Teori Motivasi Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

g. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

h. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan.

i. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

j. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.

k. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

3.1.6 Teori Motivasi

Motivasi dapat digunakan sebagai strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan atau bawahan. Sebab efektifitas karyawan dengan asumsi mereka memiliki peluang untuk kinerja yang baik dan memiliki kemampuan yang diperlukan tergantung pada motivasi. Jadi untuk menjelaskan motivasi dapat digunakan teori motivasi yang dapat mengemukakan dua macam pandangan yang berbeda tentang manusia yaitu “Teori X dan Teori Y”. Douglas McGregor mencirikan dua tipe manusia yang mutlak berbeda, yaitu tipe pemalas yang ditandai dengan teori X dan tipe pekerja yang ditandai dengan teori Y. Pengandaian tersebut akan mempengaruhi sikap dan prilaku manajer terhadap bawahannya. oleh karena itu, untuk dapat memotivasi karyawan dengan baik, seseorang manajer harus mengetahui tipe karyawan dan motivasi sesuai dengan kondisi yang cocok. Bila seorang karyawan bertipe X maka motivasi yang cocok adalah dengan mengawasi secara ketat dan menendalikan bawahan atau manajer membuat bawahan merasa berguna dan penting . meski orang pada dasarnya malas menganut keyakinan bahwa pengandaian Y lebih sahih daripada teori X. Menurut teori X, keempat asumsi yang dipegang oleh para manajer tersebut adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Sudah menjadi pembawaan para karyawan untuk tidak menyukai pekerjaan, dan bila mana mungkin mereka akan menghindarinya. 2. Disebabkan para karyawan tidak menyukai pekerjaannya, maka mereka harus dipaksa, diawasi, atau diancam dengan hukuman agar tujuan bias tercapai. 3. Para karyawan akan menghindari tanggung jawab yang bilamana mungkin akan mencari jalan untuk melepaskannya. 4. Kebanyakan karyawan akan menempatkan faktor jaminan kerja di atas semua faktor lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan dan akan sedikit sekali menonjolkan ambisi. Sebagai kebalikan dari pandangan negatif tentang tabi’at manusia tersebut, McGregor pun mengemukakan keempat asumsi positifnya yang disebut sebagai teoriY: 1. Karyawan bisa memandang pekerjaan sebagai sesuatu yang alami, seperti sedang santai atau bermain-main. 2. Orang mampu menjaga arah sendiri ataupun mengendalikan diri sendiri bilamana mereka sudah setuju dengan apa yang menjadi tujuan. 3. Umumnya orang mampu belajar untuk bisa menerima, bahkan berusaha untuk bertanggung jawab. 4. Kemampuan untuk mengambil keputusan yang saifatnya inovatif tersebar luas di masyarakat, dan tidak hanya dibagian-bagian di mana manajemen berkedudukan. McGregor sendiri berpegang pada keyakinan bahwa asumsi pada teori Y lebih absah disbanding dengan teori X. Oleh karnanya ia mengemukakan ide-ide seperti itu Universitas Sumatera Utara sebagai partisipasinya didalam masalah pengambilan keputusan, tanggung jawab dan pekerjaan yang memberikan tantangan, dan hubungan kelompok yang baik sebagai ancangan yang akan memaksimalkan motivasi penugasan karyawan.

3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi