89
Belajar adalah perubahan sikap siswa dari tidak aktif menjadi aktif bukan tidak mungkin akan meningkatkan hasil belajar siswa karena hasil belajar
siswatercermin dalam perubahan perilaku baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap yang dimilki oleh siswa tersebut. Hasil belajar siswa
pada siklus I belum mencapai target yaitu 80 siswa tuntas belajarkarena hanya mencapai angka 69,30 hasil ini dipengaruhi oleh keterampilan guru dan
aktivitas siswa pada siklus I yang belum maksimal. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan keterampilan guru dan aktivitas siswa dengan menggunakan
model pembelajaran CTL pada mata pelajaran IPA sehingga hasil belajar siswa meningkat.Hasil belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA dengan
menggunakan model CTL pada siklus I dan siklus II mengalami peningkatan. Pada siklus I ketuntasan belajar mencapai 69,30, sedangkan pada siklus II telah
mencapai target yaitu 84,62. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono dan Mustakim pada tahun 2010 terjadi peningkatan
hasil belajar siswa. Berdasarkan paparan hasil belajar peneltian yang dilakukan oleh Mustakim dibandingkan penelitian ini dapat dilihat bahwa penelitian pada
siswa kelas SDN Karangawen 5 lebih baik karena pada penelitian Mustakim untuk mencapai indikator keberhasilan melalui tiga siklus penelitian, sedangkan
pada penelitian ini hanya malalui dua siklus. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono lebih baik dibandingkan dengan penelitian ini.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Dalam peneiltian yang telah dilakukan telah jelas bahwa terjadi peningkatan baik keterampilan guru, aktivitas siswa, maupun hasil belajar siswa
90
dalam pembelajaran.Dengan menggunakan model CTL dalam kegiatan pembelajaran pada mata pelajaran IPA dapat meningkatkan keterampilan guru.
Guru menjadi terampil dalam menyiapkan pra pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran, menyampaikan materi, membimbing siswa dalam
diskusikerja kelompok, membimbing siswa dalam melakukan percobaan, membimbing siswa dalam melaporkan hasil percobaan, membimbing pelaksanaan
tanya jawab, memberi motivasi dan penguatan, mengelola waktu secara tepat, dan menutup pelajaran. Dengan peningkatan keterampilan guru menjadikan suasana
belajar lebih kondusifsehingga dapat menciptakan pengalaman belajar siswa yang bermakna dan menyenangkan.
Pembelajaran IPA dengan menggunakan model CTL dapat meningkatkan aktivitas siswa diantaranya siswa tertarik dan antusias mengikuti pembelajaran,
melaksanakan diskusi dan percobaan, meringkas dan menyimpulkan materi, aktif mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru maupun
oleh temannya. Dengan demikian terjadi interaksi antara siswa dengan guru maupun antara siswa dengan siswa.
Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan melalui penerapan CTL. Siswa ikut aktif dalam pembelajaran sehingga apa yang diajarkan ke siswa
melalui pengamatan dan percobaan kebih tertanam pada siswa. Konsep-konsep yang tertanam dengan baik pada diri siswa tidak akan mudah dilupakan oleh
siswa, sehingga saat melaksanakan evaluasi siswa mengalami hambatan yang berampak pada hasil belajar siswa yang bagus pula. Hal ini dibuktikan dengan
91
nilai hasil belajar siswa maupun ketuntasan klasikal yang meningkat pada tiap siklusnya.
Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model CTL pada pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN Karangawen 5 Demakdapat
meningkatkan keterampilan guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi guru, sekolah maupun dalam dunia
pendidikan.Melalui penelituan ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang Penelitian Tindakan Kelas, sehingga dapat mendorong guru dan peneliti lain
untuk melaksanakan
penelitian dalam
rangka meningkatkan
kualitas pembelajaran.
92
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan