BAB III METODE PENELITIAN
3. 1 Setting dan Subjek penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK PGRI 1 Mejobo Kudus yang beralamatkandi Jalan Jenderal Sudirman Golantepus Mejobo, Kabupaten
Kudus, Jawa tengah. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X AP yang berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara memiliki keaktifan
belajar yang relatif kurang.
3.2 Faktor yang diteliti
1. Faktor Guru Kemampuan guru dalam memberikan variasi metode diharapkan akan
mengalami peningkatan setelah adanya tindakan yaitu penerapan metodequiz team dalam pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
yang telah direncanakan dan tertulis dalam rencana pembelajaran. 2. Faktor Siswa
Keaktifan belajar siswa diharapkan akan mengalami peningkatan setelah adanya tindakan yaitu penerapan metodequiz team dalam pembelajaran.
Indikator peningkatan aktivitas belajar siswa yaitu meningkatnya aktivitas belajar siswa yang terdiri dari visual activities, oral activities,
listening activities, writing activities, drawing activities, motor activities, mental activities, dan emotional activities. Adanya peningkatan aktivitas
28
belajar siswa diharapkan akan meningkatkan pemahaman siswa sehingga nilai evaluasi siswa dapat mencapai KKM yaitu 76.
3.3 Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.Menurut Suharsimi2009:
3,“Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan ”.Hal yang diamati dalam
penelitian tindakan adalah kelebihan dan kekurangannya.Berdasarkan kekurangan dan kelebihan ini peneliti menentukan suatu tindakan yang
harus dilakukan untuk menemukan bentuk tindakan yang paling tepat. Suharsimi 2009:16 menjelaskan bahwa ada beberapa ahli yang
mengemukakan desain atau model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim,
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.Adapun bagannya adalah sebagai berikut :
Gambar 3.1 Model Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dua kali pertemuan dan tiap pertemuanadalah dua jam
pelajaran dengan alokasi waktu 45 menit. Langkah-langkah kegiatan pada siklus I berulang hingga membentuk siklus kedua, dan seterusnya.
Kekurangan pada siklus I akan disempurnakan pada siklus II sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Apabila tindakan pada siklus II belum juga
mencapai kriteria keberhasilan dapat dilanjutkan ke siklus III dan seterusnya hingga tercapai kriteria keberhasilan. Kriteria keberhasilan yang diharapkan
yaitu persentase keaktifan siswa dapat mencapai 75. Perencanaan
SIKLUS I Refleksi
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan Refleksi
Pelaksanaan
?
3. 4 Prosedur Penelitian 3. 4. 1 Instrumen Penelitian