Deskripsi Persepsi Kontrol Perilaku Siswa SMK di UPTD Wilayah 1 Kabupaten Bandung

93 Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu karena didukung penuh oleh guru dalam kegiatan pembelajaran di sekolah serta keluarga terdekat terutama orang tua mereka. Kemudian itemindikator teman terdekat akan menyetujui keputusan saya untuk memulai usaha dengan skor 5,46 berada pada kriteria “tinggi”. Diikuti itemindikator teman sejawat akan menyetujui keputusan saya untuk memulai usaha dengan skor 5,34 juga berada pada kriteria “tinggi”. Infomasi tersebut menunjukkan bahwa baik teman terdekat maupun teman sejawat teman sepermainan juga mendukung siswa SMK untuk menjadi wirausahawan. Dengan adanya keyakinan bahwa orang-orang penting tertentuterdekat akan menyetujui keputusan mereka berwirausaha, akan menguatkan keinginan mereka untuk mewujudkan perilaku wirausaha. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa norma positif telah terbentuk dalam diri siswa SMK berkaitan dengan perilaku wirausaha. Oleh karena itu, informasi tersebut dapat membantu guru dalam mengkreasikan kegiatan pembelajaran kewirausahaan menjadi menarik dan bermakna bagi siswa seperti mengadakan workshop hasil karya siswa SMK, mengadakan pelatihan untuk membuat hasil karya, atau mengadakan kunjungan ke sentra industri rumah tangga.

4.5.3 Deskripsi Persepsi Kontrol Perilaku Siswa SMK di UPTD Wilayah 1 Kabupaten Bandung

Persepsi Kontrol Perilaku dalam penelitian ini diukur dari 5 empat item pernyataan dengan alternatif jawaban sebanyak 7 alternatif pilihan yang diberi bobot 1 sampai 7. Hasil selengkapnya distribusi dan kategori tanggapan responden mengenai persepsi kontrol perilaku dapat dilihat pada Tabel 4.10. Berdasarkan Tabel 4.10, menunjukkan persepsi kontrol perilaku siswa SMK di UPTD Wilayah 1 Kabupaten Bandung berada dalam kriteria “tinggi” dengan skor rata-rata 5,33. Informasi tersebut memberikan gambaran bahwa siswa SMK memiliki persepsi bahwa menjadi wirausahawan mudah dilakukan dan mereka merasa mampu mengatasi hambatan sebagai wirausahawan. Selain itu, siswa SMK juga memiliki persepsi positif dalam mengendalikan atau mengontrol perilaku wirausaha. 94 Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun itemindikator yang memberikan skor tertinggi yaitu saya siap memulai sebuah usaha yang layak dengan skor 5,77 berada pada kriteria “tinggi”. Artinya, siswa SMK memiliki kesiapan untuk membuat usaha yang layak menurut mereka. Namun, permasalahan yang sering muncul yaitu mereka belum memahami bagaimana memulai sebuah usaha sehingga diperlukan bimbingan dari guru berupa pembuatan bisnis plan rencana bisnis dengan memperhatikan peluang usaha yang ada. Selanjutnya, itemindikator jika saya mencoba memulai usaha baru, saya akan memiliki kemungkinan tinggi untuk berhasil dengan skor 5,74 berada pada kriterita “tinggi”. Artinya, siswa SMK merasa memiliki kemampuan dalam memulai usaha baru, namun demikian guru tetap perlu membekali siswa SMK dengan ilmu-ilmu kewirausahaan agar mereka menjadi wirausahawan yang cerdas dan pandai melihat peluang usaha. Tabel 4.10 Distribusi dan Kategori Jawaban Responden terhadap Variabel Persepsi Kontrol Perilaku ItemIndikator Rata-rata Skor Kriteria 1 2 3 1. Untuk memulai sebuah usaha dan membuatnya berjalan akan mudah bagi saya 4,94 Tinggi 2. Saya siap memulai sebuah usaha yang layak 5,77 Tinggi 3. Saya mampu mengontrol proses pendirian sebuah usaha baru 5,17 Tinggi 4. Saya mengetahui rincian praktis yang dibutuhkan untuk memulai usaha baru 5,03 Tinggi 5. Jika saya mencoba memulai usaha baru, saya akan memiliki kemungkinan tinggi untuk berhasil 5,74 Tinggi PERSEPSI KONTROL PERILAKU 5,33 Tinggi Sumber: Penelitian, diolah 95 Resti Elfia Shanti, 2016 PENGARUH SIKAP PERSONAL, NORMA SUBYEKTIF DAN PERSEPSI KONTROL PERILAKU TERHADAP INTENSI KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK DI UPTD WILAYAH 1 KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kemudian itemindikator saya mampu mengontrol proses pendirian sebuah usaha baru dengan skor 5,17 berada pada kriteria “tinggi”. Informasi tersebut menunjukkan bahwa siswa SMK merasa memiliki kemampuan dalam mengontrol proses pendirian usaha baru. Dapat dikatakan bahwa guru telah membekali siswa SMK dengan ilmu-ilmu kewirausahaan sehingga mereka merasa memiliki kemampuan tersebut, oleh karena itu sekolah dan guru dapat memfasilitasi siswa SMK untuk mendirikan sebuah usaha baru yang akan dikelola oleh mereka sendiri. Selanjutnya itemindikator saya mengetahui rincian praktis yang dibutuhkan untuk memulai usaha baru menempati urutan berikutnya dengan skor 5,03 berada pada kriteria “tinggi”. Sedangkan itemindikator untuk memulai sebuah usaha dan membuatnya berjalan akan mudah bagi saya dengan skor 4,94 berada pada kriteria “tingg”. Informasi tersebut menggambarkan bahwa siswa SMK telah memiliki kepercayaan diri akan kemampuan mereka dalam memulai sebuah usaha namun permasalahan yang sering muncul yaitu siswa SMK kurang memiliki keberanian untuk segera mewujudkan ide usaha mereka secara riil. Selain itu, keterbatasan modal juga turut menjadi permasalahan bagi mereka sehingga diharapkan adanya bantuan dari pemerintah maupun sekolah berupa bantuan modal yang memadai. Bantuan modal dapat berupa pinjaman kepada siswa yang ingin berwirausaha, pihak sekolah dapat mengawal bantuan modal dari pemerintah, membimbing, dan mengawasi kegiatan usaha siswa. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi kontrol perilaku wirausaha siswa SMK telah terbentuk dalam diri mereka artinya mereka memiliki keyakinan terhadap kemampuan mereka untuk berwirausaha. Kuatnya keyakinan diri mereka perlu didukung oleh pemerintah dan sekolah dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memulai usaha secara riil. Pada akhirnya, usaha ini dapat membantu mengurangi permasalahan pengangguran yang ada di Indonesia.

4.5.4 Deskripsi Intensi Kewirausahaan Siswa SMK di UPTD Wilayah 1 Kabupaten Bandung