7 Pengembangan Hipotesis 4 Prosedur Penelitian 4. 1 Instrumen Penelitian

2. 7 Pengembangan Hipotesis

Berdasarkan tujuan penelitian dan kerangka berpikir teoritis terdapat hipotesis penelitian yaitu: 1. Penerapan metode quiz team dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran menerapkan prinsip-prinsip kerjasama dengan kolega dan pelanggan pada siswa kelas X AP SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun Ajaran 20122013. 2. Peningkatan keaktifan belajar tersebut dapat berpengaruh pada hasil evaluasi siswa kelas X AP SMK PGRI 1 Mejobo Kudus Tahun Ajaran 20122013.

BAB III METODE PENELITIAN

3. 1 Setting dan Subjek penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus yang beralamatkandi Jalan Jenderal Sudirman Golantepus Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa tengah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP yang berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara memiliki keaktifan belajar yang relatif kurang.

3.2 Faktor yang diteliti

1. Faktor Guru Kemampuan guru dalam memberikan variasi metode diharapkan akan mengalami peningkatan setelah adanya tindakan yaitu penerapan metodequiz team dalam pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang telah direncanakan dan tertulis dalam rencana pembelajaran. 2. Faktor Siswa Keaktifan belajar siswa diharapkan akan mengalami peningkatan setelah adanya tindakan yaitu penerapan metodequiz team dalam pembelajaran. Indikator peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu meningkatnya aktivitas belajar siswa yang terdiri dari visual activities, oral activities, listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Adanya peningkatan aktivitas 28 belajar siswa diharapkan akan meningkatkan pemahaman siswa sehingga nilai evaluasi siswa dapat mencapai KKM yaitu 76.

3.3 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.Menurut Suharsimi2009: 3,“Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan ”.Hal yang diamati dalam penelitian tindakan adalah kelebihan dan kekurangannya.Berdasarkan kekurangan dan kelebihan ini peneliti menentukan suatu tindakan yang harus dilakukan untuk menemukan bentuk tindakan yang paling tepat. Suharsimi 2009:16 menjelaskan bahwa ada beberapa ahli yang mengemukakan desain atau model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Adapun bagannya adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dua kali pertemuan dan tiap pertemuanadalah dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 45 menit. Langkah-langkah kegiatan pada siklus I berulang hingga membentuk siklus kedua, dan seterusnya. Kekurangan pada siklus I akan disempurnakan pada siklus II sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Apabila tindakan pada siklus II belum juga mencapai kriteria keberhasilan dapat dilanjutkan ke siklus III dan seterusnya hingga tercapai kriteria keberhasilan. Kriteria keberhasilan yang diharapkan yaitu persentase keaktifan siswa dapat mencapai 75. Perencanaan SIKLUS I Refleksi Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan SIKLUS II Pengamatan Refleksi Pelaksanaan ? 3. 4 Prosedur Penelitian 3. 4. 1 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes dan non tes. Instrumen yang digunakan sebelumnya diuji coba terlebih dahulu agar dapat menghasilkan data yang akurat dan sesuai, maka pembuatannya harus dipersiapkan dengan sebaik-baiknya. 3.4.2Uji Coba Instrumen Soal evaluasi yang akan digunakan diuji coba terlebih untuk mengetahui validitas, reliabilitas, dan tingkat kesukaran soal. 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkanSuharsimi, 2006:168.Dalam penelitian ini, pengukuran validitas diukur dengan menggunakan bentuk metode statistik, yaitu dengan rumus produk moment sebagai berikut: Keterangan: : Koefisien korelasi antara x dan y X : Skor butir soal yang dicari validitasnya Y : Skor total butir soal N : Jumlah peserta tes ∑X 2 : Jumlah kuadrat nilai x ∑Y 2 : Jumlah kuadrat nilai y ∑XY : Jumlah perkalian skor item dengan skor total Suharsimi, 2006:170. Perhitungan validitas ini dihitung dengan bantuan program Microsoft Excel 2010. Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah pertanyaan-pertanyaan pada soal evaluasi ada yang harus dibuang atau diganti karena tidak relevan. Masing-masing item akan dibandingkan dengan r tabel , dengan kriteria: 1. Apabila r hitung r tabel maka dikatakan item soal tersebut valid. 2. Apabila r hitung r tabel maka dikatakan item soal tersebut tidak valid. Tabel 3. 1. Tabel Validitas Uji Coba Instrumen Penelitian No Soal Corrected Item- Total Correlation R tabel Keterangan 1. 0,804 0,361 Valid 2. 0,401 0,361 Valid 3. 0,465 0,361 Valid 4. 0,450 0,361 Valid 5. 0,727 0,361 Valid 6. 0,415 0,361 Valid 7. 0,709 0,361 Valid 8. 0,415 0,361 Valid 9. 0,709 0,361 Valid 10. 0,989 0,361 Valid 11. 0,486 0,361 Valid 12. 0,787 0,361 Valid 13. 0,514 0,361 Valid 14. 0,218 0,361 Tidak Valid 15. 0,570 0,361 Valid 16. 0,444 0,361 Valid 17. 0,896 0,361 Valid 18. 0,531 0,361 Valid 19. 0,542 0,361 Valid 20. 0,885 0,361 Valid 21. 0,901 0,361 Valid 22. 0,641 0,361 Valid 23. 0,767 0,361 Valid 24. 0,319 0,361 Tidak Valid 25. 0,526 0,361 Valid 26. 0,816 0,361 Valid 27. 0,934 0,361 Valid 28. 0,601 0,361 Valid 29. 0,486 0,361 Valid 30. 0,277 0,361 Tidak Valid 31. 0,447 0,361 Valid 32. 0,620 0,361 Valid 33. 0,885 0,361 Valid 34. 0,989 0,361 Valid 35. 0,482 0,361 Valid 36. 0,425 0,361 Valid 37. 0,853 0,361 Valid 38. 0,526 0,361 Valid 39. 0,401 0,361 Valid 40. 0,488 0,361 Valid 41. 0,537 0,361 Valid 42. 0,396 0,361 Valid 43. 0,486 0,361 Valid 44. 0,503 0,361 Valid 45. 0,120 0,361 Tidak Valid Sumber : Data uji coba tahun 2013 yang diolah. Perhitungan pada tabel 3. 1. menunjukkan nilai korelasi tiap butir soal r hitung dengan nilai rproduct moment r tabel sehingga dapat ditentukan valid tidaknya tiap butir soal dalam uji coba instrumen yang dilakukan terdapat 30 responden. Dalam tabel r product moment untuk jumlah 30 responden dan taraf signifikansi 5 diketahui nilai r 0,361 sehingga dapat disimpulkan jika r hitung r tabel 0,361 maka butir soal tersebut dinyatakan valid, dan jika r hitung r tabel 0,361maka butir soal tersebut dinyatakan tidak valid. Dari 45 butir soal yang telah diuji cobakan terdapat 4 item soal soal nomor 14, 24, 30, 45 yang tidak valid sehingga tidak digunakan dalam penelitian ini. Sedangkan butir soal yang valid berjumlah41 item soalsoal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44 dapat digunakan dalam pengambilandata penelitian, tetapi karena butir soal nomor 42 memiliki skor validitas terendah, butir soal tersebut juga tidak digunakan dalam pengambilan data. Butir soal yang tidak atau kurang valid tersebut dibuang karena sudah terwakili oleh butir soal lain yang masih satu indikator dan semua butir soal yang digunakan telah mencakup seluruh indikator. 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai suatu alat pengumpulan data karena instrumen sudah baik Suharsimi,2006:178.Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2011:47 . Rumus uji reliabilitas adalah sebagai berikut: Keterangan: : Reliabilitas : Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan : Varians butir σ t² : Varians total Suharsimi, 2006:188 Hasil uji coba soal kemudian dikonsultasikan terhadap hasil r hitung dengan r tabel pada taraf signifikan 5 atau taraf kepercayaan 95.Apabila r 11 r tabel 0,361 maka dikatakan instrumen tersebut reliabel. Nilai reliabilitas instrumen pada uji coba ini sebesar 0,95874 maka instrumen ini reliabel. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan program Microsoft Excel 2010. 3. Tingkat Kesukaran Soal Tingkat kesukaran soal digunakan untuk mengetahui soal tersebut mudah dan sukar. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar.Untuk menghitung tingkat kesukaran digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : Jumlah seluruh peserta tes Klasifikasinya sebagai berikut: 0,00 P ≤ 0,30 soal sukar 0,30 P ≤ 0,70 soal sedang 0,70 P ≤ 1,00 soal mudah Suharsimi, 2009:208-210. Berdasarkan hasil uji coba yang dihitung dengan bantuan program Microsoft Excel 2010, dari 45 butir soal terdapat 4 soal dengan kategori mudah yaitu soal nomor4, 6, 10. 30 dan 45. Soal dengan kategori sedang ada 41 soal yaitu soal nomor 1, 2, 3, 5, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, dan 44.

3. 4. 3 Langkah-Langkah Penelitian

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MEMAHAMI PRINSIP PRINSIP PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DI KELAS X AP 1

0 18 144

PENGARUH SISTEM MOVING CLASS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN

0 15 138

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Penerapan Metode Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Aj

0 8 13

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA Penerapan Metode Pembelajaran Discovery Learning Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK Teknosa Surakarta Tahun Aj

0 4 16

PENGARUH SISTEM MOVING CLASS DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA DIKLAT MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN.

0 0 1

Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Dengan Metode Time Token Untuk Meningkatkan Keaktifan Siswa Kelas X A AP Pada Mata Pelajaran Menerapkan Prinsip-prinsip Kerjasama Dengan Kolega Dan Pelanggan Di SMK Wijaya Kusuma Surakarta Tahun Pelajara

0 0 11

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X-D AP PADA MATA PELAJARAN MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP KERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN DI SMK WIKARYA KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 0 11

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP BEKERJASAMA DENGAN KOLEGA DAN PELANGGAN UNTUK SMK KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN.

0 0 278

BAB I PENDAHULUAN - UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF LEARNING PADA MATA PELAJARAN MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA KOLEGA DAN PELANGGAN SMK KAWULA INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 12

BAB III PROSEDUR METODE PENELITIAN - UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INTERAKTIF LEARNING PADA MATA PELAJARAN MENERAPKAN PRINSIP KERJASAMA KOLEGA DAN PELANGGAN SMK KAWULA INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 15