populasi. Pertimbangan kelas yang akan dijadikan sampel adalah sebagai
berikut:
- Siswa memiliki perlakuan yang sama pada setiap kelas
- Siswa memiliki buku panduan yang sama
- Guru pengampu siswa sama
- Materi yang diajarkan guru punya alokasi waktu yang sama
Setelah itu ditetapkan kelas VIII E dan VIII G sebagai sampel penelitian dengan jumlah siswa masing-masing kelas sebanyak 32 siswa. Diperoleh kelas
VIII E sebagai kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan penerapan model pembelajaran inkuiri Pictorial Riddle melalui game Critical zathura,
sedangkan kelas VIII G sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran Cooperative script.
3.6 Prosedur Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen. Desain dari penelitian ini terdapat pada Gambar 3.1 sebagai berikut:
Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Uji Homogenitas
Uji coba soal
instrumen Kelas uji coba
populasi
sampel
Kelas eksperimen Kelas kontrol
pretest
Model pembelajaran Inkuiri Pictorial Riddle melalui game Critical Zathura
Model pembelajaran Cooperative Script
postest
Analisis data
Hasil analisis data dan pembahasan Berpikir Kritis
Motivasi observasi
3.7 Teknis dan Alat Pengumpul Data
3.7.1 Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi tidak terbatas pada
orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain. Teknik pengumpulan data dengan obsrvasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Sugiyono, 2013:203. Alat pengumpulan data
menggunakan lembar observasi, dalam lembar observasi dicantumkan indikator-indikator yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengukur
pengembangan motivasi siswa.
3.7.2 Kuesioner Angket
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu
dengan apa yang diharapkan dari responden Sugiyono, 2013. Pada angket motivasi belajar ini, digunakan angket model ARCS Attention, Relevance,
Confidence, Satisfaction. Terdapat 2 jenis pernyataan yaitu pernyataan yang besifat positif dan pernyataan yang bersifat negatif. Penghitungan skor yang
diperoleh yaitu perhitungan skor rata-rata dengan membagi jumlah skor yang diperoleh siswa pada pengisian angket dibagi dengan skor maksimal. Skor rata-
rata tersebut dalam bentuk persentase.
Pada angket ini didasari oleh skala Likert. Untuk penghitungan nilai motivasi belajar, terdapat 4 kriteria yaitu kurang termotivasi, cukup
termotivasi, termotivasi dan sangat termotivasi.
3.7.3 Tes
Untuk mengerjakan tes ini tergantung dari petunjuk yang diberikan Arikunto, 2012. Tes yang digunakan pada penelitian ini menggunakan tes
pilihan ganda. Tes dilakukan sebelum pembelajaran dimulai Pretest dan setelah pembelajaran usai Posttest. Soal pilihan ganda tersebut mempunyai 4
aspek kognitif yaitu C1 pengetahuan, aspek C2 pemahaman, aspek C3 aplikasi, aspek C4 analisis.
Cara memberi skor pada tes ini adalah bila jawaban benar akan diberi nilai 1 dan jika jawaban salah akan diberi nilai 0.
3.8 Analisis Instrumen