secara luas dan mendalam guna membantu siswa dalam memecahkan masalahnya secara mandiri dengan tetap memegang kode etik profesi yang
ada. Dalam Standar Kompetensi Konselor menurut Permendiknas nomor
27 tahun 2008, kompetensi profesional dijabarkan menjadi beberapa indikator, yaitu:
a. Menguasai konsep dan praksis assesmen untuk memahami
kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli.
Asesmen dapat dikatakan atau diartikan dengan evaluasi atau penilaian. Asesmen adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk
menentukan nilai serta kualitas dari pada sesuatu. Assesmen berguna untuk mengidentifikasikan alternatif dan mengembangkan alternatif itu secara
realistik,merencanakan tindakan dan membantu klien meningkatkan potesinya
.Yang dimaksud asesmen disini adalah asesmen Mengenal secara mendalam konseli yang hendak dilayani. dalam upayanya mengenal secara
mendalam konseli yang dilayaninya itu, konselor selalu menggunakan penyingkapan
yang empatik,
menghormati keragaman,
serta
mengedepankan kemaslahatan konseli dalam pelaksanaan layanan ahlinya. b.
Menguasai kerangka teoritik dan praksis Bimbingan dan Konseling.
Sebagai suatu kegiatan profesional dan ilmiah, pelaksanaan konseling bertitik tolak dari teori-teori yang dijadikan sebagai acuannya.
Teori diartikan sebagai prinsip-prinsip yang dapat diuji sehingga dapat
dijadikan sebagai kerangka untuk melaksanakan penelitian dan pada umumnya diartikan sebagai suatu pernyataan prinsip-prinsip umum yang
didukung oleh data untuk menjelaskan suatu fenomena. c.
Merancang program Bimbingan dan konseling.
Program pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik need assessment yang diperoleh
melalui aplikasi instrumentasi, dengan substansi program pelayanan mencakup jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran
pelayanan, dan volumebeban tugas konselor. Program pelayanan Bimbingan dan Konseling pada masing-masing satuan sekolahmadrasah
dikelola dengan memperhatikan keseimbangan dan kesinambungan program antarkelas dan antarjenjang kelas, dan mensinkronisasikan
program pelayanan Bimbingan dan Konseling dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan kegiatan ekstra kurikuler, serta
mengefektifkan dan
mengefisienkan penggunaan
fasilitas sekolahmadrasah.
d. Mengimplementasikan program Bimbingan dan Konseling yang