1
I. PENDAHULUAN A.
Latar Belakang
Komoditi sayur segar dan buah–buahan merupakan produk hortikultura yang memiliki pangsa pasar cukup besar baik di dalam maupun di luar negeri.
Pembagian pasar untuk produk hortikultura didasarkan pada kualitas dan mutu produk yang diinginkan. Pasar tujuan dalam negeri dapat dibedakan menjadi dua
yaitu pasar tradisional dan pasar institusi. Produk buah – buahan dan sayuran yang ditujukan untuk pasar institusi harus memenuhi kualitas yang diinginkan,
diantaranya bersih dan menarik. Syarat bersih meliputi bersih secara fisik kulit mulus, tekstur baik, tidak terluka atau tergores dan bersih dari bahan – bahan
berbahaya. Sedangkan syarat menarik adalah memiliki penampilan yang menarik, baik karena bentuk, warna, kesegaran atau tekstur produk itu sendiri dan atau
karena kemasan produk yang digunakan. Transportasi dan distribusi merupakan bagian dari kegiatan pemasaran
yang sangat penting dan sangat rawan akan kerusakan. Pada kegiatan ini terjadi kerusakan yang cukup tinggi yaitu berkisar antara 30 - 50 bahkan untuk
sayuran tertentu mencapai 60. Banyak faktor yang menjadi penyebab dari kerusakan ini salah satu diantaranya adalah pengemasan.
Transportasi komoditas hortikultura segar memerlukan kemasan-kemasan yang dirancang dengan baik untuk melindungi produk dari kememaran akibat dari
getaran, dan tekanan akibat tumpukan kemasan-kemasan diatasnya. Kemasan yang ideal meliputi pengisian yang padat namun rata, wadahnya tertutup dan
mempunyai kekuatan yang cukup untuk melindungi isinya dalam berbagai keadaan penanganan. Tiap kemasan untuk transportasi harus dirancang untuk
memenuhi persyaratan khusus bagi buah atau sayuran yang bersangkutan. Kemasan-kemasan dari kayu merupakan kemasan pengiriman yang paling
kuat dan kokoh tetapi kekuatannya bergantung pada jenis dan tebalnya bahan yang digunakan. Jenis kemasan yang biasa digunakan meliputi : peti-peti dan krat-
krat kayu yang dipaku, peti-peti dan krat-krat yang diikat dengan kawat, peti-peti tripleks, peti curah, peti palet dan palet-palet kayu.
Kemasan karton corrugated box merupakan kemasan distribusi yang sedang populer digunakan, kemasan karton dibuat dari karton gelombang.
2 Dibanding dengan peti kayu, kemasan karton memiliki kelebihan antara lain; 1
mempunyai berat yang lebih ringan untuk material dengan kekuatan yang sama, 2 mempunyai permukaan yang halus, 3 mempunyai sifat meredam getaran
yang baik, 4 mudah untuk dicetak dan diberikan label, 5 mudah untuk dirakit dan ringkas dalam penyimpanan, dan 6 mudah untuk didaur ulang. Sedangkan
kelemahan kemasan karton adalah kurangnya ventilasi dan pada kondisi lembab kekuatannya berkurang.
Pada umumnya bentuk buah-buahan adalah bola spheroid dan elipsoidal elipsoid yang merupakan bentuk khusus dari spheroid. Bentuk buah-buahan
yang geometris menjadi kendala dalam menata buah-buahan kedalam kemasan yang berbentuk persegi sehingga diperlukan model matematis untuk menganalisa
hubungan antara bentuk buah dan dimensi kemasan agar diperoleh model penataan buah dalam kemasan yang efisien.
Hasil penelitian oleh Afriansyah 2005 dan Kuntadi 2005 berupa sistem bantu komputer untuk perancangan kemasan yang diberi nama PDS II Packaging
Design System II untuk distribusi produk pertanian, yaitu perancangan kemasan
kayu dengan komoditas spheroidal dan kemasan karton dengan komoditas elipsoidal. Kedua program tersebut masih dalam keadaan terpisah, maka perlu
dilakukan penggabungan. Selain penggabungan program perlu dilakukan pengembangan. Dengan menambahkan data-data kayu yang terkait dengan tipe
kemasan, ketebalan bahan dan ventilasi output yang dihasilkan oleh sistem lebih baik, sehingga sistem dapat digunakan untuk perancangan kemasan yang lebih
bervariasi sesuai dengan kondisi di lapang. Berdasarkan kekurangan-kekurangan tersebut maka penelitian dilakukan
untuk mengembangkan program perancangan kemasan yang dapat mensimulasikan dua buah jenis bentuk produk pertanian yaitu produk berbentuk
bola spheroidal dan produk berbentuk elips elipsoidal untuk kemasan karton dan kayu.
Untuk kedua kemasan kayu dan karton gelombang diperlukan perbaikan desain kemasan terpilih. Adapun perbaikan yang diperlukan meliputi konstruksi
tipe kemasan bahan kemasan dan ventilasi. Data-data untuk perbaikan desain
3 digunakan data sekunder dari hasil penelitian Dwipuspa 2006 dan Aspihani
2006.
B. Tujuan
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk membangun program komputer yang dapat membantu melakukan perencanaan, pemilihan dan
perancangan kemasan untuk distribusi produk hortikultura yang berbentuk bola spheroidal dan elips elipsoidal.
Secara khusus, penelitian ini bertujuan mengembangkan sistem bantu komputer untuk perancangan kemasan dari kayu dan karton yang akan
menghasilkan keluaran dimensi kemasan dan desain ventilasi kemasan berdasarkan tipe kemasan, pengaturan produk dalam kemasan, pengaturan
kemasan pada paletbak truk.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA A.