bahan ajar yang beragam, tidak hanya dari buku atau modul namun juga bisa dari internet, film, maupun kehidupan sehari-hari.
b. Strategi penyampaian Siswa SMK kelas X berada pada usia peralihan sehingga
cenderung labil, tidak suka dikekang, memiliki rasa setia kawan yang tinggi, dan menyukai hal baru. Keingintahuan yang tinggi ini
dapat dimanfaatkan jika guru mampu merancang pembelajaran yang menarik sehingga siswa akan menaruh perhatian tanpa merasa
terpaksa.
2.6 Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, pada hakekatnya pembelajaran adalah suatu prosesdimana siswa perlu melakukan aktivitas-
aktivitas belajar secara aktif agar siswa dapat lebih memahami dan mengaplikasikanmateri yang diberikan oleh guru secara nyata sehingga
siswa dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Guru harus dapat menarik perhatian siswa untuk aktif dan komunikatif sehingga terjalin
interaksi dan partisipasi yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang
bervariasi sehingga siswa dan juga guru terhindar dari rasa bosan dan tercipta suasana pembelajaran yang menyenangkan.
Realita menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran masih belum sesuai dengan harapan. Rendahnya keaktifan belajar siswa, interaksi, dan
partisipasi siswa dalam pembelajaran menjadikan pembelajaran tidak kondusif dan tidak komunikatif sehingga pemahaman masih kurang, hal ini
berpengaruh pada pemahaman siswa. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat diharapkan dapat
membuat susasana kelas lebih kondusif sehingga dapat meningkatkan keaktifan belajar siswadan pemahaman siswa materi maksimal dan nilai
yang diperoleh siswa dalam evaluasi pun baik. Salah satu metode pembelajaran
yang dapat
digunakan untuk
memperbaiki proses
pembelajaran dan mengaktifkan siswa adalah model pembelajaran active learningtipe quiz team. Metode inimengupayakan siswa untuk aktif bekerja
sama bersama timnya dalam proses pembelajaran.Metode ini memberikan kesempatan yang sama pada seluruh siswa untuk saling bekerja sama,
berpendapat, berkomunikasi dan mengaplikasikan keterampilan yang dibutuhkan dengan cara berdiskusi mengenai materi pelajaran dan
melakukan kuis. Penerapan model pembelajaran active learningtipe quiz team, diharapkan dapat membantu siswa untuk dapat
melatih keterampilannya sehingga siswa semakin percaya diri, aktif dan komunikatif
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Apabila disajikan dalam bentuk bagan, alur pemikiran di atas adalah sebagai berikut:
Gambar 2. 1. Kerangka Berpikir Teoritis Latar Belakang Masalah
1. Guru belum bisa menarik perhatian siswa untuk aktif 2. Belum terdapat partisipasi dan interaksi komunikatif di kelas.
3. Pemahaman materi pembelajaran menerapkan prinsip-prinsip
kerjasama dengan kolega dan pelanggan masih kurang karena belum adanya keterbukaan siswa.
Pemecahan Masalah
Penerapan metode quiz team dalam pembelajaran menerapkan prinsip-prinsip kerjasama dengan kolega dan pelanggan.
SIKLUS I Pertemuan 1 dan 2
1. Perencanaan 2. Pelaksanaan
3. Pengamatan 4. Refleksi
Terdapat peningkatan keaktifan belajar siswa pada pembelajaran menerapkan prinsip-prinsip kerjasama dengan kolega dan
pelanggan setelah penerapan metode quiz team.
SIKLUS II Pertemuan 1 dan 2
1. Perencanaan 2. Pelaksanaan
3. Pengamatan 4. Refleksi
Peningkatan keaktifan belajar pada pembelajaran menerapkan prinsip-prinsip kerjasama dengan kolega dan pelanggan
berpengaruh pada hasil evaluasi siswa.
2. 7 Pengembangan Hipotesis