Analisis normalitas data Analisis korelasi product moment

109 Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa terdapat 8 mahasiswa atau 40 yang memiliki tingkat hasil menjahit keseluruhan dalam kategori sangat tinggi, 9 mahasiswa atau 45 termasuk dalam kategori tinggi, dan 3 mahasiswa atau 15 termasuk dalam kategori sedang. Untuk melihat tingkat persentase tingkat hasil keseluruhan praktek Teknologi Busana dapat dilihat pada diagram batang 4.8 di bawah ini Gambar 4.8 Diagram batang persentase hasil keseluruhan praktek teknologi busana

4.1.2 Analisis normalitas data

Uji normalitas bertujuan untuk menentukan apakah variable berdistribusi normal atau tidak. Untuk mengetahui berdistribusi normal atau tidak, digunakan program SPSS 17.0 for windows dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov Test. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut: 10 20 30 40 50 40 45 15 Hasil Series1 110 Tabel 13. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Teknologi Busana Manajemen Busana Pria N 20 20 Normal Parameters a Mean 29.65 86.15 Std. Deviation 2.434 6.900 Most Extreme Differences Absolute .145 .160 Positive .140 .098 Negative -.145 -.160 Kolmogorov-Smirnov Z .647 .717 Asymp. Sig. 2-tailed .796 .684 a. Test distribution is Normal. Berdasarkan data tabel 4.9 menunjukan bahwa hasil Kolmogorov-Smirnov Test pada semua variabel diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan data hasil penelitian berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilihat dari grafik normal probability plot. Apabila variabel berdistribusi normal maka penyebaran plot akan berada disekitar dan sepanjang garis diagonal. Berdasarkan grafik normal probability plot, maka variabel berdistribusi normal sebagai berikut: 111 Gambar 4.9 Hasil Uji Normalitas Dari gambar 4.9 dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 112

4.1.3. Analisis korelasi product moment

Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih variabel. Tabel 14. Hasil Hubungan Penguasaan Materi Teknologi Busana dengan Proses Menjahit Correlations Teknologi Busana Manajemen Busana Pria Teknologi Busana Pearson Correlation 1 .498 Sig. 2-tailed .025 N 20 20 Manajemen Busana Pria Pearson Correlation .498 1 Sig. 2-tailed .025 N 20 20 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Hasil uji korelasi pearson product moment diperoleh p-value 0.025 dan kurang dari angka singnifikansi 0,05 5 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penguasaan materi Teknologi Busana dengan proses menjahit pada matakuliah Manajemen Busana Pria Program studi PKK S1,Konsentrasi Tata Busana di Universitas Negeri Semarang. Koefisien korelasi bertanda positif artinya hubungan antara penguasaan materi Teknologi Busana dengan proses menjahit searah sehingga jika penguasaan materi Teknologi Busana meningkat maka proses menjahit juga akan meningkat. 113 Gambar 4.10 Koefisien korelasi penguasaan materi teknologi busana dengan hasil proses menjahit Besarnya hubungan penguasaan materi teknologi busana terhadap hasil proses menjahit dapat dilihat dari nilai pearson correlation, yaitu sebesar 0,498 atau 49,8. Dengan demikian besarnya hubungan antara penguasaan materi Teknologi Busana dengan proses menjahit pada matakuliah Manajemen Busana Pria Program studi PKK S1,Konsentrasi Tata Busana di Universitas Negeri Semarang sebesar 49,8. 114

4.2 Pembahasan