Struktur Ekonomi Perkembangan Ekspor Luar Negeri

daratan cukup luas di bandingkan kabupatenkota yang lain yaitu 19,47 persen, dihuni hanya 6,98 persen dari total penduduk Maluku Utara. Masalah persebaran penduduk yang kurang merata di setiap daerah perlu segera mendapat perhatian yang serius. Semakin merata persebaran penduduk tentunya semakin meminimalkan permasalahan kependudukan yang akan mungkin ditimbulkan seandainya penduduk hanya terkonsentrasi pada satu daerah saja, seperti pengangguran, kemiskinan, kriminalitas tinggi dan lain sebagainya.

4.3. Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi Maluku Utara ditunjukkan melalui peran setiap sektor terhadap total PDRB. Peran tersebut mencerminkan kemampuan setiap sektor dalam menciptakan barang dan jasa dalam rangka pembentukan nilai tambah. Informasi ini penting bagi perencana pembangunan untuk mengetahui sektor-sektor ekonomi mana yang menjadi pemompa perekonomian Maluku Utara. Tabel 4.3. Struktur Ekonomi Provinsi Maluku Utara Tahun 2006-2008 Persen Sektor Ekonomi Tahun 2006 2007 2008 1 2 3 4 Pertanian 37,86 37,50 39,47 Pertambangan Penggalian 4,59 4,87 5,04 Industri Pengolahan 13,77 13,40 12,11 Listrik Air Bersih 0,65 0,65 0,63 Bangunan 2,10 2,16 2,31 Perdagangan, Hotel Restoran 22,21 22,48 21,94 Pengangkutan Komunikasi 8,25 8,50 8,38 Keuangan, Persewaan Jasa Perushaan 3,20 3,27 3,41 Jasa-Jasa 7,38 7,18 6,72 Total 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, 2009 Dalam kurun waktu 2006-2008 struktur perekonomian Maluku Utara masih didominasi tiga sektor besar yaitu Sektor Pertanian dengan kontribusi rata-rata sebesar 38,28 persen pertahun, Sektor Perdagangan Hotel Restoran rata-rata sebesar 22,21 persen, dan Sektor Industri Pengolahan 13,09 persen. Dalam kurun waktu tersebut kontribusi sektor pertanian cenderung mengalami peningkatan, sedangkan kontribusi sektor industri cenderung mengalami penurunan yang disebabkan oleh tutupnya dua industri besar di Maluku Utara. Perkembangan peran masing-masing sektor dari tahun 2006 hingga 2008 dapat diamati pada Tabel 4.3.

4.4. Perkembangan Ekspor Luar Negeri

Perkembangan ekspor Maluku Utara selama periode 2005-2007 relatif terus membaik yang ditunjukkan dengan peningkatan nilai ekspor setiap tahunnya. Selama periode 2005-2007 terjadi peningkatan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 68,96 persen per tahun, nilai ekspor pada tahun 2005 mencapai US 152,14 juta atau naik 31,64 persen dari tahun 2004 US 115,57 juta. Pada tahun 2006 total ekspor mengalami kenaikan sebesar 29,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan nilai ekspor mencapai US 197,40 juta, Peningkatan ini juga terjadi pada tahun 2007 dengan nilai ekspor mencapai US 484,63 juta. Namun pada tahun 2008, nilai ekspor Maluku Utara mengalami penurunan sebesar 23,19 persen menjadi US 372,26 juta. Penurunan ini disebabkan adanya krisis keuangan global yang memaksa negara- negara tujuan ekspor Maluku Utara menurunkan permintaan terhadap komoditi- komoditi ekspor Maluku Utara. Tabel 4.4. Perkembangan Nilai Ekspor Maluku Utara Tahun 2005-2008 US Komoditi Tahun 2005 2006 2007 2008 Bahan Tambang 116.083.497 159.504.446 468.030.112 371.434.203 Hasil Perikanan 1.127.145 766.951 524.995 151.194 Hasil Kayu 34.316.130 36.024.755 11.886.152 - Kimia Organik 96.566 - 4.184.635 - Lain-lain 513.756 1.105.920 557 673.978 Jumlah 152.137.094 197.402.072 484.626.451 372.259.375 Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, 2009 Bila melihat perkembangan ekspor menurut komoditi, ekspor Maluku Utara didominasi oleh komoditi pertambangan. Komoditi ini dalam tiga tahun terakhir 2005-2007 mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan, pada tahun 2005 nilai ekspor komoditi pertambangan mencapai US 116,08 juta. Kemudian tahun 2006 mengalami peningkatan sebesar 37,40 persen, begitu juga pada tahun 2007 nilai ekspor komoditi pertambangan Maluku Utara melonjak tajam hingga mencapai US 468,03 juta. Pertumbuhan yang cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir ini dimungkinkan karena Maluku Utara memiliki wilayah-wilayah yang merupakan penghasil tambang yang cukup potensial baik yang telah dieksploitasi maupun yang baru dieksplorasi, sebut saja Halmahera Tengah dan Halmahera Timur sebagai daerah penghasil Nikel, Halmahera Utara sebagai daerah penghasil emas serta beberapa daerah lainnya. Besarnya produksi komoditi tambang di Maluku Utara membawa imbas langsung pada besarnya nilai ekspor Maluku Utara. Namun di tahun 2008, adanya krisis ekonomi global berdampak kepada penurunan nilai ekspor hasil pertambangan sebesar 20,64 persen menjadi US 371,43 juta. Komoditi ekspor andalan Maluku Utara selanjutnya adalah komoditi perikanan. Dalam rentang tahun 2005 – 2008, perkembangan ekpor perikanan Maluku Utara terus mengalami penurunan. Pada tahun 2005 nilai ekspor perikanan Maluku Utara mencapai US 1,13 juta, kemudian pada tahun 2006 nilai ekspor perikanan mengalami penurunan sebesar 31,96 persen dari US 1,13 juta pada tahun 2005 menjadi US 0,77 juta pada tahun 2006. Kondisi ini berlanjut pada tahun 2007 dan 2008, dimana nilai ekspor perikanan Maluku Utara hanya sebesar US 0,52 juta pada tahun 2007 serta US 0,15 juta pada tahun 2008. Penurunan nilai ekspor perikanan dalam beberapa tahun terakhir ini tentunya menjadi pertanyaan besar bagi kita semua, apakah benar produksi perikanan Maluku Utara mengalami kemunduran, atau ada hal-hal lain seperti ilegal fishing. Komoditi selanjutnya yang menjadi ekspor andalan Maluku Utara, adalah komoditi kayu. Dalam empat tahun terakhir 2005 – 2008 ekspor komoditi ini mengalami pasang surut. Pada tahun 2005 ekspor komoditi kayu Maluku Utara sebesar US 34,32 juta. Komoditi ini pada tahun 2006 mengalami kenaikan sebesar 4,98 persen. Namun seiring dengan tutupnya beberapa perusahaan kayu serta adanya pembatasan penebangan hasil hutan, ekspor komoditi kayu pada tahun 2007 mengalami penurunan sebesar 67 persen. Kondisi ini berlanjut di tahun 2008, dimana pada tahun ini tidak ada ekspor komoditi kayu. Berdasarkan negara tujuan ekspor, maka selama empat tahun terakhir 2005 – 2008 sebaran ekspor Maluku Utara ke negara-negara tujuan ekspor tidak banyak mengalami perubahan. Artinya, proporsi ekspor ke negara-negara tujuan ekspor utama relatif tetap. Pada tahun 2008, Jepang kontribusi 41,77 persen, China 33,48 persen, serta Ukraina 16,36 persen masih menjadi gantungan utama ekspor Maluku Utara. Tabel 4.5. Nilai Ekspor Maluku Utara Menurut Negara Tujuan Tahun 2005-2008 US Negara 2005 2006 2007 2008 1 2 3 4 5 Jepang 89.590.332 97.063.264 158.760.879 155.487.433 China - 19.741.689 147.249.214 124.646.188 Ukraina 8.206.757 25.961.572 96.034.617 60.902.144 Yunani - 3.794.323 41.790.860 21.438.295 Australia 6.954.791 13.666.904 21.806.962 4.317.423 Amerika Serikat 220.828 18.577.419 3.329.602 - Lainnya 47.164.386 18.596.901 15.654.317 5.467.892 Total 152.137.094 197.402.072 484.626.451 372.259.375 Sumber :BPS Provinsi Maluku Utara, 2009

V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.