BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hakikat Belajar
Belajar merupakan kebutuhan manusia untuk mendapatkan sebuah ilmu baik belajar secara formal maupun nonformal. Biasanya, belajar secara normal
dilakukan di sekolah atau lembaga pendidikan yang ada, sedangkan belajar secara nonformal biasanya dilakukan oleh orang tua dan keluarga. Efektivitas belajar
yang dilakukan oleh peserta didik di sekolah tidak semata-mata ditentukan oleh derajat pemilikan potensi peserta didik yang bersangkutan, melainkan juga
lingkungan terutama pendidik yang profesional. Ada kecenderungan bahwa sikap menyenangkan, kehangatan, persaudaraan, tidak menakutkan, dan sejenisnya
dipandang sebagian orang sebagai pendidik yang baik Rifa‟i dan Anni, 2012.
Definisi belajar menurut Mulyati 2005 merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-
latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.
Reber mengembangkan makna belajar menjadi 2 pengertian yaitu belajar sebagai proses memperoleh pengetahuan belajar sebagai perubahan kemampuan
berkreasi yang relatif langgeng sebagai hasil latihan yang diperkuat. Dari pendapat para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kesadaran
diri untuk melakukan proses mencari dan memperoleh ilmu melalui latihan dan
9
10 pengulangan-pengulangan dalam kejadian yang bukan merupakan peristiwa yang
kebetulan. Belajar merupakan proses seseorang untuk memahami dan mengerti suatu ilmu tertentu. Dalam memahami ilmu tertentu, belajar tentunya
membutuhkan sebuah motivasi baik dari dalam diri sendiri maupun motivasi dari lingkungan sekitar.
Menurut Gagne dalam Rifa‟i dan Anni, 2012 belajar merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai unsur yang saling berkaitan antar
lainnya sehinga menghasilkan perubahan perilaku. Beberapa unsur yang dimaksud yaitu:
1. Peserta didik. Istilah peserta didik dapat diartikan sebagai peserta didik, warga belajar, dan peserta pelatihan yang sedang melakukan kegiatan belajar. Peserta
didik memiliki penginderan untuk menangkap rangsangan. 2. Rangsangan stimulus. Peristiwa yang merangsang penginderaan peserta didik
disebut stimulus 3. Memori. Memori yang ada di peserta didik berisi berbagai kemampuan ang
berupa pengetahuan, dan sikap yang di hasilkan dari kegiatan belajar sebelumnya.
4. Respon. Tindakan yang dihasilkan dari aktualisasi memori disebut dengan respon.
Kegiatan belajar akan terjadi pada peserta didik apabila terjadi interaksi antar stimulus dengan isi memori, sehingga perilaku berubah dari waktu sebelum
dan setelah adanya stimulus tesebut. Apabila terjadi perubahan perilaku, maka
11 perubahan perilaku tersebut menjadi indikator bahwa peserta didik telah
melakukan kegiatan belajar.
2.2 Model Pembelajaran Inkuiri Pictorial Riddle