2. 7 Pengembangan Hipotesis
Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka berpikir teoritis terdapat hipotesis penelitian yaitu:
1. Penerapan metode quiz team dapat meningkatkan keaktifan belajar
siswa dalam pembelajaran menerapkan prinsip-prinsip kerjasama dengan kolega dan pelanggan pada siswa kelas X AP SMK PGRI 1
Mejobo Kudus Tahun Ajaran 20122013. 2.
Peningkatan keaktifan belajar tersebut dapat berpengaruh pada hasil evaluasi siswa kelas X AP SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun Ajaran
20122013.
BAB III METODE PENELITIAN
3. 1 Setting dan Subjek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus yang beralamatkandi Jalan Jenderal Sudirman Golantepus Mejobo, Kabupaten
Kudus, Jawa tengah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP yang berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara memiliki keaktifan
belajar yang relatif kurang.
3.2 Faktor yang diteliti
1. Faktor Guru Kemampuan guru dalam memberikan variasi metode diharapkan akan
mengalami peningkatan setelah adanya tindakan yaitu penerapan metodequiz team dalam pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
yang telah direncanakan dan tertulis dalam rencana pembelajaran. 2. Faktor Siswa
Keaktifan belajar siswa diharapkan akan mengalami peningkatan setelah adanya tindakan yaitu penerapan metodequiz team dalam pembelajaran.
Indikator peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu meningkatnya aktivitas belajar siswa yang terdiri dari visual activities, oral activities,
listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Adanya peningkatan aktivitas
28
belajar siswa diharapkan akan meningkatkan pemahaman siswa sehingga nilai evaluasi siswa dapat mencapai KKM yaitu 76.
3.3 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.Menurut Suharsimi2009:
3,“Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan ”.Hal yang diamati dalam
penelitian tindakan adalah kelebihan dan kekurangannya.Berdasarkan kekurangan dan kelebihan ini peneliti menentukan suatu tindakan yang
harus dilakukan untuk menemukan bentuk tindakan yang paling tepat. Suharsimi 2009:16 menjelaskan bahwa ada beberapa ahli yang
mengemukakan desain atau model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Adapun bagannya adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dua kali pertemuan dan tiap pertemuanadalah dua jam
pelajaran dengan alokasi waktu 45 menit. Langkah-langkah kegiatan pada siklus I berulang hingga membentuk siklus kedua, dan seterusnya.
Kekurangan pada siklus I akan disempurnakan pada siklus II sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Apabila tindakan pada siklus II belum juga
mencapai kriteria keberhasilan dapat dilanjutkan ke siklus III dan seterusnya hingga tercapai kriteria keberhasilan. Kriteria keberhasilan yang diharapkan
yaitu persentase keaktifan siswa dapat mencapai 75. Perencanaan
SIKLUS I Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan Refleksi
Pelaksanaan
?
3. 4 Prosedur Penelitian 3. 4. 1 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes. Instrumen yang digunakan sebelumnya diuji coba terlebih
dahulu agar dapat menghasilkan data yang akurat dan sesuai, maka pembuatannya harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya.
3.4.2Uji Coba Instrumen
Soal evaluasi yang akan digunakan diuji coba terlebih untuk mengetahui validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran soal.
1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila
mampu mengukur
apa yang
diinginkanSuharsimi, 2006:168.Dalam penelitian ini, pengukuran validitas diukur dengan menggunakan bentuk metode statistik, yaitu
dengan rumus produk moment sebagai berikut:
Keterangan: : Koefisien korelasi antara x dan y
X : Skor butir soal yang dicari validitasnya
Y : Skor total butir soal
N : Jumlah peserta tes
∑X
2
: Jumlah kuadrat nilai x ∑Y
2
: Jumlah kuadrat nilai y ∑XY
: Jumlah perkalian skor item dengan skor total Suharsimi, 2006:170.
Perhitungan validitas ini dihitung dengan bantuan program Microsoft Excel 2010. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah
pertanyaan-pertanyaan pada soal evaluasi ada yang harus dibuang atau diganti karena tidak relevan.
Masing-masing item akan dibandingkan dengan
r
tabel
, dengan kriteria:
1. Apabila
r
hitung
r
tabel
maka dikatakan item soal tersebut valid. 2. Apabila
r
hitung
r
tabel
maka dikatakan item soal tersebut tidak valid.
Tabel 3. 1. Tabel Validitas Uji Coba Instrumen Penelitian
No Soal
Corrected Item- Total Correlation
R tabel Keterangan
1. 0,804
0,361 Valid
2. 0,401
0,361 Valid
3. 0,465
0,361 Valid
4. 0,450
0,361 Valid
5. 0,727
0,361 Valid
6. 0,415
0,361 Valid
7. 0,709
0,361 Valid
8. 0,415
0,361 Valid
9. 0,709
0,361 Valid
10. 0,989
0,361 Valid
11. 0,486
0,361 Valid
12. 0,787
0,361 Valid
13. 0,514
0,361 Valid
14. 0,218
0,361 Tidak Valid
15. 0,570
0,361 Valid
16. 0,444
0,361 Valid
17. 0,896
0,361 Valid
18. 0,531
0,361 Valid
19. 0,542
0,361 Valid
20. 0,885
0,361 Valid
21. 0,901
0,361 Valid
22. 0,641
0,361 Valid
23. 0,767
0,361 Valid
24. 0,319
0,361
Tidak Valid
25. 0,526
0,361 Valid
26. 0,816
0,361 Valid
27. 0,934
0,361 Valid
28. 0,601
0,361 Valid
29. 0,486
0,361 Valid
30. 0,277
0,361 Tidak Valid
31. 0,447
0,361 Valid
32. 0,620
0,361 Valid
33. 0,885
0,361 Valid
34. 0,989
0,361 Valid
35. 0,482
0,361 Valid
36. 0,425
0,361 Valid
37. 0,853
0,361 Valid
38. 0,526
0,361 Valid
39. 0,401
0,361 Valid
40. 0,488
0,361 Valid
41. 0,537
0,361 Valid
42. 0,396
0,361 Valid
43. 0,486
0,361 Valid
44. 0,503
0,361 Valid
45. 0,120
0,361
Tidak Valid
Sumber : Data uji coba tahun 2013 yang diolah.
Perhitungan pada tabel 3. 1. menunjukkan nilai korelasi tiap butir soal
r
hitung
dengan nilai rproduct moment
r
tabel
sehingga dapat ditentukan valid tidaknya tiap butir soal dalam uji coba instrumen
yang dilakukan terdapat 30 responden. Dalam tabel r product moment untuk jumlah 30 responden dan taraf signifikansi 5 diketahui nilai r
0,361 sehingga dapat disimpulkan jika
r
hitung
r
tabel
0,361 maka butir
soal tersebut dinyatakan valid, dan jika
r
hitung
r
tabel
0,361maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid. Dari 45 butir soal yang telah
diuji cobakan terdapat 4 item soal soal nomor 14, 24, 30, 45 yang tidak valid sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan
butir soal yang valid berjumlah41 item soalsoal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28,
29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44 dapat digunakan dalam pengambilandata penelitian, tetapi karena butir soal
nomor 42 memiliki skor validitas terendah, butir soal tersebut juga tidak digunakan dalam pengambilan data. Butir soal yang tidak atau
kurang valid tersebut dibuang karena sudah terwakili oleh butir soal lain yang masih satu indikator dan semua butir soal yang digunakan
telah mencakup seluruh indikator. 2. Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai
suatu alat pengumpulan data karena instrumen sudah baik Suharsimi,2006:178.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2011:47
.
Rumus uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
Keterangan: : Reliabilitas
: Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan : Varians butir
σ
t²
: Varians total Suharsimi, 2006:188
Hasil uji coba soal kemudian dikonsultasikan terhadap hasil
r
hitung
dengan
r
tabel
pada taraf signifikan 5 atau taraf kepercayaan 95.Apabila
r
11
r
tabel
0,361 maka dikatakan instrumen tersebut reliabel. Nilai reliabilitas instrumen pada uji coba ini sebesar 0,95874
maka instrumen ini reliabel. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan program Microsoft Excel 2010.
3. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal tersebut
mudah dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar.Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai
berikut:
Keterangan: P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : Jumlah seluruh peserta tes
Klasifikasinya sebagai berikut: 0,00 P ≤ 0,30 soal sukar
0,30 P ≤ 0,70 soal sedang 0,70 P ≤ 1,00 soal mudah
Suharsimi, 2009:208-210. Berdasarkan hasil uji coba yang dihitung dengan bantuan program
Microsoft Excel 2010, dari 45 butir soal terdapat 4 soal dengan kategori mudah yaitu soal nomor4, 6, 10. 30 dan 45. Soal dengan
kategori sedang ada 41 soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32,
33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, dan 44.
3. 4. 3 Langkah-Langkah Penelitian