Ruang Lingkup Pelayanan Pembagian Tugas Job Description Motivasi Intrinsik

2.6 Ruang Lingkup Pelayanan

Selaras dengan Perda No.7 Tahun 1987 dalam Kepala Bidang permasalahan sosial, Sebagai berikut : 1. Penyuluhan Sosial 2. Bimbingan Sosial 3. Pembinaan, Pengembangan Swadaya Masyarakat 4. Pembinaan Remaja 5. Pembinaan Kesejahteraan Anak dan Keluarga 6. Pembinaan Organisasi Sosial dan BK-3 Sumatera Utara 7. Pembinaan Lanjut Usia jompo 8. Pembinaan Rehabilitasi Penyandang Cacat 9. Pembinaan Rehabilitasi Gelandangan dan Pengemis 10. Pembinaan Rehabilitasi wanita Tuna Susila 11. Pembinaan Panti-panti Sosial 12. Pembinaan Eks Korban Narkotika 13. Pembinaan Tenaga Kerja Kesejahteraan dan Sosial 14. Bantuan Korban Bencana Alam 15. Pembinaan Sumbangan Sosial 16. Pembinaan Bekas Narapidana 17. Bantuan Pemulung, Orang-orang terlantar Pengungsi 18. Pembinaan Peran Wanita Universitas Sumatera Utara

2.7 Pembagian Tugas Job Description

Dinas Kesejahteraan dan Sosial di dalam melaksanakan tugas-tugasnya khususnya di Kepala Bidang pembinaan terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial atau disebut Warga Binaan Sosial WBS dapat dilihat Kegiatan-Kegiatan yang ada pada Panti Asuhan dan non-Panti. Dikatakan pembinaan melalui Panti adalah dimana para penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial itu dibina dan di didik di dalam panti. Sementara dikatakan non- Panti yakni yang pelaksakan Pembinaan terhadap penyandang Kesejahteraan Sosial dibina, dan dididik di luar Panti artinya dilakukan di tengah-tengah Masyarakat. Perbedaan mendasar yang terlibat antara pembinaan Panti dan non-Panti yakni pada pembinaan non-Panti. Dinas Kesejahteraan dan Sosial hanya menanggung bentuk-bentuk Pembinaan, latihan dan keterampilan, serta Bantuan Paket kepada para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial, tidak termasuk kebutuhan hidup sehari- hari dari Penyandang Masalah Sosial atau WBS tersebut. 2.8 Tugas dan Wewenang 2.8.1 Kepala Dinas Kesejahteraan dan Sosial Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin, pegawai dilingkungan Dinas; b. Menyelenggarakan pembinaan, sinkronisasi dan pengendalian pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas; Universitas Sumatera Utara c. Menyelenggarakan penetapan perencanaan dan program kegiatan Dinas, sesuai ketentuan yang berlaku; d. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan tugas atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di Kepala Bidang Kesejahteraan dan Sosial; e. Menyelenggarakan fasilitasi penyelenggaraan program Potensi sumber kesejahteraan sosial, pemberdayaan sosial, pemberdayaan sosial, pelayanan dan rehabilitasi sosial, bantuan dan jaminan sosial; f. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansilembaga terkait; g. Menyelenggarakan pengkoordinasian penyusunan tugas-tugas teknis serta evaluasi dan pelaporan yang meliputi kesekretariatan, Potensi sumber kesejahteraan sosial, Pelayanan dan rehabilitasi sosial, Bantuan dan jaminan sosial; h. Menyelenggarakan penetapan penyusunan standar, norma-norma dan kriteria-kriteria, sesuai ketentuan yang berlaku; i. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di Kepala Bidang kesejahteraan dan sosial; j. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan dengan dinaslembaga kesejahteraan dan sosial lintas KabupatenKota; k. Menyelenggarakan tugas lain, yang diberikan Gubernur sesuai tugas dan fungsinya; Universitas Sumatera Utara l. Menyelenggarakan penetapan penyusunan laporan dan pertanggung jawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, sesuai standar;

2.8.2 Sekretaris

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan kepada pegawai pada lingkup Sekretariat; b. Penyelenggaraan pelaksanaan tugas lingkup Sekretariat; c. Penyelenggaraan, pengelolaan, penataan, dan pengendalian administrasi umum Dinas; d. Penyelenggaraan, pengelolaan, penataan, dan pengendalian aset Dinas; e. Penyelenggaraan, pengelolaan, penataan, dan pengendalian administrasi Kepegawaian Dinas; f. Penyelenggaraan, pengelolaan, penataan, dan pengendalian administrasi Keuangan Dinas; g. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas; h. Penyelenggaraan dan pengkoordinasian kegiatan administrasi UPT Dinas; Untuk melaksanakan tugasnya, Sekretaris dibantu oleh : Universitas Sumatera Utara a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Keuangan; c. Sub Bagian Program.

2.8.3 Kepala Bidang Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Kepala Bidang Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial; b. Penyelenggaraan penyusunan standar teknis dalam penyelenggaraan norma, pedoman, kriteria dan prosedur dalal penggalian, pengembangan dan pemberdayaan diKepala Bidang kepahlawanan, keperintisan, penyuluhan sosial dan pemberdayaan kelembagaan sosial masyarakat; c. Penyelenggaraan bimbingan teknis dalam penyelenggaraan penggalian nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan, pengembangan dan pendayagunaan penyuluhan sosial serta pemberdayaan kelembagaan sosial masyarakat; d. Penyelenggaraan pelaksanaan evaluasi pelaksanaan kebijakan teknis dalam penyelenggaraan Kepahlawanan dan keperintisan penyuluhan sosial dan kelembagaan sosial masyarakat; e. Penyelenggaraan Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai Kepala Bidang tugas dan fungsinya; Universitas Sumatera Utara f. Penyelenggaraan pemberian masukan yang perlu dalam penyelenggaraan tugasnya kepada Kepala Dinas, sesuai Kepala Bidang tugas dan fungsinya; g. Penyelenggaraan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Kepala Bidang Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial, dibantu oleh : a. Kepala Seksi Kepahlawanan dan Keperintisan; b. Kepala Seksi Penyuluhan Sosial; c. Kepala Seksi Kelembagaan Sosial Masyarakat.

2.8.4 Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakkan disiplin pegawai pada lingkup Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial; b. Penyelenggaraan pembinaan dan bimbingan teknis di Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial, pemberdayaan kesetiakawanan, permberdayaan fakir miskin dan rehabilitasi sosial daerah kumuh serta pemberdayaan keluarga; c. Penyelenggaraan penyusunan standar teknis, norma, pedoman, kriteria dan prosedur pemberdayaan kesetiakawanan, permberdayaan fakir miskin dan rehabilitasi sosial daerah kumuh Universitas Sumatera Utara serta pemberdayaan keluarga pada Kab.Kota di wilayah Provinsi Sumatera Utara; d. Penyelenggaraan pembinaan organisasi sosial lembaga-lembaga sosial Kabkota dalam kegiatan pemberdayaan kesetiakawanan, fakir miskin dan rehabilitasi sosial daerah kumuh serta pemberdayaan keluarga; e. Penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan kesetiakawanan, fakir miskin dan rehabilitasi sosial daerah kumuh serta pemberdayaan keluarga; f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas, sesuai standar yang ditetapkan; g. Penyelenggaraan penyusunan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya, sesuai standar yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dibantu oleh : a. Kepala Seksi Kesetiakawanan; b. Kepala Seksi Pemberdayaan Fakir Miskin; c. Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh dan Pemberdayaan Keluarga.

2.8.5 Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan dan persiapan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial; b. Penyelenggaraan standar teknis, norma, pedoman, kriteriadan prosedur pelayanan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat dan Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan eks. Korban penyalahgunaan NAPZA, kepada KabupatenKota di wilaya Provinsi Sumatera Utara; c. Penyelenggaraan kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat dan Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan eks. Korban penyalahgunaan NAPZA; d. Penyelenggaraan bimbingan teknis dan evaluasi pelayanan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat dan Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan eks. Korban penyalahgunaan NAPZA; e. Penyelenggaraan pembinaan panti sosial swasta yang ada di KabKota dengan kegiatan pelayanan rehabilitasi sosial anak dan lanjut usia, Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat dan Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial dan eks. Korban penyalahgunaan NAPZA; f. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya; Universitas Sumatera Utara g. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsinya sesuai standar yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Bidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial dibantu oleh : a. Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Sosial Anak dan Lanjut Usia; b. Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat; c. Kepala Seksi Pelayanan Rehabilitasi Tuna Sosial.

2.8.6 Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial

Mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan dan arahan dan persiapan penegakan disiplin pegawai pada lingkup Kepala Bidang bantuan dan jaminan Sosial; b. Penyelenggaraan standar kebijakan serta rencana pembangunan tahunan dan jangka menengah di Kepala Bidang pembinaan sumbangan sosial, fasilitasi korban bencana serta korban tindak kekerasan pekerja migran; c. Penyelenggaraan pengkoordinasian dan pengendalian peningkatan pelaksanaan pembinaan sumbangan sosial, fasilitasi korban bencana serta korban tindak kekerasan pekerja migran; Universitas Sumatera Utara d. Penyelenggaraan penyiapan pengkajian untuk pengambilan kebijakan di Kepala Bidang sumbangan sosial, fasilitasi korban bencana serta korban tindak kekerasan pekerja migran; e. Penyelenggaraan bimbingan teknis peningkatan kesejahteraan dan jaminan sosial pembinaan sumbangan sosial, fasilitasi korban bencana serta korban tindak kekerasan pekerja migran serta akses jaminan sosial dan Program Keluarga Harapan PKH; f. Penyelenggaraan kordinasi dan pengawasan dalam pelaksanaan tugas pembinaan di Kepala Bidang sumbangan sosial, fasilitasi korban bencana serta korban tindak kekerasan pekerja migran serta akses jaminan sosial; g. Penyelenggaraan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya; h. Penyelenggaraan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan kegiatan tugas dan fungsinya sesuai standar yang ditetapkan. Untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Kepala Bidang Bantuan dan Jaminan Sosial dibantu oleh : a. Kepala Seksi Pembinaan Sumbangan Sosial; b. Kepala Seksi Fasilitasi Korban Bencana; c. Kepala Seksi Tindak Kekerasan Pekerja Migran.

2.8.7 Kepala Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial

Universitas Sumatera Utara 1. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas yang sifatnya menyelenggarakan pelayanan Sosial mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam menyelenggarakan dukungan, teknis operasional dan administrasi dalam menyelenggarakan urusan dibidang ketatausahaan dan pelayanan sosial bagi penyandang masalah Kesejahteraan Sosial. 2. Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial, menyelenggarakan fungsi : a. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan dan persiapan penegakkan disiplin pegawai pada lingkup UPT. b. Penyelenggaraan penetapan penyusunan bahandata dalam menyelenggarakan Unit Pelaksana Teknis Pelayanan Sosial. c. Penyelenggaraan penetapan perencanaan dan program kegiatan pada UPT Pelayanan Sosial, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. d. Penyelenggaraan Unit Pelaksanaan Standart, Norma dan Kriteria dalam menyelenggarakan UPT dibidang pelayanan Sosial. e. Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya. f. Penyelenggaraan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya. g. Penyelenggaraan penetapan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, sesuai Standart yang di tetapka. 3. Kepala Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial, mempunyai uraian tugas : Universitas Sumatera Utara a. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin pegawai lingkup UPT, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Menyelenggarakan penetapan databahan dalam menyelenggarakan Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial. c. Menyelenggarakan penyusunan perencanaan dan program kegiatan Unit Pelaksanaan Teknis. d. Menyelenggarakan penetapan Standart, norma dan Kriteria dalam melaksanakan Unit Pelaksanaan Teknis. e. Menyelenggarakan pelayanan dan rehabilitas sosial, sesuai Standart yang ditetapkan. f. Menyelenggarakan registrasi, observasi, identifikasi dan diagnosa sosial. g. Menyelenggarakan pemberian pelayanan pengetahuan dasar, bimbingan mental, fisik, sosial dan keterampilan, sesuai ketentuan yang berlaku. h. Menyelenggarakan pemberian pelayanan resosialisasi, penyaluran dan bimbingan lanjut, sesuai Standart yang ditetapkan. i. Menyelenggarakan pemberian perlindungan sosial, advokasi sosial dan rujukan, sesuai ketentuan yang berlaku. j. Menyelenggarakan pusat model pelayanan rehabilitasi. Universitas Sumatera Utara k. Menyelenggarakan pemantauan pengawasan pengendalian penyelenggaraan pelayanan sosial, sesuai ketentuan yang berlaku. l. Menyelenggarakan fasilitasi pelayanan sosial, sesuai Standart yang ditetapkan. m. Menyelenggarakan hubungan antara Lembaga dan Kemitraan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. n. Menyelenggarakan kerjasama dan koordinasi dengan KabupatenKota. o. Menyelenggarakan pembinaan, monitoring, evaliasi dalam penyelenggaraan Pelayanan Sosial. p. Menyelenggarakan telaahan staf untuk pengembalian kebijakan. q. Menyelenggarakan pemberian masukan kepada Kepala Dinas, sesuai tugas dan fungsinya. r. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan Kepada Dinas, sesuai tugas dan fungsinya. s. Menyelenggarakan penyusutan laporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya, sesuai Standart yang ditetapkan. 4. Untuk melaksanakan tugas, fungsi dan uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, 2 dan ayat 3, kepala Unit Pelaksanaan Teknis Pelayanan Sosial dibantu oleh : a. Sub Bagian Tata Usaha. b. Kelompok Jabatan Fungsional Universitas Sumatera Utara

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Motivasi 3.1.1 Pengertian Moivasi Motivasi berasal dari kata latin “MOVERE” yang berarti “DORONGAN atau DAYA PENGGERAK”. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara mendorong gairah kerja karyawan, agar mereka mampu bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan tujuan instansi. Ada banyak pengertian mengenai motivasi, Menurut Drs Malayu SP. Hasibuan motivasi adalah pemberdaya gerak yang yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasidengan segala daya upaynya untuk mencapai kepuasan Malayu 2005: 95 . Menurut Sunarto motivasi adalah sekelompok faktor yang meyebabkan individu berprilaku dalam cara-cara tertentu. Seseorang karyawan dapat memilih bekerja keras, atau bekerja secukupnya untuk menghindari teguran, atau bekerja seminimal mungkin Sunarto 2007 : 169. Para ahli manajmen sepakat bahwamotivasi adalah serangkaian upaya untuk mempengaruhi tingkah laku orang lain dengan mengetahui terlebih dahulu tentang Universitas Sumatera Utara apa yang membuat seseorang bergerak. Namun, seseorang bergerak karena dua sebab, yaitu kemampuan ability dan motivasi. Kemampuan dipengaruhi oleh kebiasaan yang diperoleh dari pengalaman, pendidikan, dan pelatihan, serta dari gerak refleksi secara biologis dan psikologis yang menjadi kodrat manusia Wahjono 2008 : 144-145. Motivasi juga dapat di defenisikan sebagai suatu dorongan untuk meningkatkan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi, dalam batas-batas kemampuan untuk memberikan kepuasan atas kebutuhan seseorang Sofyandi 2007 : 99. Pengertian lain tentang motivasi mengerjakan sesuatu lebih dari apa yang seharusnya dikerjakan Hook 2006 : 15. Motivasi melibatkan proses yang memberikan energy, mengarahkan, dan mempertahankan prilaku Santrock 2008: 199.Motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseoarng melakukan suatu perbuatankegiatan, yang berlangsung secara sadar Nawawi 2008 : 351. Dari beberapa pengertian motivasi diatas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah pemberian daya pendorong atau penggerak seseorang melakukan perbuatankegiatan sesuatu yang seharusnya di kerjakan dalam batas-batas kemampuan untuk memberi kepuasan kepada pimpinan dengan maksud agar karyawan mau bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi.

3.1.2 Proses Motivasi

Proses motivasi terbagi dari enam bagian yaitu : Universitas Sumatera Utara a. Tujuan, dalam proses memotivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi, batu kemudian para bawahan dimotivasi ke arah tujuan tersebut. b. Mempengaruhi Kepentingan, Dalam proses motivasi penting mengetahui kebutuhan kegiatan karyawan dan tidak hanya melihatnya dari sudut kepentingan pimpinan dan perusahaan saja. c. Komunikasi Efektif, Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif itu diperolehnya. d. Integrasi Tujuan, Dalam proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan perusahaan dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan perusahaan adalah need complex, yaitu untuk memperoleh laba, perluasan perusahaan, sedangkan tujuan individu karyawan adalah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. e. Fasilitas, Manajer dalam motivasi harus memberikan fasilitas kepada perusahaan dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan, misalnya memberikan bantuan kendaraan kepada selesmen f. Team Work, Manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi baik yang bias mencapai tujuan perusahaan. Team Work ini penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian. Universitas Sumatera Utara

3.1.3 Jenis-Jenis Motivasi

Berdasarkan pengertian dan analisa tentang motivasi yang telah dibahas dimuka, maka pada pokoknya motivasi dibagi menjadi dua jenis Yaitu :

a. Motivasi Intrinsik

Pendorong kerja yang bersumber dari dalam diri pekerja sebagai individu, berupa kesadaran mengenai pentingnya atau manfaatmakna pekerjaan yang dilakukannya. Dengan kata lain motivasi ini bersumber dari pekerjaan yang dikerjakan, baik karena mampu memenuhi kebutuhan, atau menyenangkan, atau memungkinkan mencapai suatu tujuan, maupun karena memberikan harapan tertentu yang positif di masa depan. Misalnya pekerja yang bekerja secara berdedikasi semata-mata karena merasa memperoleh kesempatan untuk mengaktualisasikan atau mewujudkan realisasi dirinya secara maksimal.

b. Motivasi Ekstrinsik