Klassen Typology Rank Spearman

a. ketimpangan taraf rendah, bila indeks ketimpangan kurang dari 0,35 b. ketimpangan taraf sedang, bila indeks ketimpangan 0,35-0,5 c. ketimpangan taraf tinggi, nila indeks ketimpangan lebih dari 0,5

3.2.3. Klassen Typology

Analisis ini digunakan untuk menggambarkan klasifikasi tiap kabupatenkota di wilayah Provinsi Maluku Utara. Menurut Sjafrizal 1997 analisis ini didasarkan pada dua indikator utama yaitu rata-rata pertumbuhan ekonomi dan rata-rata pendapatan perkapita di suatu daerah. Analisis ini membagi empat klasifikasi daerah yang masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda yaitu : a. Kuadran I yaitu daerah maju dan cepat tumbuh high growth and high income merupakan daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi dan pendapatan perkapita yang lebih tinggi dibanding rata-rata provinsi. b. Kuadran II yaitu daerah maju tapi tertekan low growth but high income merupakan daerah yang memiliki pertumbuhan ekonominya lebih rendah tapi pendapatan per kapita lebih tinggi dibanding rata-rata provinsi. c. Kuadran III yaitu daerah berkembang cepat high growth but low income merupakan daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi tapi pendapatan per kapitanya lebih rendah dibanding rata-rata provinsi. d. Kuadran IV yaitu daerah relatif tertinggal low growth and low income merupakan daerah yang pertumbuhan ekonomi maupun pendapatan perkapitanya lebih rendah dibanding rata-rata provinsi. Tabel 3.1. Klasifikasi KabupatenKota Menurut Klassen Typology ij Y j Y ij Y j Y ij R j R Kuadran III Daerah berkembang cepat Kuadran I Daerah maju dan tumbuh cepat ij R j R Kuadran IV Daerah relatif tertinggal Kuadran II Daerah maju tapi tertekan Keterangan : ij R = Laju pertumbuhan PDRB ADHK tiap kabupatenkota j R = Rata-rata laju pertumbuhan PDRB ADHK Provinsi Maluku Utara ij Y = Pendapatan perkapita tiap kabupatenkota j Y = Rata-rata pendapatan perkapita Provinsi Maluku Utara

3.2.4. Rank Spearman

Koefisien Korelasi rank Spearman atau disebut rho merupakan ukuran asosiasi yang menuntut kedua variabel diukur sekurang-kurangnya dalam skala ordinal sehingga objek-objek yang dipelajari dapat di-ranking dalam dua rangkaian berurut. Korelasi ini digunakan untuk melihat korelasi antara pertumbuhan ekonomi dengan Indeks Pembangunan Manusia IPM. Rumus untuk menghitung koefisien korelasi Spearman r s adalah sebagai berikut : n n d r n i i s − − = ∑ = 3 1 2 6 1 dimana : r s = koefisien korelasi Spearman d i = perbedaan setiap pasang rank n = Jumlah pasangan pengamatan Hipotesis yang digunakan dalam analisis ini adalah : H o : ρ = 0 kedua variabel tidak ada hubungan satu dengan yang lain H i : ρ ≠ 0 kedua variabel ada hubungan yang signifikan satu dengan yang lain Uji signifikasi harga observasi r, tergantung pada besarnya sampel : ● untuk sampel kecil gunakan tabel r s ● untuk sampel besar n ≥ 10 menggunakan tabel nilai t, dimana harga t observasi dihitung dengan rumus : 2 1 2 s s r n r t − − = Kesimpulan : Sampel kecil : H o ditolak bila r s observasi lebih besar daripada r s tabel, dan sebaliknya. Sampel besar : H o ditolak bila t hitung lebih besar daripada nilai t tabel dan sebaliknya.

3.3. Konsep dan Definisi