97
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Ghozali, 2006:55
3.6.3. PengujianHipotesis
3.6.3.1 Uji Korelasi
Penelitian komparasi bertujuan untuk mengetahui kesamaan perbedaan, maka penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada,
berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu. Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk
membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara variabel-variabel ini. Dalam beberapa hal, riset korelasi memang
sama dengan riset komparasi sebab-akibatcausal comparative study, dan kenyataannya koefisien korelasi biasanya dapat dihitung dari kemanfaatan menjelaskan studi komparasi
sebab-akibat.
3.6.3.2 Korelasi Product-Moment
Korelasi product-moment digunakan untuk menentukan hubungan antara dua gejala interval seperti nilai matematika dan nilai IPA. Untuk menentukan koefisien
korelasi dapat digunakan rumus :
98
} }{
2 {
2 2
2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
r
xy
Syaratpenerimaanhipotesis Dikatakan pada penggunaan rumus bahwa setelah diperoleh nilai r, lalu
dikonsultasikan ke Tabel r – Product – moment. Namun ada cara yang lebih sederhana
dan mudah tetapi kuno yaitu menggunakan interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh, atau nilai r. Interpretasi tersebut adalah sebagai berikut.
TabelInterpretasiNilai r Besarnya nilai r
Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah Tak berkorelasi
Apabila diperoleh angka negatif, berarti korelasinya negatif. Ini menunjukkan adanya kebalikan urutan. Indeks korelasi tidak pernah lebih dari 1,00.
100
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini merupakan hasil kajian ilmiah untuk membuktikan adanya hubungan antara penguasaan materi Teknologi Busana dengan proses menjahit pada matakuliah
Manajemen Busana Pria Program studi PKK S1,Konsentrasi Tata Busana di Universitas Negeri Semarang. Data diambil dengan angket untuk mengetahui
penguasaan materi Teknologi Busana dan proses menjahit pada matakuliah Manajemen Busana Pria Program studi PKK S1. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara
deskriptif dan analisa sederhana.
4.1.1 Analisis Deskriptif Data
4.1.1.1 Diskripsi Data Penguasaan Materi Teknologi Busana
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif pada sampel penelitian diketahui tingkatan penguasaan materi teknologi busana seperti pada tabel 4.1 dan diagram batang
4.1 berikut ini. Tabel 5. Tingkat Persentase Penguasaan Materi Teknologi Busana
No Interval
Kriteria Frekuensi Persentase
1 84 - 100
Sangat Tinggi
11 55
2 68 - 83
Tinggi
9 45
3 52 - 67
Sedang 4
36 - 51 Rendah
5 20 - 35
Sangat Rendah
Jumlah 20
100
Sumber : Data primer diolah, 2012