintas sector. b. Meningkatkan keterampilan masyarakat miskin terutama bagi petani dan nelayan. c. Memberikan bantuan pendidikan bagi masyarakatsiswa miskin d. Memperluas cakupan program Jaminan Kesehan Nasional JKN e. Menberikan bantuan sarana produksi bagi industry dan usaha mikro kecil.

3.3.3. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan yang Pro-Job

Dalam tahun 2013, terjadi peningkatan angka penganguran Kabupaten Pesisir Selatan mencapai angka 2 digit yaitu dikisaran 11 persen. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus dari pemerintah daerah dalam rencana kerja tahun 2015, sehingga program kerja yang dicanangkan dapat menuntaskan permasalahan pengangguran yang pada akhir pelaksanaan RPJMD ditargetkan menjadi 8.21 persen. Beberapa strategi yang dicanangkan antara lain: 1. Meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja Memperluas akses angkatan kerja terhadap dunia kerja dan dunia usaha 2. Mendorong tumbuhnya wirausaha baru berbasiskan ekonomi kreatif 3. Mendorong masuknya investasi yang padat karya dan padat teknologi 4. Mendorong tumbuh dan berkembangnya Sekolah Menengah Kejuruan dan pendirian Akademi Komunitas di Kabupaten Pesisir Selatan KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 27 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA Untuk mendukung strategi tersebut, arah kebijakan pembangunan difokuskan pada: a. Memperkuat Balai Latihan Kerja dan memberikan pelatihan keterampilan bagi angkatan kerja sesuai dengann tuntutan dunia kerja. b. Penguatan SMK-SMK sebagai pusat pembinaan calon-calon tenaga kerja yang berkualitas dan kompetitif c. Menbuka bursa tenaga kerja baik secara off-line maupun secara on-line secara berkala d. Bekerjasama dengan berbagai lembaga untuk program magang tenaga kerja keluar negeri

3.3.4. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan yang Pro-

Environment Pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sustainable development merupakan isu global yang harus menjadi perhatian serius dalam mewujudkan visi dan misi pembangunan Kebupaten Pesisir Selatan. Karena itu, setiap kegiatan pembangunan yang secara langsung ataupun tidak langsung memiliki potensi mengeksploitasi sumber daya alam perlu dikendalikan sedemikian rupa sehingga kelestarian lingkungan hidup terus terjaga dan terpelihara. Beberapa strategi pembangunan yang dicanangkan dalam mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup dalam konsep pembangunan berkelanjutan ini adalah: 1. Meningkatkan kesedaran seluruh pihak pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha terhadap pentingnya pelestarian lingkungan 2. Meningkatkan konservasi, rehabilitasi dan pemulihan ekosistem 3. Penguatan pengawasan terhadap kegiatan perusakan lingkungan KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. III - 28 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA 4. Mendorong perluasan pemanfaatan energi baru dan terbarukan 5. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap mitigasi bencana yang dimulai dari pola hidup yang bersahabat dengan lingkungan Untuk mendukung strategi tersebut, arah kebijakan pembangunan difokuskan pada: a. Memlakukan penyuluhan dan sosialisasi pelestarian lingkungan sampai ke sekolah-sekolah. b. Terus memperkuat program konservasi sumber daya alam c. Mengendalikan pencemaran dan perusakan lingkungan d. Mengelola dan merehabilitasi ekosistem pesisir dan laut e. Mencegah pembalakan liar serta mengendalikan alih fungsi lahan f. Mendorong pemanfaatan energi non fosil bagi masyarakat seperti biogas, PLTS dan PLTMH. RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH RKPD KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. IV - 1 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN TAHUN 2015

Sesuai dengan tata cara perencanaan pembangunan, arah Pembangunan Daerah harus selaras dengan arah perencanaan Pembangunan Nasional dan arah Pembangunan Propinsi. Karena dalam menyusun strategi dan arah kebijakan pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan perlu diselaraskan dengan RPJM Nasional dan RPJMD propinsi Sumatera Barat. RPJM Nasional merupakan acuan umum dalam penyelarasan program pembangunan, sedangkan RPJMD Propinsi dijadikan acuan untuk menyelaraskan Strategi Pembangunan Daerah. RPJM Nasional tahun 2010 – 2014 berisikan lima agenda Nasional yaitu : 1. Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Kesejahteraan Rakyat. 2. Perbaikan Tata Kelola Pemerintahan. 3. Penegakan Pilar Demokrasi 4. Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi 5. Pembangunan Yang Inklusif dan Berkeadilan. RPJM Nasional 2010-2014 ditujukan untuk lebih memantapkan penataan kembali Indonesia di segala bidang dengan menekankan pada upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan IPTEK serta penguatan daya saing. Selanjutnya Agenda Nasional tersebut dituangkan dalam 11 prioritas yang merupakan Prioritas Pembangunan Nasional tahun 2010 - 2014, yaitu Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, Pendidikan, Kesehatan, Penanggulangan Kemiskinan, Ketahanan Pangan, Infrastruktur, Iklim Usaha dan Investasi, Energi, Lingkungan Hidup dan RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH RKPD KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015 Hal. IV - 2 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH BAPPEDA Pengelolaan Bencana, Daerah TertinggalTerdepanTerluar Pasca-Konflik, serta Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi. Isu strategis yang berkembang dan dijadikan pertimbangan dalam proses penyusunan Rencana Kerja Pemerintah RKP Tahun 2015 adalah : 1. Mengejar target pembangunan yang belum tercapai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2010-2014. Target pembangunan yang belum tercapai adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah tertinggal, terdepan dan pasca konflik serta memperbaiki tata kelola dan reformasi di lingkungan pemerintahan yang masih rumit. 2. Menjalankan direktif presiden, yakni pemantapan perekonomian domestik yang berkeadilan dengan cara meningkatkan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi MP3EI, yang juga akan dijadikan topik utama dalam RKP peningkatan kesejahteraan rakyat melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia MP3KI, peningkatan pelayanan sanitasi dan air bersih serta pembangunan shelter bencana. 3. Memasukkan beberapa isu terkini kedalam RKP yakni reformasi pembangunan kesehatan, reformasi pembangunan pendidikan, peningkatan daya saing koperasi dan UMKM, peningkatan ketersedian infrastruktur pelayanan dasar, perkuatan ketahanan pangan serta mencegah kesenjangan pendapatan dalam masyarakat.