misalnya buku-buku tentang manajemen kewirausahaan khususnya bidang pariwisata dalam kegiatan kewirausahaan melalui program desa vokasi dan
bagaimana cara memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
3.6 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini diantaranya: 3.6.1 Metode Wawancara
Metode wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara melakukan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh
dua pihak, yaitu pewawancara interviewer yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara interviewer yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu
Moleong, 2011:186. Menurut esterbreg Sugiyono, 2010:231 wawancara merupakan
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara
digunakan sebagai tekhnik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang mendalam. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara,
yaitu percakapan yang dilakukan kepada subyek dan informan dimana pedoman wawancaranya telah ditentukan sebelumnya oleh peneliti.
Wawancara ini dilakukan kepada subyek dengan maksud untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan model manajemen kewirausahaan
bidang pariwisata dan bagaimana faktor pendukung dan penghambat proses manajemen kewirausahaan bidang pariwisata. Subyek penelitian ini yaitu lima
anggota kelompok usaha dan tiga informan. 3.6.2 Metode Observasi
Disamping wawancara, data dalam penelitian kualitatif dapat dikumpulkan melalui metode observasi.Nasution 1988 dalam Sugiyono 2010:64 menyatakan
bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang
diperoleh melalui observasi. Observasi dibutuhkan untuk memahami proses terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya.
Observasi dilakukan terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti, dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga
dapat memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara. Menurut Nawawi dan Martini Afifuddin dan Saebani, 2009:134
observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur- unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala dalam objek penelitian. Patton
Afifuddin dan Saebani, 2009:134 mengemukakan bahwa tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yag dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.