18
aktiva yang diinvestasikan. Peraturan Bank Indonesia No. 69PBI2004, menentukan standar terbaik ROA adalah 1,5.
2.2. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tinjauan penelitian terdahulu disajikan pada tabel 2.1 dibawah ini.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Peneliti Judul Penelitian
Hasil Penelitian Pandu
Mahardian 2008
Analisis Pengaruh Rasio CAR,BOPO,
NPL,NIM dan LDR Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan
Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset
ROA, Efisiensi Operasi BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap Return on Asset
ROA, Non Performing Loan NPL tidak berpengaruh terhadap Return on Asset ROA,
Net Interest Margin NIM berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset ROA,
Loan to Deposit Ratio LDR berpengaruh positif signifikan terhadap Return on Asset
ROA, variable independen BOPO mempunyai pengaruh yang paling besar dari
pada keempat variable lainnya.
Nana Rusdiana
2011 Analisis Pengaruh
CAR, LDR, NIM, NPL, BOPO, dan
DPK Terhadap Kinerja Keuangan
Perbankan Rasio untuk mengukur kinerja bank antara lain
Capital Adequacy Ratio CAR, Loan to Deposit Ratio LDR, efisiensi operasional
BOPO dan Dana Pihak Ketiga DPK secara parsial mempengaruhi Return on Assets
ROA. Secara parsial pengaruhnya terhadap ROA,
CAR. LDR, TPF bernilai negatif dan tidak berpengaruh secara signifikan, NIM, NPL, dan
BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA. NPL tidak berpengaruh terhadap ROA.
Universitas Sumatera Utara
19
2.3. Kerangka Konseptual dan Hipotesis
2.3.1. Kerangka Konseptual
Penelitian ini merupakan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh rasio-rasio yang digunakan dalam metode CAMEL dalam
pengaruhnya terhadap pertumbuhan kinerja keuangan. NPL dijadikan sebagai proksi resiko kredit perbankan, berpengaruh negatif terhadap
ROA. NPL menunjukkan rasio pinjaman yang bermasalah terhadap total pinjamannya. Semakin tinggi NPL mengakibatkan semakin tinggi
tunggakan bunga kredit yang berpotensi menurunkan pendapatan bunga sehingga sehingga pendapatan semakin rendah yang akan
mengakibatkan turunnya laba yang berdampak pada ROA. Sebaliknya jika NPL naik, maka ROA akan menurun. Akan tetapi jika banyak
kredit yang bermasalah dan pembayaran atas kredit yang diberikan baru dapat dilunasi oleh kreditur beberapa periode ke depan maka akan
berdampak pada sedikitnya ataupun tidak signifikannya pengaruh NPL terhadap ROA pada periode ini.
LDR mempunyai pengaruh terhadap kinerja perbankan yang diproksikan ROA. Semakin tinggi rasio LDR, maka semakin besar
kredit yang disalurkan, yang akan meningkatkan pendapatan bunga bank dan akan mengakibatkan kenaikan laba sehingga LDR
berpengaruh positif terhadap perubahan ROA. Begitu pula sebaliknya, jika LDR mengalami penurunan, maka laba juga akan turun sehingga
kinerja perbankan juga mengalami penurunan.
Universitas Sumatera Utara
20
CAR mempunyai hubungan yang positif terhadap ROA. Semakin besar rasio CAR suatu bank, maka akan meningkatkan ROA
dikarenakan semakin rendah biaya dana akan semakin meningkatkan laba bank sehingga oleh bank dapat menggunakan modalnya sendiri
untuk dialokasikan kepada aktiva produktif yang kemudian dapat meningkatkan ROA. Namun jika CAR menurun, maka Return On Asset
akan ikut turun sehingga kinerja perbankan juga menurun. BOPO berpengaruh negatif terhadap variable kinerja perbankan
yang diproksikan dengan Return On Asset. Semakin besar BOPO akan berakibat pada turunnya laba, sehingga kinerja perbankan menurun.
Sebaliknya semakin kecil BOPO menunjukan semakin efisien bank dalam mengelola kegiatannya sehingga Return On Asset akan
meningkat.
Semakin tinggi NIM menunjukkan semakin efektif bank dalam penempatan aktiva produktif dalam bentuk kredit, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Net Interest Margin
berpengaruh postif terhadap pertumbuhan laba. Semakin besar nilai Net Interest Margin mengindikasikan semakin meningkat pula Return
On Asset yang dihasilkan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang dan juga tujuan penelitian yang telah dipaparkan sebelumnya maka kerangka konseptual dapat digambarkan
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
21 H
1
H
2
H
3
H
6
H
4
H
5
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.3.2. Hipotesis
Berdasarkan tinjauan teoritis dan kerangka konseptual yang telah dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis penelitian dapat
disusun sebagai berikut : H
: Non Performing Loans NPL tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return On Asset ROA.
H
1
: Non Performing Loans NPL berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return On Asset ROA.
H : Loan to Deposite Ratio LDR tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap Return On Asset ROA. H
2
: Loan to Deposite Ratio LDR berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return On Asset ROA.
NPL X
1
LDR X
2
CAR X
3
BOPO X
4
NIM X
5
Kinerja Perbankan
ROA
Universitas Sumatera Utara
22
H : Capital Adequacy Ratio CAR tidak berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap Return On Asset ROA. H
3
: Capital Adequacy Ratio CAR berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return On Asset ROA.
H : Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO tidak
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return On Asset ROA. H
4
: Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return On Asset ROA.
H : Net Interest Margin NIM tidak berpengaruh signifikan secara
parsial terhadap Return On Asset ROA. H
5
: Net Interest Margin NIM berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Return On Asset ROA.
H : NPL, LDR, CAR, BOPO, dan NIM berpengaruh tidak signifikan
secara simultan terhadap Return On Asset ROA. H
6
: NPL, LDR, CAR, BOPO, dan NIM berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Return On Asset ROA.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian