1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Kondisi perekonomian yang memiliki tolak ukur moneter mengambil peran penting dalam perkembangan perbankan karena aktivitas sektor
perbankan berkaitan dengan moneter. Oleh karena itu, usaha sektor perbankan sangat sensitif terhadap kondisi perekonomian dalam negeri dan
secara global. Perkembangan industri perbankan di Indonesia meningkat drastis
semenjak dikeluarkannya kebijakan oleh pemerintah Indonesia yang dinamai Paket Kebijakan Oktober PAKTO 88 pada tanggal 27 Oktober 1988.
Kebijakan ini menyebabkan liberalisasi pada sektor perbankan yang berarti bank-bank pada masa itu lebih mementingkan peningkatan kinerja pada
kuantitas berupa laba tanpa benar-benar memperhatikan kualitas kinerjanya sehingga efisiensi dan stabilitas perbankan sangat rendah.
Dampak dari liberasasi pada sektor perbankan di Indonesia sangat jelas dirasakan pada saat terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun
1997. Krisis yang terjadi karena merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ini menyebabkan banyak bank mengalami kredit macet dan bank
merugi karena turunnya modal perbankan sehingga sebagian besar bank tersebut tidak mampu lagi memenuhi kewajibannya terhadap kecukupan
modal yang berdampak pada menurunnya kinerja perbankan dan berakhir
Universitas Sumatera Utara
2
dengan penutupan banyak bank. Kondisi perbankan ini mendorong pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukan penilaian atas kesehatan
bank dengan metode CAMEL. Penilaian dengan metode CAMEL menggunakan rasio-rasio keuangan
untuk mengetahui efisiensi dan pertumbuhan kinerja bank dan diukur menggunakan Return on Assets ROA. Peneliti menggunakan ROA
dikarenakan ROA berfokus pada kemampuan perusahaan untuk memperoleh earning dalam operasi perusahaan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliki
bank secara efisien. Peningkatan terhadap ROA menunjukkan peningkatan terhadap kinerja keuangan bank karena tingkat pengembalian return
semakin besar. Adapun yang menjadi tolok ukur dasar penilaian dalam metode
CAMEL pada laporan keuangan bank yaitu permodalan capital, kualitas aset asset quality, manajemen management, rentabilitas earning power,
likuiditas liquidity. Penilaian terhadap permodalan digunakan rasio Capital Adequacy Ratio CAR, sedangkan penilaian terhadap kualitas aset digunakan
rasio Non-Performing Loan NPL. Efisiensi dalam rentabilitas dinilai dengan rasio Biaya Operasional
terhadap Pendapatan BOPO dan Net Interest Margin NIM. Penilaian terhadap likuiditas perbankan dinilai dengan menggunakan Loan to Deposit
Ratio LDR.
Universitas Sumatera Utara
3
Penilaian manajemen tidak diikutsertakan karena untuk mengukur manajemen cukup sulit secara kuantitatif dan unsur rasio manajemen
memiliki aspek yang sangat luas untuk dibahas. Oleh karena itu, peneliti tidak mengikutsertakan penilaian manajemennya.
Rata-rata perkembangan Return on Assets ROA, Non-Performing Loan NPL, Loan to Deposit Ratio LDR, Capital Adequacy Ratio CAR,
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Cost to Income BOPO, Net Interest Margin NIM selama tahun 2008 sampai tahun 2011,dapat dilihat
dari tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Perkembangan Rata-Rata dari ROA, NPL, LDR, CAR, BOPO, NIM
Tahun 2008-2011 dalam No.
Keterangan 2008
2009 2010
2011
1. Return on Assets ROA
1,80 1,81
2,14 2,29
2. Non-Performing Loan NPL
2,29 2,40
2,24 2,00
3. Loan to Deposit Ratio LDR
81,43 75,63
78,48 82,14
4. Capital Adequacy Ratio CAR
16,10 17,19
16,38 14,24
5. Rasio BOPO
76,41 79,04
75,96 76,03
6. Net Interest Margin NIM
6,53 6,30
6,49 5,89
Sumber : www.idx.co.id
data diolah Dari tabel 1.1 diatas dapat dilihat setiap tahunnya terjadi pergerakan
terhadap masing-masing rasio. Pada ROA terjadi pergerakan positif setiap tahunnya. Sedangkan pada NPL terjadi peningkatan rata-rata sebesar 0,11
dari tahun 2008 ke tahun 2009, akan tetapi mengalami penurunan rata-rata setiap tahunnya yaitu dari tahun 2009 ke tahun 2010 sampai tahun 2011.
Universitas Sumatera Utara
4
Pada LDR setiap tahunnya mengalami penurunan dari tahun 2009 dan 2010 dibandingkan dengan tahun 2008, akan tetapi mengalami peningkatan
pada tahun 2011. Di tahun 2008 CAR bernilai 16,10 sedangkan tahun 2009 meningkat menjadi 17,19 yang kemudian mengalami pergerakan negatif
sebesar 0,81 di tahun 2010. Di akhir tahun 2011, nilai CAR semakin menurun menjadi 14,24 .
Nilai BOPO mengalami kenaikan di tahun 2009, lalu mengalami penurunan di tahun 2010 dan di tahun 2011 mengalami kenaikan sebesar
0,07. NIM pada tahun 2008 ke tahun 2009 mengalami penurunan dari 6,53 menjadi 6,30. Di tahun 2010, nilai NIM naik sebesar 0,18. Akan tetapi di
tahun 2011, NIM turun sebesar 0,59. Penelitian ini adalah penelitian replikasi dari penelitian sebelumnya
oleh Pandu Mahardian 2008. Penelitian oleh Pandu menggunakan rasio keuangan CAR, BOPO, NPL, NIM dan LDR sebagai rasio independennya
dan ROA sebagai rasio dependennya dan menggunakan laporan keuangan triwulan pada perusahaan Perbankan yang tercatat di BEJ periode Juni 2002 -
Juni 2007. Hasil penelitian oleh Pandu menunjukkan rasio BOPO memiliki
pengaruh negatif terhadap ROA, rasio NIM, CAR dan LDR memiliki pengaruh positif terhadap ROA, dan NPL tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap ROA. Sedangkan pada penelitian ini menggunakan laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI dari
Universitas Sumatera Utara
5
tahun 2008 - 2011 untuk menguji signifikansi pengaruh NPL, LDR, CAR, BOPO, NIM terhadap ROA.
Berdasarkan data diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi ROA serta peneliti menyadari peran serta
sektor perbankan dalam perekonomian negara, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian berjudul “Analisis Rasio Keuangan Menggunakan Metode CAMEL untuk Menilai Efektivitas dan Pertumbuhan Kinerja
Keuangan Perbankan yang Terdaftar di BEI tahun 2008-2011”. 1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik permasalahan- permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah apakah terdapat
pengaruh Non-Performing Loan NPL, Loan to Deposit Ratio LDR, Capital Adequacy Ratio CAR, Rasio Biaya Operasional terhadap
Pendapatan Operasional BOPO, Net Interest Margin NIM secara signifikan terhadap Return on Assets ROA sebagai indikator peningkatan
profitablititas bank yang dinilai melalui efektivitas dan pertumbuhan perbankan terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial dan secara
simultan?
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian