14
belajar pada siswa serta dapat mendorong siswa untuk aktif melakukan proses belajar sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan berupa
kemampuan, pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
2.1.3 Kualitas Pembelajaran
Kualiatas pembelajaran tersusun atas dua kata yaitu kualitas dan pembelajaran. Pembelajaran memiliki makna suatu kegiatan yang didalamnya
terjadi proses belajar dan mengajar dimana terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan. Dalam proses interaksi tersebut
didukung oleh sumber belajar dan lingkungan belajar yang dapat memberikan pengalaman belajar pada siswa serta dapat mendorong siswa untuk aktif
melakukan proses belajar sehingga mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan berupakemampuan, pengetahuan, keterampilan maupun sikap.
Menurut Umaedi 2004 dalam rangka umum, mutu mengandung makna derajat tingkat keunggulan suatu produk hasil kerjaupaya baik berupa barang
maupun jasa; baik yang tangible maupun yang intangible. Dalam konteks pendidikan pengertian mutu, dalam hal ini mengacu pada proses pendidikan dan
hasil pendidikan. Dalam proses pendidikan yang bermutu terlibat berbagai input, seperti; bahan ajar kognitif, afektif, atau psikomotorik, metodologi
bervariasi sesuai kemampuan guru, sarana, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta penciptaan suasana yang kondusif.
Selain itu, kualitas juga dapat dimaknai dengan istilah mutu atau keefektifan. Etzioni memaknai efektivitas sesungguhnya merupakan sutau
konsepyang lebih luas yang mencakup berbagai faktor didalam maupun diluar diri
15
seseorang. Sedangkan Prokopenko menyatakan bahwa efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran
mengenai keberhasilan seseorang tujuan atau sasaran yang ingin dicapai. Dari beberpa pengertian diatas dapat disimpulkan pengertian kualitas
pembelajaran adalah suatu tingkat keberhasilan untuk mencapai tujuan pembelajaran melalui suatu kegiatan yang didalamnya terjadi proses belajar dan
mengajar dimana terjadi interaksi antara guru dan siswa dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan yang melibatkan input, seperti; bahan ajar kognitif, afektif,
atau psikomotorik, metodologi bervariasi sesuai kemampuan guru, sarana, dukungan administrasi dan sarana prasarana dan sumber daya lainnya serta
penciptaan suasana yang kondusif.
2.1.4 Keterampilan Guru