untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya.
Menurut Mulyasa 2009: 173 kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul
secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. dengan penguasaan
kompetensi ini siswa yang bermasalah tidak akan merasa enggan untuk berkonsultasi dengan guru BK.
Dalam Standar Kompetensi Konselor menurut Permendiknas nomor 27 tahun 2008, kompetensi sosial dijabarkan menjadi beberapa indikator,
yaitu:
a. Mengimplemetasikan kolaborasi intern di tempat kerja
Sebagai salah satu warga sekolah tidak dapat dipungkiri jika seorang guru BK harus berhubungan dengan warga sekolah lain. Yang
dimaksud kolaborasi intern disini adalah kemampuan dalam bekerjasama antar sesama guru BK di dalam suatu instansi. Kerjasama yang baik akan
lebih mempererat hubungan guru BK satu sama lain.
b. Berperan dalam organisasi dan kegiatan profesi bimbingan
dan konseling
Dalam dunia kerja guru BK dituntut untuk aktif dan kreatif. Peran suatu organisasi sangatlah besar dalam menambah pengetahuan dan
kemampuan guru BK. Karena dalam berorganisasi guru BK dituntut untuk aktif dan kreatif untuk menunjang keberlangsungan organisasi itu.
Di Indonesia guru BK mempunyai suatu organisasi besar yang bernama ABKIN.
c. Mengimplementasi kolaborasi antarprofesi.
Sebagai salah satu warga sekolah tidak dapat dipungkiri jika seorang guru BK harus berhubungan dengan warga sekolah lain. Yang
dimaksud kolaborasi antarprofesi disini adalah kemampuan guru BK dalam bekerjasama dan berkomunikasi dengan profesi lainnya yang
masih berada dalam satu instansi. Misalnya guru BK bisa bekerja sama dengan guru mapel.
Kaitan kompetensi sosial dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah kompetensi sosial merupakan bagian dari komponen pembentuk
profesionalisme guru BK. Dengan memiliki kompetensi sosial yang mantap
guru BK mampu menunjukkan dan berinteraksi sosial, baik dengan murid-
muridnya maupun dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan dengan masyarakat luas.
4 Kompetensi profesional
Kompetensi profesional merupakan sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang memenuhi berbagai keahlian dibidang
pendidikan atau keguruan. Kompetensi profesional adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang
memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Mulyasa, 2009: 135.
Dalam hal ini guru BK harus menguasai materi bimbingan dan konseling
secara luas dan mendalam guna membantu siswa dalam memecahkan masalahnya secara mandiri dengan tetap memegang kode etik profesi yang
ada. Dalam Standar Kompetensi Konselor menurut Permendiknas nomor
27 tahun 2008, kompetensi profesional dijabarkan menjadi beberapa indikator, yaitu:
a. Menguasai konsep dan praksis assesmen untuk memahami