9
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Model Pembelajaran
Pemilihan model dan metode pembelajaran menyangkut strategi dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran adalah perencanaan dan tindakan yang tepat
dan cermat mengenai kegiatan pembelajaran agar kompetensi dasar dan indikator pembelajarannya dapat tercapai. Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim
dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dengan siswa serta
antara siswa dengan siswa Suyitno, 2004:28.
Jadi, pada prinsipnya strategi pembelajaran sangat terkait dengan pemilihan model dan metode pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyampaikan
materi bahan ajar kepada para siswa. Pada saat ini banyak dikembangkan model-model pembelajaran, membuat
model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh para guru sangat beragam. Model pembelajaran tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Model Pembelajaran Pengajuan Soal Problem Posing 2. Model Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual Contextual Teaching
and Learning – CTL 3. Model Pembelajaran Pakem
4. Model Pembelajaran Quantum Quantum Teaching 5. Model Pembelajaran Berbalik Reciprocal Teaching
6. Model Pembelajaran Tutor Sebaya dalam Kelompok Kecil 7. Model Pembelajaran Problem Solving
8. Model Pembelajaran Kooperatif Cooperative Learning Ragam model pembelajaran Cooperative Learning cukup banyak seperti
STAD Student Teams Achievement Divisions, TGT Teams Games Tournament, TAI Team Assisted Individualization, Jigsaw, Jigsaw II, CIRC
Cooperative Integrated Reading and Composition dan sebagainya. 9. Model Pembelajaran RME Realistic Mathematics Ediucation
B. Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif mencakup suatu kelompok kecil siswa yang
bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan suatu masalah, menyelesaikan suatu tugas atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan
bersama lainnya. Bukanlah pembelajaran kooperatif jika siswa duduk bersama dalam kelompok-kelompok kecil dan mempersilakan salah seorang
diantaranya untuk menyelesaikan pekerjaaan seluruh kelompok. Pembelajaran kooperatif menekankan pada kehadiran teman sebaya yang berinteraksi antar
sesamanya sebagai sebuah tim dalam menyelesaikan atau membahas sebuah masalah atau tugas.
2. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif a. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan
materi belajarnya.
b. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
c. Bilamana mungkin,
anggota kelompok barasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda.
d. Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu. 3. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
a. Hasil Belajar Akademik b. Penerimaan terhadap Perbedaan Individu
c. Pengembangan Ketrampilan Sosial 4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkahlaku Guru
Fase-1 Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa Fase-2
Menyajikan informasi
Fase-3 Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok- kelompok belajar
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan
memotivasi siswa belajar. Guru menyajikan informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar Fase-5
Evaluasi
Fase-6 Memberikan penghargaan
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari atau masing- masing kelompok mampresentasikan hasil
belajarnya. Guru mencari cara-cara untuk menghargai
baik upaya maupun hasil belajar individu maupun kelompok.
C. Model Pembelajaran Tipe TAI Team Assisted Individualization