Tabel 5.2. Perkembangan PDRB Per Kapita Maluku Utara Tahun 2000-2008 Rp Tahun
PDRB Per Kapita ADHB 2000 2.417.519
2001 2.487.811 2002 2.563.091
2003 2.549.355 2004 2.733.794
2005 2.823.418 2006 3.033.380
2007 3.346.523 2008 4.018.726
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, 2009 ADHB : Atas Dasar Harga Berlaku
5.2. Ketimpangan Pendapatan
Besar kecilnya ketimpangan pendapatan antar kabupatenkota memberikan gambaran tentang kondisi dan perkembangan pembangunan di Provinsi Maluku
Utara. Ketimpangan pendapatan dapat diukur dan dijelaskan dengan menggunakan beberapa rumus atau formula. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus atau
formula yang dikemukakan oleh Williamson 1965, yang kemudian dikenal dengan Indeks Williamson I
w
. Nilai I
w
yang kecil menggambarkan tingkat ketimpangan yang rendah atau tingkat pemerataan yang lebih baik, dan sebaliknya apabila nilai I
w
besar maka menggambarkan tingkat ketimpangan yang tinggi atau tingkat pemerataan yang semakin timpang.
Setelah dilakukan penghitungan terhadap ketimpangan pendapatan antar kabupatenkota di Provinsi Maluku Utara, dapat dilihat bahwa rata-rata indeks
ketimpangan Maluku Utara sebesar 0,255, hal ini mengindikasikan bahwa nilai indeks ketimpangan Maluku Utara berkategori rendah. Selain itu dapat dilihat juga
bahwa perkembangan ketimpangan mengalami fluktuasi dan mengalami perkembangan yang cukup baik, dalam artian bahwa ketimpangan pendapatan antar
kabupatenkota dari tahun ke tahun terlihat adanya kecenderungan yang semakin menurun. Kondisi ini dapat diketahui dari nilai penghitungan I
w
seperti yang terlihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3. Indeks Ketimpangan Pendapatan Antar KabupatenKota di Maluku Utara Tahun 2000 – 2008
Tahun Indeks Williamson I
w
2000 0,267 2001 0,275
2002 0,252 2003 0,267
2004 0,243 2005 0,267
2006 0,253 2007 0,256
2008 0,255
Rata-rata 0,255
Sumber : BPS Provinsi Maluku Utara, 2009 diolah
Pada tahun-tahun awal terbentuknya Provinsi Maluku Utara 2000 2001 ketimpangan regional meningkat yang ditunjukkan oleh nilai I
w
tahun 2000 sebesar 0,267, kemudian meningkat menjadi 0,275 pada tahun 2001, hal ini disebabkan
karena perbedaan kesiapan dari masing-masing daerah dalam menghadapi pelaksanaan pembangunan. Pada tahun-tahun selanjutnya setiap daerah mulai dapat
mengembangkan daerahnya masing-masing dalam rangka mendorong proses pembangunan ekonomi, sehingga tingkat ketimpangan berangsur-angsur turun
sampai tahun 2008 nilai I
w
adalah sebesar 0,255.
5.3. Klassen Typology