Dari hasil penelitian pada Ibu Rumah Tangga mengenai penyimpanan garam 100 Ibu menjawab lebih baik menyimpan garam dengan wadah tertutup
karena menurut responden bahwa menyimpanan garam dengan wadah tertutup lebih aman dari serangga dan kotoran dibandingkan dengan penyimpanan terbuka,
persepsi Ibu Rumah Tangga terhadap penyimpanan garam hampir 97,5 Ibu lebih memilih menyimpan garam pada toples dibandingkan dalam kemasan plastik. Hal
ini karena menurut responden lebih aman dan mengurangi kadar air dalam garam. Menurut responden bahwa pemberian garam sebaiknya diberikan pada saat
masakan mendidih karena menurut responden lebih terasa garamnya dan tercampur secara merata dibandingkan pemberian garam pada saat masakan akan
disajikan sebanyak 27,50 Ibu memilih memberikan garam pada saat masakan mendidih, sebanyak 98,75 Ibu Rumah Tangga memilih menggunakan garam
beryodium sebanyak 50 Ibu menjawab dengan alasan sudah terbiasa menggunakan garam beryodium dan 50 lainnya menjawab sesuai yang
dianjurkan oleh pemerintah dan responden lebih memilih mengkonsumsi garam halus sebanyak 95 karena menganggap garam krosokbriketdigunakan untuk
makanan sapi dan 5 Ibu memilih garam briketkarena rasanya lebih asin dibandingkan dengan garam beryodium.
5.6 Motivasi Ibu Rumah Tangga dalam Menggunakan Garam Beryodium
Motivasi ialah suatu proses psikologi yang ada didalam diri seseorang yang menggerakkan untuk mengarahkan perilakunya dalam memenuhi tujuan
tertentu yang telah ditetapkan atau ditentukan sehingga dapat memuaskan
kebutuhan dirinya. Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan imbalan Cahyo Suraji, 2003.
Motivasi Ibu Rumah Tangga dalam menggunakan garam beryodium cukup tinggi yaitu sebesar 96,20 dan dengan motivasi kurang dalam
menggunakan garam beryodium yaitu sebesar 3,80. Berdasarkan hasil penelitian bahwa Ibu memiliki motivasi tinggi dalam menggunakan garam beryodium untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari yaitu sebesar 100, motivasi Ibu dalam mengkonsumsi garam beryodium sebanyak 6-10 gramhari sebesar 76,25,
motivasi Ibu untuk memberikan garam pada masakan akan disajikan atau diangkat dari kompor sebanyak 73,75, motivasi Ibu untuk memasak makanan yang tidak
terlalu lama agar kandungan yodium tidak banyak hilang sebanyak 91,25, motivasi Ibu untuk tidak menyimpan garam pada kemasan plastik sebanyak
82,5, motivasi Ibu untuk menyimpan garam pada tempat yang kering dan tidak lembab sebesar 95 dan motivasi Ibu untuk tidak menyimpan garam dekat
dengan perapiankompor tempat memasak sebanyak 95. Dari hasil penelitian menunjukkan motivasi Ibu dalam menggunakan
garam beryodium cukup tinggi walaupun dengan pendidikan rendah serta memiliki pengetahuan dengan skor kurang, hal ini dapat dilihat dari hasil
penelititian terhadap motivasi Ibu dalam menggunakan garam beryodium cukup tinggi.
5.7 Ketersediaan Garam Beryodium
Penigkatan persediaan garam beryodium di tingkat masyarakat, yang termasuk di dalamnya monitoring terhadap peningkatan kandungan yodium dalam
garam yang dilakukan oleh Deperindag dengan cara monitoring kandungan kadar yodium dalam garam yang terdiri dari monitoring berkala pada tingkat produksi,
monitoring berkala pada tingkat pasar dan monitoring dalam masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan garam
beryodium di Wilayah Kerja Puskesmas Toroh 1 Kabupaten Grobogan bahwa ketersediaan garam diwilayah ini cukup tinggi yaitu sebesar 97,5 atau 78 Ibu
Rumah Tangga menjawab mudah dalam memperoleh garam. Dalam penelitian ini responden tidak memiliki kendala atau kesulitan dalam memperoleh garam
beryodium. Menurut hasil penelitian bahwa 25 Ibu Rumah Tangga menyatakan
bahwa jika sulit dalam memperoleh garam beryodium maka akan beralih menggunakan alternatif lainnya seperti menggunakan garam yang tidak
beryodium dan 2,5 Ibu menyatakan tidak selalu menyediakan garam beryodium dirumah walaupun garam yang di konsumsi Ibu Rumah Tangga berasal dari
warung atau toko yang ada di Wilayah Puskesmas Toroh 1.
5.8 Jenis Garam yang dikonsumsi