ASAM RISINOLEAT TINJAUAN PUSTAKA

12 Perlakuan panas pada asam risinoleat menyebabkan terbentuknya estolida yang dapat dikonversi menjadi gliserida poliester yang dapat digunakan sebagai pelumas dan bahan yang memberikan fleksibilitas tekstil dan kulit. Dilain pihak, oksidasi asam risinoleat akan menghasilkan asam azelat dan asam suberat yang dapat direaksikan dengan asam dibasat untuk menghasilkan poliamida sebagai serat sintetis. Asam risinoleat juga dapat digunakan sebagai bahan aktif permukaan yang sangat baik dengan mereaksikan kelompok karboksil asam risinoleat dengan kelompok hidroksil pertama maupun kedua dari risinoleat alkohol Kirk dan Othmer, 1964. Oksidasi dan pirolisis asam risinoleat dalam kondisi vakum menghasilkan cincin keton jenuh dalam jumlah besar, yang mengandung cyclohepsi dan cyclooktan yang dapat digunakan dalam parfum. Di sisi lain, produk hidrogenasi dari asam risinoleat yang berupa asam 12-hidroksistearat dan ester-esternya dapat digunakan untuk kosmetik, obat salep, lilin sintetik, dan sebagai agen anti jamur Kirk dan Othmer, 1964. Keterangan : aliran udara arus listrik kabel sensor

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. ALAT DAN BAHAN

1. Alat Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah inkubator silinder berputar yang dilengkapi dengan termokontrol, kompresor pemasok udara, filter udara, flowmeter pengukur laju alir, timer pengontrol waktu, termometer, dan pemanas listrik. Skema inkubator secara lengkap disajikan pada Gambar 6. Peralatan utama yang digunakan dalam penelitian diperlihatkan pada Gambar 7. Selain itu juga digunakan hydraulic press untuk memecah biji jarak dan ekstraksi minyak. Alat-alat yang digunakan untuk analisis antara lain cawan aluminium, oven, desikator, labu kjeldahl, cawan porselin, timbangan digital, pemanas destruksi, tanur pengabuan, tabung sampel berpori dari kertas, kapas, soxhlet , labu lemak, batu didih, kertas saring whatman no. 41, corong buchner , erlenmeyer, penangas air, refraktometer abbe, pendingin tegak, gelas piala, buret, corong pemisah, kertas saring, dan pipet. Gambar 6. Skema inkubator dan komponen penyusunnya Pemanas listrik 14 Gambar 7. Inkubator yang digunakan dalam penelitian 2. Bahan Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah biji tanaman jarak Ricinus communis LINN. Bahan-bahan yang digunakan untuk analisis sampel adalah H 2 SO 4 pekat, CuSO 4 , air suling, NaOH 50, H 2 SO 4 0.02 N, heksana atau pelarut lemak lainnya, H 2 SO 4 0,325 N, NaOH 1,25 N, alkohol netral 95, fenolphtalein, NaOH 0,1 N, air, kloroformtetraklorida, pereaksi Wijs, KI 15, Na 2 S 2 O 3 0,1 N, larutan kanji 1, HCl 0,5 N, dan KOH 0,5 N.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan dalam empat tahap, yaitu 1 Analisis proksimat biji jarak, 2 Karakterisasi awal minyak jarak, 3 Penentuan pengaruh faktor terhadap sifat fisikokimia minyak jarak hasil hidrolisis in situ dalam biji jarak, 4 Identifikasi kapang dalam biji jarak dan 5 Analisis permukaan respon parameter bilangan asam. Diagram alir tahapan penelitian ini disajikan pada Gambar 8. 15 Mulai Analisis Proksimat Biji Jarak Karakterisasi Awal Minyak Jarak Penentuan Pengaruh Faktor Terhadap Sifat Fisikokimia Minyak Jarak Hasil Hidrolisis In Situ dalam Biji Jarak Selesai Analisis Permukaan Respon Parameter Bilangan Asam Identifikasi Kapang pada Biji Jarak Gambar 8. Diagram alir tahapan penelitian

1. Analisis Proksimat Biji Jarak

Biji jarak yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Mataram, Nusa Tenggara Barat. Analisis proksimat biji jarak bertujuan untuk mengetahui komponen-komponen penyusun biji jarak. Analisis ini meliputi analisis kadar air, kadar protein, kadar abu, kadar minyak, kadar karbohidrat dan kadar serat kasar. Prosedur analisis proksimat disajikan pada Lampiran 1.

2. Karakterisasi Awal Minyak Jarak

Karakterisasi awal minyak jarak dilakukan pada minyak hasil ekstraksi dari biji jarak yang belum mendapatkan perlakuan. Karakterisasi terhadap minyak jarak tersebut dilakukan untuk mengetahui sifat fisikokimia minyak jarak sebelum mendapatkan perlakuan. Sifat fisikokimia tersebut meliputi bilangan asam, bilangan iod, bilangan penyabunan dan indeks bias. Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak jarak disajikan pada Lampiran 2. 3. Penentuan Pengaruh Faktor terhadap Sifat Fisikokimia Minyak Jarak Hasil Hidrolisis In Situ dalam Biji Jarak Pengaruh faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh laju alir udara X 1 dan lama inkubasi X 2 . Laju alir udara X 1 yang