Supaya pengaturan berhasil, kelompok pengatur harus memiliki kewenangan untuk melaksanakan paksaan fisik kepada orang yang diatur.
1. Ciri-ciri dan Fungsi Pranata Politik
Ciri-ciri pranata politik sebagai berikut. a. Adanya asosiasi politik yang disebut pemerintah yang aktif.
b. Adanya suatu komunitas manusia yang hidup bersama atas dasar nilai-
nilai yang disepakati bersama. c. Pemerintah melaksanakan fungsi-fungsi untuk kepentingan bersama
umum. d. Pemerintah diberi kewenangan untuk memonopoli penggunaan atau
ancaman paksaan fisik. e. Pemerintah mempunyai kewenangan tersebut hanya pada wilayah
tertentu. Pranata politik memiliki beberapa fungsi sebagai berikut.
a. Melaksanakan kesejahteraan umum. Pranata politik merencanakan dan melaksanakan pelayanan sosial dan pemenuhan kebutuhan pokok
warga masyarakat seperti sandang, pangan dan papan. b. Memelihara ketertiban di dalam wilayahnya. Pemeliharaan ketertiban
dilaksanakan baik dengan tidak menggunakan kekerasan persuasif maupun dengan paksaan fisik. Pranata politik bertindak sebagai
pemaksa hukum dan menyelesaikan konflik-konflik dalam masyarakat secara adil.
c. Menjaga keamanan dari serangan pihak luar. Pranata politik dengan alat-alat yang dimilikinya berusaha mempertahankan negara dari
serangan pihak luar.
Gambar 3.5 Gedung DPRMPR. Di sini salah satu fungsi pranata politik dijalankan.
Dalam pranata politik terdapat struktur kekuasaan, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan vertikal. Oleh karena itu, pranata politik
juga mempunyai fungsi tersembunyi sebagai salah satu kriteria untuk membuat stratifikasi sosial.
Sosiologi SMA Kelas XII
96
C.
PERAN DAN FUNGSI LEMBAGAPRANATA POLITIK
Setiap penguasa yang telah memegang kekuasaan di dalam masyarakat, demi stabilnya masyarakat, akan berusaha untuk mempertahankannya.
Dengan adanya struktur kekuasaan dan kemungkinan-kemungkinan naik-turunnya seseorang dari suatu lapisan ke lapisan lain yang lebih tinggi
atau rendah, pranata politik juga berfungsi tersembunyi sebagai saluran mobilitas sosial.
2. Cara Pembentukan Negara
Proses pembentukan suatu pranata politik ialah pembentukan suatu bangsa nation dalam kerangka pembentukan suatu negara.
Cara pembentukan negara sebagai berikut. a. Mengusahakan adanya persamaan nilai, norma atau sejarah. Hal itu
dapat dilakukan melalui pengajaran di sekolah-sekolah ataupun media massa.
b. Membentuk tentara nasional yang merupakan tulang punggung suatu negara merdeka yang mendapat dukungan dari segenap lapisan
masyarakat. c. Mengadakan kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek yang sesuai dengan
kehendak warga masyarakat, misalnya membangun pusat-pusat pemerintahan, membangun jalan-jalan, bendungan, irigasi, pabrik, dan
sarana ibadah.
d. Mengadakan pendidikan bela negara dengan mengadakan upacara pengibaran bendera di sekolah-sekolah.
Cara-cara mempertahankan kekuasaan, antara lain: a. mengadakan sistem baru yang dapat memperkokoh kedudukan
penguasa; b. melaksanakan administrasi dan birokrasi yang baik;
c. mengadakan konsolidasi secara horizontal dan vertikal; dan d. menghilangkan peraturan-peraturan lama, terutama dalam bidang
politik, yang merugikan kedudukan penguasa. Peraturan tersebut diganti dengan peraturan baru yang akan menguntungkan penguasa.
Keadaan itu biasanya terjadi ketika ada pergantian dari penguasa lama kepada penguasa baru.
Fungsi lembaga politik yang merupakan wujud nyata pelaksanaan
pranata politik, yaitu sebagai berikut. a. Menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di antara para warga
masyarakat. b. Menyelenggarakan pelayanan sosial, seperti perawatan kesehatan,
pendidikan, dan kesejahteraan. c. Melaksanakan undang-undang yang telah disahkan.
Sosiologi SMA Kelas XII
97
d. Melembagakan norma melalui undang-undang yang dibuat oleh badan legislatif.
e. Melindungi para warga masyarakat atau warga negara dari serangan bangsa lain.
f. Mewaspadai dan selalu siaga terhadap bahaya-bahaya yang mengancam. Pranata politik sebagai bagian dari pranata sosial, yaitu sistem norma
yang berfungsi untuk mengatur hubungan kekuasaan warga masyarakat sehingga keteraturan sosial tetap terpelihara dalam masyarakat. Pranata
politik beserta lembaga-lembaga dan aparat-aparatnya kemunculannya menyertai dan mewarnai kehidupan warga masyarakat dalam melakukan
hubungan-hubungan sosial dalam pergaulan hidup bermasyarakat. Pranata politik ini muncul karena adanya kepentingan dan tujuan warga
masyarakat itu untuk mengatur, menertibkan, dan membangun warga masyarakat itu sendiri.
Untuk mencapai tujuan itu diperlukan adanya pembagian, pembatasan kekuasaan pada warga masyarakatnya agar antarwarga masyarakat itu
tidak saling tindas, saling berkuasa, atau saling mengganggu, tetapi perlu kerja sama, saling membantu, dan saling melengkapi dalam memajukan
kehidupan masyarakatnya. Oleh sebab itu, dalam masyarakatnegara ada pembagian kekuasaan, yang terdiri atas:
a. kekuasaan eksekutif kekuasaan pelaksana undang-undang, b. kekuasaan legislatif kekuasaan pembuat undang-undang, dan
c. kekuasaan yudikatif kekuasaan pengawasan terhadap pelaksanaan
undang-undang. Ketiga sistem pembagian kekuasaan ini disebut trias politika, yang
dipelopori oleh seorang filsuf Yunani Kuno, Montesquieu. 3. Fungsi Kekuasaan Eksekutif
Kekuasaan eksekutif menurut Soerjono Soekanto adalah kekuasaan yang
dimiliki oleh warga masyarakat untuk melaksanakan norma-norma hukum melalui wakil-wakilnya yang duduk di pemerintahan dipimpin
oleh presiden dan menteri-menteri, baik di tingkat pusat maupun daerah. Kekuasaan eksekutif ini melalui aparat-aparatnya, seperti polisi, hakim,
jaksa, ABRI, pegawai negeri, dan lain-lain berperan sebagai penegak norma- norma hukum dalam usaha pengendalian sosial warga masyarakat yang
berperilaku menyimpang.
Peranan presiden, menteri, gubernur, bupatiwalikota, camat, lurah kepala desa, RW, RT, pimpinan suatu instansi, ketua organisasi, tokoh
masyarakat, kepala suku, pemangku adat, beserta aparat pemerintahan lainnya sangat penting peranan dan kedudukannya dalam kehidupan
suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Dengan demikian jelaslah, bahwa
Sosiologi SMA Kelas XII
98
peranan kekuasaan eksekutif beserta lembaga dan aparat-aparatnya sebagai pranata politik sangat menentukan terhadap maju mundurnya
suatu masyarakat, bangsa, dan negara.
4. Fungsi Kekuasaan Legislatif