Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
Menurut Stoner 1992:8 Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengawasan terhadap upaya
–upaya yang dilakukan anggota organisasi dan penggunaan segala macam sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi.
Kewirausahaan yaitu kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan peluang bisnis serta kemampuan mengoptimalisasikan sumber daya dan
mengambil tindakan serta bermotivasi tinggi dalam mengambil resiko mensukseskan bisnisnya. Wahab 1975:55 mengemukakan definisi pariwisata
adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup
serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri
kerajinan tangan dan cindera mata, penginapan dan transportasi. Sejak tahun 2010, program desa vokasi mulai dilaksanakan diberbagai
wilayah oleh berbagai pihak diantaranya dilakukan di Lembaga Kursus dan Pelatihan, PKBM, SKBBPKB, P2PNFI, dan BPPNFI. Hal penting yang
memberikan amanat kursus dan pelatihan dalam mendukung pengurangan pengangguran dan kemiskinan adalah Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
pasal 26 ayat 5, berbunyi: “Kursus dan pelatihan diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap
untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri danatau melanjutkan pendidikan kejenjang lebih tinggi”. Artinya adalah
pembekalan pengetahuan keterampilan, kecakapan hidup, yang diselenggarakan
pada kursus dan pelatihan pendidikan nonformal selain untuk mengembangkan diri, melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan mengembangkan profesi, juga untuk
membantu peserta didik dapat bekerja di setiap unit-unit usaha dan berwirausaha. Berbagai model dan cara pendekatan yang telah dilakukan menunjukan bahwa
progam desa vokasi sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat pedesaan dan mudah dilaksanakan karena beberapa alasan yaitu, jenis keterampilan yang
diselenggarakan sesuai dengan potensi daerah setempat, masyarakat antusias karena selama ini sangat jarang ada kursus atau pelatihan keterampilan di desa
yang berbasis kebutuhan masyarakat desa, banyak lembaga, organisasi, dunia usaha, dinas instansi, dan pemerintah daerah memberikan dukungan dan hasil
keterampilan dapat dijadikan mata pencaharian utama atau sampingan masyarakat. Tujuan desa vokasi sendiri untuk memberikan dukungan berbagai
keterampilan produkatau jasa bagi warga masyarakat di pedesaan agar mampu memberdayakan potensi desa menjadi produktif sebagai sumber pendapatan untuk
meningkatkan mutu kehidupan dan pembangunan desa. Menyelenggarakan desa vokasi berarti membangun desa mandiri karena 29,89 juta penduduk miskin
disekitar 63.900 desa di Indonesia setiap tahunnya membutuhkan bekal keterampilan.
Salah satu model yang dibutuhkan dalam proses belajar kemandirian, mengembangkan diri dan profesi, menggali potensi pariwisata baik alam maupun
buatan dan berwirausaha di desa vokasi adalah model manajemen kewirausahaan. Tujuan dari manajemen kewirausahaan adalah meningkatkan efesiensi dan
efektivitas usaha kecil dari masyarakat, meningkatkan inovasi dan kreativitas,
meningkatkan strategi kewirausahaan untuk mandiri dan berkembang, dan menekankan tingkat pengangguran. Contoh Kasus apabila dalam berwirausaha
tidak dapat mengolah manajemen yaitu banyak mahasiswa yang dapat bantuan dana dari kampus untuk berwirausaha tapi tidak dapat mengolah manajemen
dengan baik dan tidak berinovasi serta kreatif melihat peluang yang dibutuhkan oleh konsumen maka usaha itu tidak akan berkembang bahkan bangkrut.
Desa Vokasi Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang yang dicanangkan pada tahun 2012 dinaungi oleh P2PNFI Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Semarang telah menjadi desa vokasi yang mandiri yang dapat mengolah sumber potensi desa berupa pariwisata alam, budaya, dan
kesenian tradisional memiliki model perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian pengawasan manajemen kewirausahaan bidang pariwisata
dengan kreatif berinovasi sehingga dapat tumbuh berkembang, mandiri, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, peneliti memilih judul
”MODEL MANAJEMEN KEWIRAUSAHAAN BIDANG PARIWISATA PADA
DESA VOKASI
CANDI KECAMATAN
BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG
.”