Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

79

2.2. Kerangka Berfikir

Kemampuan setiap individu berbeda antara satu dengan yang lain sebab kemampuan individu dipengaruhi oleh faktor ekstern maupun intern individu, sehingga pada diri individu terdapat kemampuan baik, sedang dan kurang. Sehingga hasil belajar yang didapatpun berbeda pula, untuk itu apabila pada diri individu kurang dalam persiapan belajar maka akan tertinggal jauh dengan yang lain dan hasil belajarnyapun mendapat nilai yang kurang maksimal. Untuk itu perlu sekali dilakukan remidial pada diri individu jika mengalami kegagalan dalam pembelajar agar nantinya hasilnya lebih baik. Teknik menjahit busana pria adalah tehnik menjahit busana yang dikerjakan secara teliti cermat dan halus, menggunakan mesin jahit dan semua penyelesaian dikerjakan dengan jahitan tangan. Menggunakan beberapa macam bahan pelapis seperti underliving, lining furing sehingga penampilan busana tersebut rapi. Untuk mendapatkan hasil penampilan busana yang sempurna harus memiliki pengetahuan, ketrmpilan dan pengalaman dalam menjahit bagian – bagian busana, serta kompetensi yang menunjang seperti tehnik pengepresan, teknik penyelesaian dengan tangan, serta menangani bahan kain dengan berbagai macam sifat bahan. Dalam hal ini akan dibahas tentang menjahit bagian – bagian busana pria yang meliputi :Memeriksa bagian – bagian busana, Membuat saku, Menjahit sisi, Membuat gulbi, Penyelesaian busana pria seperti kelim, kampuh, dll. Matakuliah ini terdapat pada program studi PKK Konsentrasi Tata Busana semester IV yang merupakan Matakuliah Keahlian. Matakuliah diberikan dalam 80 bentuk teori dan praktek. Mahasiswa harus mempelajari secara keseluruhan dan mutlak karena menyangkut kemampuan dan keterampilan membuat busana butik. Penguasaan teknik membuat busana dengan penyelesaian yang halus, perlu memperhatikan dan memahami teori-teori yang dipelajari. Matakuliah Teknologi Busana mempelajari tentang pengetahuan dan keterampilan membuat macam-macam fragmen dasar penyelesaian busana dengan berbagai sistem manual maupun machinal. Mahasiswa dalam mempelajari Teknologi Busana akan memiliki keterampilan menggunakan alat jahit, latihan menjahit, fragmen tusuk dasar menjahit, fragmen kampuh, fragmen pemasangan kancing, fragmen pembuatan lubang kancing, fragmen penyelesaian tepi, fragmen lipit, fragmen saku, fragmen belahan, dan macam-macam gambar. Penguasaan materi pada matakuliah Teknologi Busana yang nantinya merupakan kelanjutan pada proses menjahit pada Matakuliah Manajemen Busana Pria. Dengan penguasaan materi yang didapat pada matakuliah Teknologi Busana yang maksimal akan ditunjukkan dengan membuat busana dengan hasil yang bagus pada matakuliah yang selanjutnya. Sedangkan mahasiswa yang mengikuti matakuliah Teknologi Busana penguasaanya kurang bagus, maka dalam membuat busana pada matakuliah Manajemen Busana Pria hasilnya akan kurang bagus. Matakuliah Manajemen Busana Pria merupakan aplikasi dari matakuliah Teknologi Busana. Hal ini ditunjukkan dengan penerapan teknik jahitan dalam membuat busana. Pembuatan busana dengan teknik yang benar akan mempengaruhi pada proses menjahit di Manajemen Busana Pria. Uraian tersebut menimbulkan 81 dugaan bahwa penguasaan pada Matakuliah Teknologi Busana berhubungan dengan proses menjahit pada Matakuliah Manajemen Busana Pria.

2.3. Hipotesis