10 Menurut Stark et al. 1994, aktivitas maksimum epoksida hidrolase
yang ada dalam biji jarak terjadi setelah 4 - 6 hari germinasi dan setelah itu terjadi penurunan yang sangat tajam. Aktivitas enzim yang tertinggi terdapat
pada bagian endosperma. Penampang membujur biji jarak disajikan pada Gambar 4.
endosperma testa
kotiledon hipokotil
radikel karunkel
Gambar 4. Penampang membujur biji jarak Weiss, 1971
D. ASAM RISINOLEAT
Asam risinoleat C
17
H
32
OH.COOH merupakan asam lemak yang paling dominan dalam minyak jarak. Kandungan asam risinoleat dalam
minyak jarak sebesar 87 persen Swern, 1979. Kandungan asam risinoleat yang tinggi dan paling dominan dalam minyak jarak menyebabkan minyak
jarak tergolong dalam minyak yang memiliki jenis asam lemak yang mudah berubah Guner, 1997. Hal ini dikarenakan asam risinoleat pada minyak jarak
mengandung ikatan rangkap dan dua gugus aktif, yaitu gugus hidroksil dan gugus karboksil Ramamurthi et al., 1998. Keberadaan ikatan rangkap dan
dua gugus aktif dalam asam risinoleat disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Ikatan rangkap dan dua gugus aktif dalam asam risinoleat
C C
C C
C C
… OH
O
s.d. 18 12
11 10
9 1
13
H H OH
gugus hidroksil ikatan rangkap
gugus karboksilat
11 Berat molekul asam risinoleat sebesar 298,46 dengan nama struktur
asam 12-hidroksi-9-oktadekanoat Kirk dan Othmer, 1964. Asam risinoleat merupakan asam oleat dengan gugus hidroksil pada posisi 12. Keberadaan
gugus hidroksil dalam asam risinoleat ini memberikan keunikan pada minyak jarak dalam hal kelarutan dalam alkohol. Sintesis asam risinoleat dalam
embrio biji dihasilkan dengan mudah dari asam oleat, bukan asam linoleat Weiss, 1971. Asam risinoleat tidak dibentuk pada biji yang masih muda.
Setelah biji masuk pada hari ke-36 jumlah asam risinoleat mencapai 90 persen dan setelah itu komposisi asam lemak minyak cenderung konstan
Weiss, 1971. Asam risinoleat dan turunannya dapat digunakan dalam industri
surface-active agents , plasticizer, additif minyak pelumas, serta bahan kimia
seperti sebacic acid, methyl n-hexyl ketone, capryl alcohol, 10-undecylenic acid, dan heptaldehid Kirk dan Othmer, 1964. Asam risinoleat juga berguna
dalam bidang kesehatan, diantaranya sebagai pencegah kehamilan senyawa jelli kontrasepsi. Produk dari asam risinoleat yang berupa natrium risinoleat
dan sulforisinoleat dapat digunakan dalam formulasi pasta gigi. Selain itu, sifat dapat membunuh bakteri dari natrium risinoleat menyebabkan asam
risinoleat mempunyai peranan yang tinggi sebagai penghilang racun dalam lambung.
Melalui proses sulfonasi, asam risinoleat juga dapat dikonversi menjadi amida dan substitusi amida untuk membentuk produk yang
menyerupai turkey oil SBP Board of Consultants and Engineers, 1983. Kirk dan Othmer 1964 menambahkan bahwa sulfonasi asam risinoleat dapat
digunakan sebagai emulsifier, agen pendispersi, surfaktan, serta membantu proses pencelupan dan finishing dalam pembuatan kain pada industri tekstil.
Selain itu, esterifikasi asam risinoleat dengan gliserol dan glikol dapat menghasilkan monorisinoleat yang dapat digunakan sebagai bahan emulsifier.
Turunan asam risinoleat yang berupa butyl acetyl risinoleat dapat digunakan sebagai bahan dalam pembuatan plastik dan bahan pembuatan pelumas.
Sementara itu, kalsium risinoleat dapat digunakan dalam industri plastik sebagai pelumas SBP Board of Consultants and Engineers, 1983.
12 Perlakuan panas pada asam risinoleat menyebabkan terbentuknya
estolida yang dapat dikonversi menjadi gliserida poliester yang dapat digunakan sebagai pelumas dan bahan yang memberikan fleksibilitas tekstil
dan kulit. Dilain pihak, oksidasi asam risinoleat akan menghasilkan asam azelat dan asam suberat yang dapat direaksikan dengan asam dibasat untuk
menghasilkan poliamida sebagai serat sintetis. Asam risinoleat juga dapat digunakan sebagai bahan aktif permukaan yang sangat baik dengan
mereaksikan kelompok karboksil asam risinoleat dengan kelompok hidroksil pertama maupun kedua dari risinoleat alkohol Kirk dan Othmer, 1964.
Oksidasi dan pirolisis asam risinoleat dalam kondisi vakum menghasilkan cincin keton jenuh dalam jumlah besar, yang mengandung
cyclohepsi dan cyclooktan yang dapat digunakan dalam parfum. Di sisi lain, produk hidrogenasi dari asam risinoleat yang berupa asam 12-hidroksistearat
dan ester-esternya dapat digunakan untuk kosmetik, obat salep, lilin sintetik, dan sebagai agen anti jamur Kirk dan Othmer, 1964.