Populasi dan Sampel Penelitian

55 petani dan nelayan. 8 Jarak Rumah Jarak antara rumah responden dengan rumah penderita kusta terdekat diukur menggunakan rollmeter. Pengukuran langsung Rollmeter 0 = Berisiko Berhimpitan atau ≤ 2 meter 1 = Tidak Berisiko 2 meter Peraturan Bangunan Nasional Ordinal 9 Jenis Kelamin Keadaan kodrati, jenis kelamin seseorang berdasarkan keadaan anatomis. Jenis kelamin yang berisiko kusta adalah laki- laki. Wawancara Kuesioner 0 = Laki- laki 1 = Perempuan Ordinal 10 Kejadian Kusta Diagnosis dokter yang diperkuat dengan hasil pemeriksaan laboratorium pada penderita kusta di Puskesmas Gunem dan Puskesmas Sarang bulan januari- desember tahun 2011. Dokumen catatan medik puskesmas setempat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang Tahun 2011 0 = Menderita kusta kasus 1 =Tidak menderita kusta kontrol Ordinal

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi Populasi adalah sejumlah besar subyek yang mempunyai karakteristik tertentu Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismail, 2002: 67. 56 3.6.1.1 Populasi Kasus Populasi kasus dalam penelitian ini adalah penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Gunem dan puskesmas Sarang Kabupaten Rembang tahun 2011 dengan jumlah 42 orang. 3.6.1.2 Populasi Kontrol Populasi kontrol dalam penelitian ini adalah bukan penderita kusta yang tercatat dalam rekam medik Puskesmas Gunem dan puskesmas Sarang Kabupaten Rembang tahun 2011. 3.6.2 Sampel Penelitian Sampel adalah bagian subset dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dianggap mewakili populasinya Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismail, 2002: 68. 3.6.2.1 Sampel Kasus Sampel kasus dalam penelitian ini adalah penderita kusta yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Gunem dan puskesmas Sarang Kabupaten Rembang yang tercatat pada rekam medik puskesmas Gunem dan puskesmas Sarang pada tahun 2011. 57 3.6.2.1.1 Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Gunem dan puskesmas Sarang Kabupaten Rembang, dengan ketentuan: 1 Didiagnosa menderita penyakit kusta dilihat dari rekam medis 2 Umur ≥15 tahun 3 Dapat berkomunikasi dengan baik 4 Tipe rumah tunggal 3.6.2.1.2 Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi dalam penelitian ini dengan ketentuan: 1 Tidak bersedia mengikuti penelitian 2 Tidak menetap di wilayah Kabupaten Rembang pada saat penelitian berlangsung 3 Tidak berada di tempat ketika penelitian berlangsung 2x kunjungan 4 Melakukan renovasi rumah sebelum dan setelah didiagnosis kusta 3.6.2.2 Sampel Kontrol Sampel kontrol adalah tetangga kasus bukan penderita kusta yang tinggal menetap di Kabupaten Rembang pada saat penelitian berlangsung, yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut: 3.6.2.2.1 Kriteria Inklusi Kriteria inklusi dalam penelitian ini dengan ketentuan: 58 1 Tetangga yang tempat tinggalnya paling dekat dengan kelompok kasus dan tidak tercatat dalam rekam medik puskesmas Gunem dan puskesmas Sarang Kabupaten Rembang tahun 2011 2 Umur ≥15 tahun 3 Tinggal menetap di wilayah Kabupaten Rembang 4 Tipe rumah tunggal 3.6.2.2.2 Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi dalam penelitian ini dengan ketentuan: 1 Tidak bersedia mengikuti penelitian 2 Tidak berada di tempat ketika penelitian berlangsung 2x kunjungan 3.6.2.3 Besar Sampel Sampel yang dipilih hanya penderita kusta baik tipe PB, tipe MB dengan umur minimal 15 tahun. Besar sampel dalam penelitian ini berdasarkan nilai OR dan proporsi paparan pada kelompok kontrol P 2 dari penelitian terdahulu dengan tingkat kepercayaan 95 Z α = 1,960 dan kekuatan penelitian 80 Zβ = 0,842 sebagai berikut: Keterangan : n 1 = n 2 : Besar sampel untuk kasus dan kontrol z α : Tingkat kepercayaan 95 = 1,960 z β : Power penelitian 80 = 0,842 P 1 : Perkiraan proporsi efek pada kasus 59 P 2 : Proporsi pada kelompok kontrol 44 Q : Proporsi kontrol terpapar OR : Odds ratio penelitian terdahulu 7,405 Maria Christiana, 2009 Dimana: Q1 = 1 – P1 = 1 – 0,85 = 0,15 Q2 = 1 – P2 = 1 – 0,44 = 0,56 P = ½ P1 + P2 = ½ 0,85 + 0,44 = 0,645 Q = ½ Q1 + Q2 = ½ 0,15 + 0,56 = 0,355 = 20,37 dibulatkan menjadi 20 orang Sudigdo Sastroasmoro dan Sofyan Ismail, 2002: 87 60 Berdasarkan perhitungan diatas diperoleh sampel minimal sebanyak 20 orang. Peneltian ini menggunakan sampel dengan perbandingan 1:1 untuk 26 kasus dan 26 kontrol dan keseluruhan jumlah sampel adalah 52 orang.

3.7 Sumber Data Penelitian

Dokumen yang terkait

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA (Studi Kasus Di Wilayah Kerja Puskesmas Kunduran Blora Tahun 2012)

0 13 139

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Faktor - Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Chikungunya Di Wilayah Kerja Puskesmas Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 2 17

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 16

PENDAHULUAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

1 3 5

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUNAN Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kusta Di Wilayah Kerja Puskesmas Kabunan Kabupaten Pemalang.

0 1 14

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ANDALAS TAHUN 2013.

0 6 8

FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KATARAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS LAPAI TAHUN 2012.

0 5 12

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN MALARIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARUSAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2011.

0 0 14

Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Mojosongo Kabupaten Boyolali.

0 1 1

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAPITA KABUPATEN JENEPONTO SKRIPSI

0 2 168