5 1.
Kemasan harus terisi oleh produk secara efisien selama perjalanan. 2.
Kemasan harus melindungi produk dari gangguan iklim dan kontaminasi. 3.
Kemasan tersebut harus kompatibel dengan produknya. 4.
Kemasan tersebut mudah dan efisien dalam pengisian dan penutupan. 5.
Kemasan tersebut harus mudah ditangani oleh pengguna atau operator lainnya. 6.
Kemasan tersebut harus dapat mengkomunikasikan kepada pelanggan, distributor, pengecer dan pemasok tentang informasi yang harus diketahui
berkenaan dengan produk dan tujuannya. 7.
Ketika produk itu berbahaya atau memiliki potensi bahaya seperti bahan kimia dan asam-asam kemasan harus tidak dapat pecah secara virtual.
B. Kemasan Karton
Karton gelombang adalah karton yang dibuat dari satu atau beberapa lapisan kertas medium bergelombang dengan kertas liner sebagai penyekat dan
pelapisnya. Karton gelombang yang digunakan untuk kemasan karton terbuat dari paperboard. Paperboard merupakan kertas dengan ketebalan kurang lebih 0.20
mm. Paperboard yang digunakan untuk membuat karton gelombang biasanya dibuat dengan proses Kraft. Terdapat dua lapisan pada paperboard, yaitu lapisan
utama primary layer dan lapisan pendukung secondary layer. Primary layer terdiri dari serat kasar yang kuat sedangkan secondary layer tersusun dari serat
yang telah diberi perlakuan. Secondary layer menyebabkan permukaan paperboard
menjadi halus, sedangkan primary layer memberikan kekuatan Peleg, 1985.
Karton gelombang pertama kali diciptakan di Inggris pada tahun 1986, sedangkan di Amerika Serikat ditemukan pertama kali oleh A. L. Jones pada
tahun 1871 untuk mengemas corong lampu dan bahan rapuh yang terbuat dari kaca lainnya Anonim, 1994. Terdapat tiga daya tahan yang dimiliki oleh
kemasan karton, yaitu ketahanan jebol, daya tahan susun, dan daya tahan air. Menurut Federasi Pengemasan Indonesia 1983, Ketahanan jebol dan daya tahan
susun dari kemasan karton sangat tergantung pada kualitas bahan yang digunakan. Peleg 1985 mengklasifikasikan karton gelombang berdasarkan lapisan
kertas flat sheet dan flute yang menyusunnya. Karton gelombang diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu single wall board flute terletak
6 ditengah-tengah flat sheet, double wall board dua lapis single wall board yang
saling berhadapan satu sama lain, dan triple wall board terdiri dari tiga flute dan empat flat sheet.
Struktur flute yang digunakan pada karton gelombang komersial terdiri atas 4 ukuran, yaitu A coarse, B fine, C medium, dan E very fine, Lott,
1977. Flute pada karton gelombang tipe A, B, dan C banyak digunakan untuk keperluan industri, misalnya untuk keperluan transportasi.
Menurut Jaswin 1999, flute A memiliki sifat bantalan cushioning yang baik karena ketebalannya dapat meredam daya tekan yang terjadi pada saat
kemasan ditumpuk. Flute B memiliki bantalan yang tidak terlalu tinggi sehingga cocok untuk produk yang sebelumnya telah dikemas dalam kaleng, namun flute B
memiliki ketahanan tekan datar flat crush resistant yang paling baik. Flute C dibuat dengan karakteristik berada diantara flute A dan B dengan harga lebih
murah, memiliki daya bantalan yang tinggi seperti flute A dan memiliki ketahanan tekan datar yang baik seperti flute B. Sedangkan flute E banyak digunakan untuk
kemasan display dengan dinding luar terbuat dari white kraft sebagai karton printed
. Tabel 1 menunjukkan susunan flute pada karton gelombang. Tabel 1. Susunan flute pada karton gelombang komersial
Flute configuration
Number of flutes per meter
Flute height mm
Minimum flat crush
Nm
-2
A coarse 104-125 4.5-4.7 140
B fine 150-184 2.1-2.9 180
C medium 120-145 3.5-3.7 165
E very fine 275-310 1.15-1.65 185
Sumber : Lott, di dalam Paine, F. A. The Packaging Media 1977
Karton gelombang memiliki banyak tipe kemasan. Terdapat tiga tipe umum yang digunakan, yaitu Regular Slotted Container RSC, Half Telescopic
Container HTC, dan Full Telescopic Container FTC. Dari ketiga tipe tersebut
RSC dan FTC paling banyak digunakan sebagai kemasan distribusi produk hortikultura yang ada di Indonesia. Bahan kemasan dari karton gelombang
merupakan bahan kemasan hasil industri kertas sehingga jenis dan tipenya telah memiliki standar. Hal ini menyebabkan pemilihan bahan kemasan lebih mudah
dibandingkan dengan kayu. Faktor yang menentukan ketebalan bahan karton
7 gelombang adalah tipe flute. Tipe kemasan karton gelombang dapat dilihat pada
Gambar 1.
Gambar 1. Tipe kemasan karton untuk distribusi A RSC, B HTC, dan C FTC.
Tipe kemasan RSC dan FTC banyak digunakan sebagai kemasan distribusi produk hortikultura. Perbedaan desain, bentuk, dan ukuran dari lubang
ventilasi biasanya disesuaikan dengan tipe produk, penyimpanan, dan moda transportasi. Biasanya pemotongan lubang ventilasi untuk kemasan distribusi
banyak dilakukan dibagian samping kemasan dan bukan di bagian atas penutup kemasan, padahal pemotongan ventilasi di bagian samping dapat mengurangi
kekuatan kemasan yang lebih besar daripada pemotongan di bagian atas dan bawah kemasan peti karton Peleg, 1985.
McDonald, et al. 1979 mempelajari tentang kekuatan dan ventilasi pada kemasan untuk transportasi jeruk, dengan perbandingan ventilasi vertikal dan
horizontal. McDonald menggunakan 8 lubang ventilasi dengan ukuran 25 x 76 mm pada bagian atas dan bawah kemasan. Walaupun persentase ventilasi
ditingkatkan dari 2 sampai 4.5 tetap tidak mengurangi kekuatan kemasan. Ukuran, bentuk, dan posisi lubang ventilasi pada kemasan peti karton
sangat bervariasi, terutama untuk kemasan distribusi buah dan sayur. Buah nanas biasanya dikemas dengan berat bersih antara 10-15 kg 22-23 lb. Kemasan yang
biasa digunakan adalah kemasan karton gelombang tipe FTC dengan karton pembagi diantara buah nanas, kekuatan tekan kemasan sebesar 275 lbin
2
.
8 Ventilasi dibuat di bagian top dan bottom kemasan, dengan tambahan di bagian
samping kemasan jika dibutuhkan, biasanya digunakan untuk pengangkutan via angkutan laut Isabellefruits, 2004.
a b Gambar 2. Tipe kemasan karton dengan ventilasi oblong a. Tipe FTC b.
Tipe RSC.
C. Kemasan Kayu