Kebugaran Jasmani Indonesia untuk remaja usia 13-15 tahun. Hasil setiap butir tes yang dicapai dinamakan hasil kasar yang masih merupakan satuan ukuran waktu
yang berbeda-beda, maka perlu diganti dengan satuan ukuran yang sama, satuan ukuran pengganti ini adalah nilai, selanjutnya menjumlahkan nilai-nilai dari kelima
butir tes tersebut. Hasil penjumlahan ini menjadi dasar untuk menentukan klasifikasi tingkat kebugaran jasmani siswa.
2.2 Kerangka Berfikir
Kebugaran jasmani adalah kebutuhan dari setiap manusia, karena kebugaran jasmani merupakan hal penting untuk dapat melukukan kegiatan sehari-hari tanpa
mengalami kelelahan yang berarti dan masih dapat melakukan kegiatan yang lain. Untuk mendapatkan, mempertahankan, dan meningkatkan kebugaran jasmani
harus melakukan latihan secara teratur 3 sampai 4 kali dalam seminggu, dan minimal melakukan latihan 3 kali dalam satu minggu.
Derajat kebugaran jasmani banyak dipengaruhi oleh berbagai ubahan yang sulit dianalisis antara lain,asupan gizi, istirahat, dan aktivitas fisik. Faktor latihan
yang terprogram juga merupakan factor dominan yang mempengaruhi kebugaran jasmani seseorang. Kebugaran jasmani dapat dilatih dengan berbagai macam
metode salah satunya dengan senam.
2.3 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Mengacu
pada pengertian di muka maka dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah :
2.3.1 Ada Pengaruh Hasil Latihan Senam Kebugaran Jasmani 2012 dan Senam Aerobik Terhadap Peningkatan Kebugaran Jasmani siswa putri kelas VII
SMP Negeri 2 Purbalingga Tahun ajaran 20132014. 2.3.2 Hasil latihan senam aerobik yang lebih baik terhadap peningkatan
kebugaran jasmani pada siswa putri kelas VII SMP Negeri 2 Purbalingga Tahun ajaran 20132014.
31
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan syarat mutlak dalam suatu penelitian. Berbobot tidaknya suatu penelitian tergantung pada pertangungjawaban
metodologi penelitiannya. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian harus tepat dan mengarah pada tujuan penelitian yang diharapkan
dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah sesuai aturan yang berlaku agar dalam penelitian itu dapat memperoleh hasil yang sesuai dengan harapan
peneliti Sutrisno Hadi, 1990:4. Penetapan metode penelitian oleh objek penelitian. Sehingga metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, yaitu metode yang memberikan atau menggunakan suatu gejala yang dinamakan pelatihan atau
perlakuan. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksut untuk melihat akibat dari
semua perlakuan, sehingga dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen atara lain metode yang menggunakan gejala yang disebut latihan. Sifat dari metode ini
adalah untuk mengontrol faktor-faktor yang ada dan merupakan suatu metode yang tepat untuk penelitian hubungan sebab akibat dari satu variabel atau lebih
yang di berikan kepada sampel.. Berikut adalah beberapa hal yang berhubungan dengan metode yang dipakai peneliti, yaitu :