Norma Dalam Masyarakat Sosiologi Kelas 12 Ruswanto 2009

1. Norma Dalam Masyarakat

Supaya hubungan manusiamasyarakat dapat baik maka diciptakan suatu norma. Asal mula norma terbentuk secara tidak sadar, lama kelamaan terbentuk atau dibuat secara sadar. Contoh: Dahulu, dalam jual beli, seorang perantara tidak harus diberi bagian dari keuntungan, tetapi lama kelamaan, bahwa seorang perantara harus mendapatkan bagian, dan ditetapkan siapa yang menanggung, pembeli atau penjual. Ada juga suatu perjanjian yang tertulis seperti masalah pinjam-meminjam uang, sewa menyewa rumah, dan lain-lain. Dengan demikian norma-norma yang ada dalam masyarakat mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Untuk membedakan kekuatan mengikat dari norma-norma tersebut, dibedakan adanya empat pengertian sebagai berikut. a. Cara Usage Ini lebih jelas hubungan antarindividu dalam masyarakat. Suatu kelainan terhadap masyarakat tak ada sanksi yang lebih berat, tetapi hanya sekadar dari individu yang dihubungi. Contoh: Tiap orang mempunyai tata cara untuk makan dalam suatu pertemuan, ada yang makan tanpa mengeluarkan suara dan ada yang makan bersuara. Kalau terjadi demikian bersuara biasanya dianggap tidak sopan, hal ini juga akan menyangkut kepada orang yang diajak makan. b. Kebiasaan Folkways Suatu perbuatan yang diulang dalam bentuk yang sama, terbukti orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Contoh: Orang mempunyai kebiasaan untuk memberi hormat kepada orang yang lebih tua usianya. Kalau perbuatan tersebut tidak dilaksanakan akan terjadi suatu penyimpangan terhadap kebiasaan dalam masyarakat. c. Tata Kelakuan Mores Tata kelakuan adalah suatu cara berperilaku yang diakui oleh masyarakat, sedangkan kebiasaan tidak semata-mata dianggap cara berperilaku saja, tetapi diterima sebagai norma pengaturan maka kebiasaan tadi disebut mores atau tata kelakuan. Sosiologi SMA Kelas XII 69 D. NORMA DIBENTUK AGAR TERJADI HUBUNGAN MANUSIAMASYARAKATLEMBAGA SOSIAL DAPAT BAIK Tata kelakuan tersebut, di suatu pihak memaksakan pada suatu perbuatan dan di lain pihak melarangnya sehingga secara masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatan dengan tata kelakuan. Kelakuan sangat penting diperlukan dalam hal sebagai berikut 1 Tata kelakukan menjaga solidaritas antara anggota masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai tata kelakuan sendiri, misalnya hubungan pria dan wanita berlaku sebagai semua orang, dengan semua usia. Tata kelakuan tersebut menjaga keutuhan dan kerja sama antara anggota masyarakat. 2 Tata kelakuan memberikan batas-batas pada kelakuan individu, sekaligus merupakan alat bagi pemerintah untuk memerintahkan pada suatu anggota masyarakat. Setiap masyarakat mempunyai tata kelakuan sendiri-sendiri dan sering kali berbeda dengan lainnya karena tata kelakuan timbul berdasarkan pengalaman dari masyarakat sendiri. Contoh: Suatu masyarakat melarang orang untuk menikah dengan anggota-anggota keluarganya sendiri, tetapi masyarakat yang lain tidak melarang. Ada juga yang melarang secara keras dan tegas perbuatan-perbuatan universal misalnya perkawinan antara orang yang mempunyai hubungan darah yang dekat, antara dua saudara sekandung, atau kemenakan dengan paman. 3 Tata kelakuan mengidentifikasikan individu dengan kelompoknya, di satu pihak tata kelakuan memaksa orang agar menyesuaikan diri dengan tindakan-tindakan tata kelakuan kemasyarakatan yang berlaku. Di lain pihak mengusahakan agar masyarakat menerima seseorang yang karena ada kesanggupan untuk menyesuaikan diri misalnya kejahatan. Tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola perikelakuan masyarakat, dapat meningkat kekuatan mengikatnya, yaitu menjadi custom atau adat istiadat. d. Adat Customs Apabila anggota masyarakat melanggar adat istiadat, akan menerima sanksi yang keras, kadang-kadang tidak secara langsung. Contoh: Adat istiadat atau hukum adat yang melarang terjadinya perceraian antara suami-isteri karena perkawinan merupakan suatu hal yang pribadi, hanya dapat putus kalau salah satu meninggal dunia cerai mati. Apabila terjadi perceraian tidak hanya yang bersangkutan yang mendapat cemar pada masyarakat, akan tetapi seluruh sukunya dan biasanya orang yang melanggar adat istiadat dikeluarkan dari masyarakat. Sosiologi SMA Kelas XII 70

2. Norma Keagamaan