10 5.
Berat kosong. 6.
Metoda dan kekuatan pada penanganan selama perjalanan. 7.
Ketentuan dari negara pengimpor. 8.
Urgensi pengiriman. 9.
Kemampuan berada ditempat terbuka selama dibongkar. 10.
Kemampuan kemasan untuk digunakan kembali.
1. SengonJeungjing
Jeungjing atau sengon laut Paraserianthes falcataria L. Nielsen syn., termasuk dalam famili Fabaceae. Kayu ini merupakan kayu cepat tumbuh dan
banyak ditanam masyarakat sebagai hutan rakyat. Pohon ini pada umur 10 tahun sudah masak tebang. Daerah penyebaran kayu ini di Indonesia adalah di daerah
seluruh pulau Jawa, Maluku, Sulawesi Selatan, dan Irian Jaya. Kayu jeungjing banyak digunakan untuk bahan perumahan, peti, venir, pulp, papan semen wol
kayu, papan serat, dan sebagainya. Pohon ini memiliki panjang bebas cabang 10- 30 cm sampai 80 cm.
Ciri umum kayu jeungjing adalah sebagai berikut : a.
Kayu teras berwarna hampir putih atau coklat muda b.
Tekstur kayu agak kasar dan merata c.
Arah serat lurus, bergelombang lebar, atau berpadu d.
Permukaan kayu agak licin atau licin serta mengkilap e.
Kayu yang masih segar berbau petai, yang lambat laun hilang jika kayunya menjadi kering.
Kayu jeungjing mempunyai berat jenis rata-rata 0.33 dengan kisaran 0.24 – 0.49 sehingga termasuk kayu ringan, kelas kuat IV-V dan kelas awet IV-V.
Penyusutan kayu sampai kering tanur sebesar 2.5 persen dalam arah radial dan 5.2 persen dalam arah tangensial. Keawetan kayu jeungjing termasuk dalam kelas
sedang. Mempunyai nilai keteguhan belah sebesar 33.6 kgcm dalam arah radial dan 36.4 kgcm dalam arah tangensial Martawijaya et al., 1989.
11
2. Tusam
Tusam Pinus merkusii Jungh merupakan kayu ringan memiliki berat jenis 0.59 sehingga dimasukkan dalam kelas kekuatan II-III dan keawetannya
sedang termasuk dalam kelas III-V, memiliki keteguhan belah sebesar 42.6 kgcm dalam arah tangensial. Kayu ini baik untuk digunakan sebagai bahan bangunan
dibawah atap dan umumnya digunakan untuk korek api. Memiliki serat kayu yang panjang sehingga kayu yang masih muda baik untuk dijadikan bubur kayu untuk
kertas atau pulp. Kayu Tusam banyak ditemukan di daerah Sumatera. Kayu ini tumbuh pada
ketinggian 500-2000 m dpl. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan pionir, dapat ditanam dengan baik di padang ilalang ataupun di belukar dan tahan akan
kekurangan zat asam. Pohonnya dapat mencapai tinggi 70 m dan diameter lebih dari 100 cm, dengan batang bebas sekitar 70 dari tinggi pohon.
Ciri umum kayu Tusam adalah sebagai berikut : a.
Umumnya batang berbentuk bulat dan lurus kadang-kadang memilin. b.
Kulitnya berwarna cokelat tua agak kelabu, permukaan kulit kasar dan beralur dalam.
c. Tekstur kayu halus, arah serat lurus, kesan raba permukaan licin.
d. Kayu yang mengandung damar terasa seperti berlemak.
e. Tebal pepagan pohon tua bisa mencapai 12 cm.
f. Daunnya berbentuk seperti jarum, tersusun dalam berkas-berkas yang masing-
masing terdiri atas dua daun. g.
Buahnya berbentuk kerucut yang terdiri atas sisik-sisik.
3. Agathis