sehari-hari. Guru BK harus mempunyai kepribadian yang mantap artinya mampu mengendalikan diri dan memberikan pelayanan bimbingan dan
konseling kepada siswa yang membutuhkannya dengan menjaga kode etik profresi konselor.
Dalam Standar Kompetensi Konselor menurut Permendiknas nomor 27 tahun 2008, kompetensi kepribadian dijabarkan menjadi beberapa
indikator, yaitu:
a. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Di Sila pertama Pancasila menyebutkan bahwa Negara Indonesia berlandaskan Ketuhanan Yang Maha Esa. Konselor haruslah beriman dan
bertaqwa kepada tuhan Yang maha Esa. Sehingga menjadi pribadi religius yang dapat menentramkan diri sendiri dan orang lain terutama
konseli.
b. Menghargai dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
individualitas dan kebebasan memilih.
Manusia adalah mahluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Sehingga nilai-nilai kemanusiaan
,individualitas dan kebebasan memilih haruslah dijunjung tinggi. Begitupun dengan guru BK, harus mampu menghargai nilai
kemanusiaan, individualitas dan kebebasan memilih setiap individu terutama konseli.
c. Menunjukan intregitas dan stabilitas kepribadian yang kuat.
Guru BK harus memiliki kepribadian yang mantap. Pribadi yang mantap dapat diwujudkan dalam intregitas dan stabilitas kepribadian
yang kuat. Tanpa intregitas dan stabilitas kepribadian akan mengakibatkan guru BK terlihat plin plan dan menurunnya minat dan
kepercayaan konseli terhadap konselor.
d. Menampilkan kinerja berkualitas tinggi.
Salah satu ciri guru BK profesional adalah mampu menampilkan kinerja berkualitas tinggi. Dengan kinerja kualitas tinggi maka akan
meningkatkan mutu pelayanan bimbingan dan konseling yang diberikan sehingga dapat lebih memuaskan para pengguna jasa layanan bimbingan
dan konseling. Kaitan kompetensi kepribadian dengan penelitian yang dilakukan
peneliti adalah kompetensi kepribadian merupakan bagian dari komponen pembentuk profesionalisme guru BK. Dengan memiliki
kepribadian yang mantap
guru BK mampu menjadi sumber intensifikasi bagi subjek. Dalam
hal ini berarti memiliki kepribadian yang pantas diteladani konseli.
3 Kompetensi sosial
Kompetensi sosial merupakan kemampuan konselor untuk memahami dirinya sebagai bagian yang tidak dipisahkan dari masyarakat
dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga negara. Lebih dalam lagi kemampuan sosial ini mencakup kemampuan
untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya.
Menurut Mulyasa 2009: 173 kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. dengan penguasaan
kompetensi ini siswa yang bermasalah tidak akan merasa enggan untuk berkonsultasi dengan guru BK.
Dalam Standar Kompetensi Konselor menurut Permendiknas nomor 27 tahun 2008, kompetensi sosial dijabarkan menjadi beberapa indikator,
yaitu:
a. Mengimplemetasikan kolaborasi intern di tempat kerja