ALAT DAN BAHAN METODOLOGI PENELITIAN

15 Mulai Analisis Proksimat Biji Jarak Karakterisasi Awal Minyak Jarak Penentuan Pengaruh Faktor Terhadap Sifat Fisikokimia Minyak Jarak Hasil Hidrolisis In Situ dalam Biji Jarak Selesai Analisis Permukaan Respon Parameter Bilangan Asam Identifikasi Kapang pada Biji Jarak Gambar 8. Diagram alir tahapan penelitian

1. Analisis Proksimat Biji Jarak

Biji jarak yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Mataram, Nusa Tenggara Barat. Analisis proksimat biji jarak bertujuan untuk mengetahui komponen-komponen penyusun biji jarak. Analisis ini meliputi analisis kadar air, kadar protein, kadar abu, kadar minyak, kadar karbohidrat dan kadar serat kasar. Prosedur analisis proksimat disajikan pada Lampiran 1.

2. Karakterisasi Awal Minyak Jarak

Karakterisasi awal minyak jarak dilakukan pada minyak hasil ekstraksi dari biji jarak yang belum mendapatkan perlakuan. Karakterisasi terhadap minyak jarak tersebut dilakukan untuk mengetahui sifat fisikokimia minyak jarak sebelum mendapatkan perlakuan. Sifat fisikokimia tersebut meliputi bilangan asam, bilangan iod, bilangan penyabunan dan indeks bias. Prosedur analisis sifat fisikokimia minyak jarak disajikan pada Lampiran 2. 3. Penentuan Pengaruh Faktor terhadap Sifat Fisikokimia Minyak Jarak Hasil Hidrolisis In Situ dalam Biji Jarak Pengaruh faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengaruh laju alir udara X 1 dan lama inkubasi X 2 . Laju alir udara X 1 yang 16 digunakan sebesar 563 – 1102 mlmenit dan lama inkubasi X 2 sebesar 4 - 7 hari. Rentang nilai laju alir udara ditentukan berdasarkan hasil percobaan awal yang dilakukan di laboratorium. Rentang nilai lama inkubasi ditentukan berdasarkan literatur. Tahap penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh laju alir udara X 1 dan lama inkubasi X 2 terhadap parameter fisikokimia minyak jarak hasil hidrolisis in situ dalam biji jarak. Proses hidrolisis secara in situ ini menggunakan inkubator tipe silinder berputar berbahan besi. Proses inkubasi biji jarak ini diharapkan dapat menghasilkan minyak jarak yang mempunyai kandungan asam risinoleat yang tinggi dengan parameter tingginya nilai bilangan asam. Proses hidrolisis in situ dalam biji jarak dimulai dengan melakukan pemecahan biji jarak yang akan diinkubasi dengan menggunakan hydraulic press . Pemecahan biji bertujuan agar oksigen dapat berdifusi ke dalam biji dengan mudah. Pemecahan biji dilakukan dengan memasukkan biji ke dalam hydraulic press yang diberi tekanan sebesar 10 kgcm 2 . Kecukupan pecahnya biji ditandai dengan mulai keluarnya minyak dari dalam biji. Biji jarak yang sudah pecah dimasukkan ke dalam inkubator yang telah ditentukan laju alir udaranya. Suhu dalam inkubator dijaga pada kisaran 29 o C – 31 o C dengan menggunakan termokontrol. Laju alir udara dijaga agar konstan dan setelah waktu inkubasi tercapai, minyak dalam biji jarak siap untuk diekstrak. Minyak jarak diekstrak secara mekanis dengan menggunakan hydraulic press, kemudian minyak siap untuk dianalisis.

4. Identifikasi Kapang pada Biji Jarak

Pada tahap ini dilakukan pengujian mikrobiologi terhadap kapang yang tumbuh pada biji jarak sebelum dan setelah proses inkubasi. Uji identifikasi kapang dilakukan di laboratorium Balai Penelitian Veteriner, Bogor. Tahapan identifikasi kapang dimulai dengan melakukan pengenceran terhadap sampel biji jarak yang sudah dihaluskan pada tingkat pengenceran 10 -1 sampai 10 -6 . Kemudian suspensi diinokulasikan pada media agar dan diinkubasi pada suhu 25 o C dan 37 o C. Pengamatan dilakukan pada hari ke-3 dan ke-5 dengan