dan  kategori  Baik  Sekali  A.  Hasil  belajar  siklus  I  rata-rata  kelas  66,  nilai terendah  45,  tertinggi  100.  Persentase  ketuntasan  klasikal  59,09.  Siklus  II
meningkat,  nilai  rata-rata  73,  nilai  terendah  50,  tertinggi  100.  Persentase ketuntasan  klasikal  29,55.  Meningkat  lagi  siklus  III,  nilai  rata-rata  84,
terendah 55, tertinggi 100, dan persentase ketuntasan kalsikal 81,82. Berdasarkan  kajian  empiris,  didapatkan  informasi  model  Direct
Instruction  berbantuan  media  audiovisual  terbukti  dapat  memperbaiki  proses pembelajaran di kelas. Kajian empiris tersebut menjadi landasan dalam penelitian
tentang peningkatan keterampilan menyanyikan lagu daerah melalui model Direct Instruction  berbantuan  media  audiovisual  pada  siswa  kelas  IV  SDN  Sampangan
01 semarang.
2.3. KERANGKA BERPIKIR
Saat pembelajaran seni musik, guru tidak menggunakan model inovatif dan media  pada  materi  menyanyi,  sumber  belajar  kurang  lengkap.  Keterampilan
mengajar  guru  kurang  berkembang  sehingga  siswa  tidak  aktif,  keterampilan menyanyi siswa  kurang.
Melalui  model  Direct  instruction  berbantuan  media  audiovisual,  keteram- pilan  mengajar  guru  dapat  berkembang,  siswa  aktif  melakukan  kegiatan  belajar.
Guru  mendemonstrasikan  keterampilan,  siswa  lebih  memahami  materi.  Siswa berkelompok  untuk  memecahkan  masalah,  berlatih  keterampilan  menyanyi,  guru
mendemonstrasikan  keterampilan,  memutarkan  media  audiovisual,  membimbing kelompok dan pelatihan.
Kondisi  awal  pembelajaran,  penggunaan  model  Direct  Instruction,  serta kondisi  akhir  setelah  proses  belajar  mengajar  seni  musik  digambarkan  dalam
bagan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
Model  Direct  Instruction  berbantuan  media  audiovisual  dapat  mening- katkan  keterampilan  guru  dan  aktivitas  siswa  dalam  pembelajaran  menyanyi.
KONDISI AWAL
PELAKSANAAN
Menggunakan model Direct Instruction berbantuan media audio visual .
1 Guru menyiapkan media dan menyampaikan tujuan
2 Siswa  mengamati  video  klip  lagu  daerah  yang
diputarkan guru 3
Guru menjelaskan  tentang lagu daerah, unsur-unsur musik dan teknik menyanyi yang benar
4 Guru  mendemonstrasikan  teknik  menyanyi  yang
benar 5
Siswa  dan  guru  melakukan  pemanasan  vokal  dan latihan pernapasan
6 Siswa  dan  guru  membaca  not  angka  kemudian
menyanyikan lirik lagu. 7
Guru memberi contoh dan membenarkan apabila siswa salah
8 Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok,setiap
kelompok 4 siswa untuk menyanyikan lagu daerah di depan kelas
9 Guru memberi motivasi siswa
10 Guru mengadakan penilaian unjuk kerja
11 Guru memberi umpan balik dan merefleksi tampilan
siswa.
KONDISI AKHIR
1. Keterampilan menyanyi siswa meningkat.
2. Siswa lebih aktif dalam pembelajaran.
3. Keterampilan guru meningkat.
1. Keterampilan menyanyi lagu daerah rendah
2. Banyak siswa kurang aktif dan tidak tuntas belajar
3. Keterampilan mengajar guru kurang
Sehingga  keterampilan  menyanyi  siswa  meningkat  dan  memperbaiki  kualitas pembelajaran musik.
2.4. HIPOTESIS TINDAKAN