Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data .1 Teknik Pengolahan Data

65 1. Pencatatan hasil penelitian 2. Analisis data 3.10 Teknik Analisis Data 3.10.1 Teknik Pengolahan Data Data yang telah terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data, antara lain editing, coding, skoring, entri dan tabulasi data. Apabila pengolahan data selesai maka langkah selanjutnya yaitu analisa data penelitian.

3.10.2 Teknik Analisis Data

3.10.2.1 Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan prosentase dari tiap-tiap variabel Soekidjo Notoatmodjo, 2005: 188. Hasil penelitian dideskripsikan dalam bentuk tabel dan distribusi frekuensi untuk mengevaluasi besarnya proporsi masing- masing variabel yang diteliti. 3.10.2.2 Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan. Dalam penelitian ini analisis bivariat menggunakan uji chi square karena skala pengukuran variabel yaitu berupa nominal dan ordinal dengan jumlah kelompok yang diuji adalah dua kelompok penderita kusta dan bukan penderita kusta, serta tidak berpasangan. 66 3.10.2.3 Penentuan Odds Ratio OR Menggunakan tabel 2x2 Tabel 3.2 Tabel 2x2 Penentuan OR Kasus Kontrol Jumlah Faktor Ya A B A + B Risiko Tidak C D C + D Jumlah A + C B + D A+B+C+D Hasil pengamatan pada penelitian ini digambarkan dengan menggunakan tabel 2x2 yaitu sebagai berikut: Keterangan : Sel A : Kasus yang mengalami pajanan Sel B : Kontrol yang mengalami pajanan Sel C : Kasus yang tidak mengalami pajanan Sel D : Kontrol yang tidak mengalami pajanan Rumus menghitung OR : OR = = : = : = : = Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismail, 2002: 119 67 Interpretasi OR dan 95 CI 1. OR 1, dan 95 CI tidak mencakup angka 1, menunjukkan bahwa faktor yang diteliti merupakan faktor risiko timbulnya penyakit. 2. OR 1, dan 95 CI mencakup angka 1, menunjukkan bahwa faktor yang diteliti belum merupakan faktor risiko timbulnya penyakit. 3. OR = 1, dan 95 CI mencakup angka 1 atau 95 CI mencakup angka 1, menunjukkan bahwa faktor yang diteliti bukan merupakan faktor risiko timbulnya penyakit. 4. OR 1, dan 95 CI tidak mencakup angka 1, menunjukkan bahwa faktor yang diteliti merupakan faktor protektif yang dapat mengurangi terjadinya penyakit. 5. OR 1, dan 95 CI mencakup angka 1, menunjukkan bahwa faktor yang diteliti belum tentu merupakan faktor protektif yang dapat mengurangi terjadinya penyakit Sudigdo Sostroasmoro dan Sofyan Ismael, 2002: 102. 68 BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Dokumen yang terkait

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Kunduran Blora Tahun 2012)

0 13 139

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

1 3 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 14

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013.

0 6 8

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAPAI TAHUN 2012.

0 5 12

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2011.

0 0 14

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali.

0 1 1

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPITA KABUPATEN JENEPONTO SKRIPSI

0 2 168