Uji Asumsi Klasik HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

38 terbaik ROA bank sebesar 1,5 secara keseluruhan dari tahun 2008 sampai tahun 2011, belum semua bank memenuhi standar tersebut.

4.3. Uji Asumsi Klasik

4.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen terhadap variabel dependennya berdistribusi secara normal atau tidak dalam model regresinya. Model regressi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram Universitas Sumatera Utara 39 Garis yang berbentuk lonceng dalam histogram pada gambar 4.2 menunjukkan bahwa data distribusi nilai residu error terdistribusi secara normal. Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan P-P Plot Pada gambar 4.3 P-P Plot, sebaran error yang berupa dot menyebar di sekitar garis lurus. Hal ini menunjukkan model regresi memenuhi asumsi normalitas dan residu dari model dianggap berdistribusi secara normal Selanjutnya uji normalitas dilakukan dengan Metode One Sample Kolmogorov-Smirnov Test. Menurut Duwi Priyatno 2012, bahwa data berdistribusi normal jika nilai signifikan Asymp. Sig. 2- tailed lebih dari 0,05. Universitas Sumatera Utara 40 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 48 Normal Parameters a,,b Mean .0287051 Std. Deviation .73714774 Most Extreme Differences Absolute .077 Positive .077 Negative -.068 Kolmogorov-Smirnov Z .533 Asymp. Sig. 2-tailed .939 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Dari tabel 4.2, didapat nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,939. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

4.3.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linear yang sempurna antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang dapat digunakan adalah jika tidak terdapat multikolinearitas antarvariabel independennya. Menurut Duwi Priyatno 2012, tidak terjadi multikolinearitas apabila nilai VIF kurang dari 10 dan nilai Tolerance lebih besar dari 0,1. Hasil uji multikolinearitas disajikan pada tabel berikut ini : Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 4.319 1.210 NPL .053 .104 .063 .743 1.345 LDR -.028 .010 -.363 .645 1.551 CAR -.097 .032 -.333 .928 1.078 BOPO -.007 .009 -.105 .670 1.493 NIM .302 .053 .759 .614 1.629 a. Dependent Variable: ROA Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Dari tabel 4.3 di atas, didapat bahwa nilai Tolerance pada seluruh variabel independen NPL, LDR, CAR, BOPO dan NIM lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF-nya kurang dari 10. Dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen.

4.3.3. Uji Heteroskedastisitas

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Kriteria-kriterianya yaitu pada gambar, titik-titik tidak membentuk pola tertentu yang teratur dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y Duwi Priyatno, 2013 . Universitas Sumatera Utara 42 Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Output dari uji heteroskedastisitas pada gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan titik-titik tidak membentuk pola tertentu yang teratur, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.3.4. Uji Autokorelasi

Penyimpangan autokorelasi pada uji asumsi klasik korelasi berganda dalam penelitian kali ini dilakukan dengan Durbin-Watson test. Menurut Duwi Priyatno 2012, model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi autokorelasi, dengan kriteria yaitu jika DW terletak diantara dU dan 4-dU. Universitas Sumatera Utara 43 Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .732 a .536 .481 .68362 2.090 a. Predictors: Constant, NIM, CAR, NPL, BOPO, LDR b. Dependent Variable: ROA Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Output dari uji autokorelasi di atas didapatkan nilai DW sebesar 2,090. Untuk nilai dL dan dU menurut tabel DW untuk signifikansi 0,05 dengan jumlah data n = 10 dan jumlah variabel independen k = 5, didapat nilai dL = 1,3167 dan dU = 1,7725 dan juga didapat nilai 4- dU = 2,2275 dan nilai 4-dL = 2,6833 digambarkan dengan grafik di bawah ini : Sumber : Hasil Penelitian, 2013 data diolah Gambar 4.5 Grafik Uji Autokorelasi Universitas Sumatera Utara 44 Dari gambar 4.5, dapat dilihat letak DW berada di daerah antara dU dan 4-dU 1,7725 2,090 2,2275 . Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah autokorelasi pada model regresi.

4.4. Pengujian Hipotesis