antar  polimernya  pendek  sehingga  daya  difusi  antar  partikelnya  menjadi  rendah Guibal  1997  tapi  kitosan  dapat  mengembang  dalam  air  dan  dapat  meningkat
porositasnya dengan meningkatnya temperatur Kim dan Cho 2005. Ekstraksi  agar  dan  karagenan  umumnya  dilakukan  melalui  beberapa
tahapan yaitu dekolorasi, ekstraksi, filtrasi, pengendapan dan pengeringan. Proses ekstraksi dan penjendalan biasanya  sarat dengan penggunaan bahan kimia. Untuk
mengurangi  penggunaan  bahan  kimia  dan  menyempurnakan  keamanan pangannya,  maka  dikembangkan  kitosan  sebagai  absorben  pengotor  pada  proses
ekstraksi agar dan karaginan. Kitosan  serpihan  dapat  dimanfaatkan  sebagai  absorben  pengotor  pada
ekstraksi  agar  dan  karagenan  yang  berlangsung  pada  temperatur  100 C.  Pada
suhu  tinggi  itulah  kitosan  dapat  mengembang  dan  meningkatkan  porositasnya sehingga  dapat  mengabsorbsi  dengan  baik  komponen  pengotor  yang  berukuran
lebih kecil dari agar dan karagenan. Dengan demikian dapat diproduksi agar dan karagenan melalui metode absorbsi oleh  kitosan dalam media air.
1.4 Hipotesis
1 Perlakuan  konsentrasi  larutan  NaOH  dan  waktu  proses  pada  deproteinisasi dan  deasetilasi  akan  mempengaruhi  karakteristik  mutu  kitosan  yang
dihasilkan. 2 Penggunaan  kitosan  dengan  konsentrasi  yang  berbeda  berpengaruh  terhadap
kemampuan absorbsi. 3 Kitosan  dapat  diaplikasikan  sebagai  absorben  pada  ekstraksi  agar  dan
karagenan 4 Penggunaan  kitosan  pada  ekstraksi  agar  dan  karagenan  melalui  absorbsi
pengotormerupakan  alternatif ekstraksi agar atau karagenan dengan air yang sederhana dan tanpa bahan kimia.
1.5 Ruang Lingkup
Kajian yang dilakukan penelitian ini: 1  Memproduksi  kitosan  dengan  perlakuan  konsentrasi  NaOH,  waktu  proses
deproteinisasi dan deasetilasni. 2  Karakterisasi kitosan yang dihasilkan sebagai absorben
3  Mengaplikasikan  kitosan  sebagai  absorben  dalam  ekstraksi  agar  dan karagenan.
4  Karakterisasi  mutu  agar  dan  karagenan  hasil  absorbsi  oleh  kitosan  dengan HPLC, FTIR dan SEM
1.6 Manfaat Penelitian
1.  Kitosan serpihan dapat dikembangkan sebagai absorben dalam suhu tinggi . 2.  Metode  ekstraksi  komponen  primer  rumput  laut  dengan  media  air  seperti:
ekstraksi  karagenan,  agar  dan  lainnya,  dapat  dilakukan  dengan  sederhana menggunakan  kitosan  sebagai  absorben  pengotor,  sehingga  lebih  sederhana
dan  efisien , disamping  itu   kitosan  yang sudah  digunakan dapat dicuci dan digunakan ulang.
3.  Kitosan  serpihan  yang  diperoleh  sebagai  adsorben  dapat  dikembangkan sebagai  absorben  untuk  keperluan  lain  diantaranya  dalam  pemisahan  dan
pemurnian  komponen  aktif  dari  hasil-hasil  perairan  seperti:  pemisahan komponen  anti  bakteri,  anti  tumor,  pigmen,  enzim,  dan  lain-lain.  Juga  dapat
digunakan sebagai matriks amobil untuk menyimpan enzim dan bakteri . 4.  Produk  agar  dapat  ditingkatkankan  sebagai  media  kultur  bakteri  atau  kultur
jaringan. 5.  Pemanfaatan  limbah  cair  produksi  kitosan,  dari  setiap  tahapan  prosesnya
dapat  dilakukan  untuk  memperoleh  produk  bernilai  tambah  diantaranya limbah demineralisasi dapat menghasilkan mineral dan  limbah deproteinisasi
menghasilkan    protein  serta  limbah  campuran  yang  berupa  larutan  NaCl, dapat  menghasilkan    larutan  hipoklorit  melalui  proses  elektrolisis  dengan
bantuan  elektroda  gelas.  Limbah  produksi  kitosan  dapat  digunakan  untuk menghasilkan nano kalsium.
Manfaat penelitian terhadap pengelolaan perikanan tangkap.
1.  Bahan  baku  kitosan  adalah    limbah  krustasea  maka  pemanfaatan  limbah krustasea  yang  terus  meningkat  akan  memacu  peningkatan  armada  serta
teknologi penangkapan krustasea yang lebih berkembang.
2.  Memacu  sistem  transportasi  hasil  tangkapan  yang  efisien,  dengan  kitosan sebagai pengawet dalam es termal es germisida.
3.  Kitosan  dapat  digunakan  sebagai  desinfektans  bagi  peralatan  penangkapan sehingga  dapat  meningkatkan  nilai  tambah  dan  kualitas  transportasi  hasil
tangkapan.
1.7 Kerangka Pemikiran