3.4 Metode Dan Alat Pengumpul Data
3.4.1 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode skala psikologis dan metode wawancara. Metode utama penelitian ini adalah skala psikolagis,
metode tersebut digunakan untuk mengukur bagaimana gaya kelekatan remaja dan orang tua yang terjadi. Metode yang kedua yaitu metode wawancara, metode
wawancara digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh.
3.4.1.1 Skala Psikologis
Gaya kelekatan remaja dan orang tua diukur dengan skala psikolagis. Pengukuran dengan skala psikologis dikarenakan variabel dalam gaya kelakatan
remaja dan orang tua adalah atribut yang sifatnya tidak nampak inner behavior. Menurut Sutoyo 2009:
170 “skala psikologi digunakan untuk mengungkap konstrak atau konsep psikologi yang menggambarkan aspek kepribadian
individu”. Hal tersebut sejalah dengan pendapat Azwar 2005:3 bahwa istilah skala psikologi selalu mengacu kepada alat ukur atau atribut efektif. Azwar
2005:5 juga mengungkapkan bahwa dalam skala psikologis dapat mengungkap tentang:
a. Data yang
diungkap berupa
konsep psikologis
yang menggambarkan kepribadian individu.
b. Pertanyaan sebagai stimulus tertuju pada indikator perilaku guna memancing jawaban yang berupa refleksi dari keadaan subyek
yang biasanya tidak disadari oleh responden yang bersangkutan, pertanyaan
yang diajukan
memang dirancang
untuk mengumpulkan
sebanyak mungkin
indikasi dari
aspek kepribadian yang lebih abstrak.
c. Responden tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan dari pertanyaan.
d. Responden terhadap skala psikologis diberi skor lewat penskalaan.
e. Skala psikologi hanya diperuntukan untuk mengungkap atribut tunggal.
Dijelaskan lebih rinci oleh Azwar 2005:3-4 bahwa karakteristik alat ukur psikologi antara lain:
a. Stimulusnya berupa pertanyaan atau pernyataan yang tidak langsung mengungkap atribut yang hendak diukur melainkan
mengungkap indikator perilaku dari atribut yang bersangkutan. b. Atribut psikologis diungkap secara tidak langsung melalui
indikator-indikator perilaku, sedangkan indikator perilaku diterjemahkan dalam bentuk item-item.
c. Respon subjek tidak diklasifikasikan sebagai jawaban “benar”
atau “salah”. Semua jawaban dapat diterima sepanjang diberikan secara jujur dan sungguh-sungguh. Hanya saja, jawaban yang
berbeda akan diintrerpretasikan berbeda pula.
Dengan demikian, skala psikologi dapat digunakan sebagai alat ukur yang dapat mengungkap indikator perilaku yang berupa pertanyaan maupun pernyataan
sebagai stimulus. Responden tidak mengetahui arah jawaban dari pertanyaan maupun pernyataan rersebut.
Untuk mengukur gaya kelekatan remaja dan orang tua yaitu dengan menggunakan skala likert. Sugiyono 2010:134 men
yatakan bahwa “skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang tentang fenomena sosial”. Data yang diperoleh dari skala tersebut berupa data interval. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sugiyono 2011:25
yang mengungkapkan bahwa dalam penelitian sosial yang instrumennya menggunakan skala likert, gutman, semantic diferential, thurstone, data yang
diperoleh adalah data interval. Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut mutlak. Skala psikologis gaya
kelekatan remaja dan orang tua berbentuk checklist, dengan 4 pilihan jawaban yaitu SS Sangat sesuai, S Sesuai, KS Kurang sesuai, TS Tidak sesuai,
dengan penskoran 4, 3, 2, dan 1.
Tabel 3.3 Kategori Jawaban Skala Psikologi
Pernyataan Positif + Nilai
Pernyataan Negatif - Nilai
Sangat Sesuai SS 4
Sangat Sesuai SS 1
Sesuai S 3
Sesuai S 2
Kurang Sesuai KS 2
Kurang Sesuai KS 3
Tidak Sesuai TS 1
Tidak Sesuai TS 4
3.4.1.2 Wawancara
Sugiyono 2010:317 menyatakan bahwa wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Menurut Moleong 2006:189 wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan ini dilakukan
oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Terdapat dua jenis wawancara, yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Penelitian ini hanya digunakan wawancara terstruktur.
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang infomasi apa yang akan diperoleh.
Oleh karena itu dalam wawancara terstukutur menggunakan pedoman wawancara yang disusun berdasarkan kisi-kisi pengembangan pedoman wawancara.
Sedangkan penggunaan metode wawancara dalam penelitian ini dimaksudkan
untuk menggali data yang lebih mendalam dari responden dengan maksud mendapatkan data pendukung hasil penelitian. Pemilihan responden ditentukan
berdasarkan tabulasi skor tertinggi pada masing- masing jenis kelekatan pada siswa SMP Negeri 1 Nguter. Pada penelitian ini dipilih masing masing jenis
kelekatan 3 anak sehingga totalnya adalah 12 siswa.
3.4.2 Alat Pengumpul Data