absorbsi yang baik. Semakin tinggi derajat deasetilasi semakin terbuka gugus- gugus ionnya yaitu tidak terhalang oleh komponen pengotor. Menurut Muzarelli
1977 dan Sanford 1987, bahwa gugus ion tersebut OH
–
dan NH
+
mempunyai kemampuan berikatan dengan ion lain yang berlawanan sebagai penukar ion
diantaranya pigmen dan juga dengan logam berat. Berdasarkan pertimbangan efisiensi maka dipilih kitosan dengan derajat
deasetilasi 90, yang dikarakterisasi melalui uji kemampuan absorbsinya terhadap pigmen, logam berat, dan bakteri. Hasil uji sifat-sifat fisik dan uji
absorbsi yang selanjutnya diaplikasi pada ekstraksi rumput laut yaitu dalam pembuatanpemurnian agar-agar dan karagenan.
Karakteristik visual dan fisika kimia kitosan yang terpilih sebagai absorben disajikan pada Tabel 9 berikut
Tabel 9 Karakteristik mutu kitosan terpilih.
Parameter Karakteristik
Warna putihtidak berwarna
Tekstur halus, ringan, transparan
Ukuran 10 mesh
Bau tidak berbau
Kelarutan 99 dalam asam asetat 2
Kadar air 10
Kadar abu 0,2
Kadar N 4
Viskositas 274 cPs
DD 90
Rendemen 13,8 rata-rata
4.2.3 Karakteristik gugus fungsi kitosan Analisis spektrofotometer FTIR
Hasil analisis FTIR diperoleh puncak-puncak spektrogram yang menunjukan gugus-gugus fungsi dari kitosan, terdiri dari gugus OH, CH, NH,
amida dan karbonil pada bilangan gelombang 3414cm
-1
, 2480 cm
-1
, 1639 cm
-1
, 1384 cm
-1
dan 1075 cm-
1
yang disajikan pada Tabel 10. Gambar 18 menunjukan puncak paling tinggi berwarna biru yaitu kitosan
dengan DD paling tinggi sebesar 94 dan berurutan menurun hingga puncak
paling rendah yaitu kitosan dengan DD terendah adalah 84. Dan kitosan terpilih adalah yang mempunyai Derajat Deasetilasi 90.
Gambar 18 Spektrum FTIR kitosan hasil modifikasi proses.
Spectrum FTIR dari kitosandengan Derajat Deasetilasi DD mulai 84 puncak terendah berwarna abusd DD 94 puncak tertinggi berwarna
biru paling atas
, puncak berwarna merah kitosan dengan DD 93 dan yang berwarna hijau adalah kitosan dengan DD 90.
Hasil deteksi FTIR yang dibandingkan dengan standar menunjukkan kesamaan gugus fungsinya, hal ini menunjukkan bahwa proses modifikasi sudah
dapat menghasilkan kitosan dengan gugus fungsi yang identik dengan standar, sedikit pergeseran bilangan gelombangnya dikarenakan sedikit perbedaan kadar
air dan kondisi lingkungan pengujian yang berbeda Lampiran 5. Tabel 10 Karakteristik gugus fungsi dari kitosan
Standar Bilangan gelombang cm
-1
Gugus Fungsional Hasil penelitian
Bilangan Gelombang cm
-1
3450 cm
-1
2400 cm
-1
1650 cm
-1
1550 cm
-1
1070 cm
-1
OH CH
NH amida
C=O 3410 cm
-1
2410 cm
-1
1639 cm
-1
1384 cm
-1
1075 cm Bilangan gelombang cm
-1
T ra
ns m
it an