Dimensi Kemasan Tipe Kemasan

13 Kekuatan paku tergantung pada bahan penyusunnya besi, baja, seng atau alumunium. Menurut Witjomartono 1977, paku biasanya dibuat dari baja Thomas yang mempunyai kokoh desak maksimum 600-800 kgcm 2 dan tegangan lentur maksimum 8000-12000 kgcm 2 . Walaupun sambungan paku merupakan tipe sambungan yang paling mudah, tetapi tidak semua kayu dapat dengan mudah untuk dipaku. Pembelahan dan pembengkokan paku bisa diminimumkan dengan menggunakan jarak spasi minimum atau perlakuan awal yaitu dilakukan pengeboran lubang paku terlebih dahulu dengan catatan besar lubang tidak boleh melebihi diameter paku yang akan digunakan.

F. Desain Kemasan

Menurut Renggo 1990, perancangan kemasan untuk transportasi dan distribusi diutamakan pada penentuan dimensi pengemas yang dinyatakan dalam ketiga macam dimensi. Ketiga macam dimensi tersebut adalah dimensi dalam inner dimension, dimensi pola pattern dimension, dan dimensi luar outer dimension .

1. Dimensi Kemasan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan dimensi kemasan , faktor tersebut antara lain: a. Susunan buah dalam kemasan Pola susunan buah dalam kemasan menentukan dimensi dalam kemasan. Menurut Peleg 1985 terdapat dua model penyusunan buah dalam kemasan yaitu kemasan acak jumble pack dan kemasan terpola placed pack. Kemasan acak digunakan untuk pengemasan buah-buahan bernilai ekonomi rendah sedangkan kemasan terpola digunakan untuk buah-buahan bernilai ekonomi tinggi, biasanya untuk keperluan ekspor. Kemasan terpola terdiri dari tiga macam pola penyusunan teratur untuk buah-buahan yang biasa dikemas menggunakan kemasan berbentuk persegi atau persegi panjang. Ketiga macam pola penyusunan tersebut adalah : 1. Pattern pack region I, dengan 1.46b ≥ Δx ≥ 0.82a, 0 ≤ Δy ≤ 0.82b dan 1.46b ≥ Δz ≥ 0.82a. 2. Pattern pack region II, dengan 0.82a ≥ Δx ≥ 0, 0.82b ≤ Δy ≤ 1.46b, dan 0.82b ≥ Δz ≥ 1.46b. 14 3. Pattern pack FCC Face Cubic Center, dengan Δz = Δy = 0.82b dan Δx = 0.82a. b. Standar berat tiap kemasan Standar berat ditentukan berdasarkan sistem penanganan yang akan digunakan pada pengangkutan dan distribusi. Ada dua sistem penanganan yaitu penanganan berdasarkan kemampuan manusia dengan berat antara 15 kg sampai 25 kg dan kemampuan penanganan dengan kemampuan mesin dengan berat antara 200 kg sampai 500 kg Peleg, 1985. c. Susunan kemasan dalam ruang angkut Penentuan dimensi kemasan distribusi harus memperhatikan efisiensi pemakaian ruang angkut. Efisiensi pemakaian ruang angkut selain ditentukan oleh dimensi kemasan juga dipengaruhi oleh pola penyusunan kemasan dalam ruang angkut Peleg, 1985. Pola penyusunan kemasan dalam ruang angkut yang paling mudah dan banyak digunakan adalah row pattern, trivial pattern dan peripheral pattern .

2. Tipe Kemasan

Selain bahan kemasan dan dimensi kemasan, tipe kemasan juga mempengaruhi kekuatan kemasan baik pada kemasan kayu maupun pada kemasan karton gelombang. Pada kemasan kayu tipe kemasan dilihat dari pemasangan batten atau pengikat papan, bisa disebut juga sebagai rangka yang berfungsi sebagai penguat konstruksi kemasan kayu. Tipe kemasan kayu memiliki berbagai macam tipe diantaranya adalah Batten-free wooden box, End vertical batten wooden box , End horizontal batten wooden box, Inside batten wooden box dan Butt-joint full cleat wooden box , macam-macam tipe kemasan tersebut dapat dilihat pada Gambar 3. 15 Gambar 3. Tipe-tipe kemasan peti kayu JSA, 1994 1. Batten-free wooden box 2. End vertical batten wooden box 3. End horizontal batten wooden box 16 Gambar 3. Tipe-tipe kemasan peti kayu JSA, 1994 lanjutan.

3. Ventilasi