Husain 2011. Sudah saatnya rumput laut yang berlimpah itu diolah sendiri menjadi produk agar dan karagenan untuk kebutuhan lokal bahkan prospektif
untuk ekspor. Dengan demikian diperlukan suatu alternatif metode produksi yang tepat guna dan efisien supaya masyarakat pengolah, petani atau produsen rumput
laut dapat menerapkannya. Mengingat karakteristik kitosan yang cukup unik dengan gugus amin dan
hidroksilnya yang sangat reaktif, ditunjang dengan struktur porositasnya yang membentuk matriks Higuera et al. 2003, serta dapat mengembang dalam media
air, pada suhu tinggi, maka kitosan digunakan sebagai absorben pengotor dalam proses ekstraksi agar dan karagenan dalam media air pada suhu 100
o
C. Adapun komponen pengotor tersebut diantaranya pigmen, logam berat dan bakteri atau
mikroorganisme, yaitu komponen yang dapat berpengaruh pada penurunan mutu produk akhir. Dengan demikian agar dan karagenan dapat diperoleh dengan cara
yang mudah, sederhana, bermutu baik dan aman bagi kesehatan.
1.2 Tujuan
1 Memproduksi kitosan dengan variasi konsentrasi NaOH dan waktu proses 2 Menentukan karakteristik fisika, kimia dan mikroskopik kitosan sebagai
absorben. 3 Menguji kemampuan kitosan dalam mengabsorbsi senyawa yang identik
dengan komponen pengotor pada rumput laut pigmen, logam, E.coli. 4 Mengaplikasikan kitosan sebagai absorben dalam pemurnian agar-agar dan
karagenan. 5 Menganalisis mutu produk agar dan karagenan hasil absorbsi kitosan.
1.3 Perumusan Masalah
Kitosan banyak digunakan sebagai adsorben pada pengolahan limbah industri diantaranya penyerap logam transisi Son et al, 2004, Wu et al. 2001.
Sebagai adsorben umumnya kitosan direaksikan dengan bahan kimia atau dilapiskan pada suatu suport, membentuk kompolimer atau komposit. Kitosan
dalam bentuk bubuk atau serpihan belum banyak dimanfaatkan, karena dalam bentuk serpihan kitosan mempunyai beberapa kekurangan dibanding dengan
kitosan kopolimer atau komposit diantaranya porositasnya yang rendah dan jarak
antar polimernya pendek sehingga daya difusi antar partikelnya menjadi rendah Guibal 1997 tapi kitosan dapat mengembang dalam air dan dapat meningkat
porositasnya dengan meningkatnya temperatur Kim dan Cho 2005. Ekstraksi agar dan karagenan umumnya dilakukan melalui beberapa
tahapan yaitu dekolorasi, ekstraksi, filtrasi, pengendapan dan pengeringan. Proses ekstraksi dan penjendalan biasanya sarat dengan penggunaan bahan kimia. Untuk
mengurangi penggunaan bahan kimia dan menyempurnakan keamanan pangannya, maka dikembangkan kitosan sebagai absorben pengotor pada proses
ekstraksi agar dan karaginan. Kitosan serpihan dapat dimanfaatkan sebagai absorben pengotor pada
ekstraksi agar dan karagenan yang berlangsung pada temperatur 100 C. Pada
suhu tinggi itulah kitosan dapat mengembang dan meningkatkan porositasnya sehingga dapat mengabsorbsi dengan baik komponen pengotor yang berukuran
lebih kecil dari agar dan karagenan. Dengan demikian dapat diproduksi agar dan karagenan melalui metode absorbsi oleh kitosan dalam media air.
1.4 Hipotesis