Demikian juga halnya dengan penelitian yang dilaporkan oleh Soesilawaty 2008, yang membandingkan efektifitas penurunan kadar kolesterol pada hewan
uji tikus yang diberi pektin kulit jeruk bali dan kulit pisang ambon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pektin kulit jeruk bali dengan
konsentrasi 10, dapat menurunkan kadar kolesterol hewan uji sebesar 27.8, dan pemberian pektin kulit pisang ambon dengan konsentrasi 20 , dapat
menurunkan kadar kolesterol sebesar 9,9. Selain daripada itu, tumbuh tumbuhan jenis daun daunan juga berpotensi menurunkan kadar kolesterol dan lipid dalam
darah tikus putih seperti yang dilaporkan oleh Juheni 2002 yang menyatakan bahwa herba seledri dapat menurunkan kadar kolesterol sebesar 2 pada tikus
yang diberi diet tinggi kolesterol dan lemak.
2.11. Potensi Soyghurt Dalam Menurunkan Kadar Kolesterol
Kolesterol yang tinggi dalam darah merupakan salah satu penyebab penyakit jantung koroner. Hal tersebut dapat terjadi jika kadar kolesterol melebihi batas
normal dan dapat berkembang menjadi ateroklerosis pada pembuluh arteri berupa penyempitan pembuluh darah terutama jantung ,otak dan ginjal Hardiningsih dan
Nurhidayat , 2006. Banyak uji klinis menunjukkan bahwa peningkatan asupan kedelai memiliki efek menguntungkan pada kolesterol darah.
Konsumsi probiotik seperti bakteri asam laktat adalah metoda alami yang potensial untuk mengobati dan mencegah hiperkolesterolemia Portugal et al.,
2006. Lactobacillus bulgaricus adalah salah satu bakteri asam laktat yang digunakan sebagai starter kultur untuk susu fermentasi, yang berpotensi sebagai
anti kolesterol yang diduga karena adanya EPS eksopolisakarida yang diproduksinya Pigeon et al., 2002. Mekanisme penurunan kolesterol ini terjadi
karena bakteri asam laktat yang ada dalam soyghurt dapat mendegradasi kolesterol menjadi coprostanol yang merupakan zat yang tidak dapat diserap oleh
usus. Sisa kolesterol dikeluarkan bersama feses. Sebuah laporan mengenai hal ini
Universitas Sumatera Utara
memaparkan bahwa penurunan kolesterol oleh bakteri Lactobacillus dapat mencapai kisaran 27-38 Poerwosoedamo dan Sediaoetama, 1977.
Menurut Brown dan Goldstein 1991 beberapa mikroba dapat memproduksi senyawa yang dapat menghambat sistem kolesterol,
mengimobilisasi atau mereduksinya, diantaranya adalah bakteri asam laktat yang secara umum banyak digunakan dalam industri fermentasi kini dimanfaatkan
dalam bidang kesehatan sebagai probiotik. Salah satu genus yang menjadi anggota bakteri asam laktat adalah Lactobacillus, yang dapat berperan sebagai bakteri
penurun kolesterol, dilaporkan oleh Darnel et al. 1986 dan Girinda 1993. Lactobacillus bulgaricus
mampu mengikat kolesterol yang terdapat pada aliran darah, kemudian dibawa ke usus halus untuk dibuang bersama feses Hardiningsih
dan Nurhidayat, 2006 Mekanisme reduksi kolesterol dapat dijelaskan oleh lima mekanisme Beena
dan Prasad, 1997. 1 Produk fermentasi bakteri asam laktat menghambat sintesa enzim kolesterol, 2 Bakteri memfasilitasi penghapusan kolesterol dalam tinja,
3 Bakteri menghambat penyerapan kolesterol kembali ke tubuh dengan mengikat kolesterol, 4 Bakteri mengganggu daur ulang garam empedu produk
metabolism kolesterol dan 5 Asimilasi asam laktat. Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengurangi konsentrasi
kolesterol dalam darah. Beberapa studi mengindikasikan bahwa Lactobacillus yang dipindahkan dari medis laboratorium in vitro mempunyai potensi untuk
menurunkan kolesterol dalam darah Gilliland dan Speek, 1997. Cavalini et al. 2009 melaporkan bahwa yoghurt kedelai dapat digunakan sebagai alternatif cara
mengurangi resiko penyakit kardiovaskuler dengan menurunkan kolesterol total. Temuan juga menyarankan bahwa suplemen isoflavon dapat meningkatkan efek
anti atheroklerotik dari yoghurt kedelai. The Food and Drug Administration FDA menyatakan bahwa 25 gram
protein kedelai sehari, sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh dan kolesterol dapat mengurangi resiko penyakit jantung Gray, 2010. Penelitian tentang
Universitas Sumatera Utara
pengaruh dari kedelai terhadap kolesterol darah telah dilakukan sejak tahun 1940- an hingga kini dan menunjukkan hasil yang bervariasi Fajriah, 2009.
Penelitian Osami et al. 2000 menunjukkan bahwa susu kedelai yang mengandung 6,9 gram protein kedelai telah jelas menurunkan total kolesterol
dalam serum dan berguna untuk meningkatkan kesehatan. Penelitian dilakukan terhadap 84 orang 50 laki laki, 34 perempuan, rata rata usia 46 tahun. Uji
kelompok diberikan 200 ml susu kedelai yang mengandung protein kedelai 6,9 gram selama 12 minggu.
Seorang illmuan gizi yang disebut Kim Young di Universitan Massachusetts telah melakukan penelitian yang luas dalam makanan yang mengandung kedelai.
Kim telah mengidentifikasi isoflavon yang merupakan senyawa bioaktif yang dapat menurunkan resiko penyakit jantung Brian et al., 2003. Penelitian dari
Rosell et al. 2004. menunjukkan bahwa makanan kedelai yang cukup sebagai bagian dari makanan sehari-hari , berhubungan dengan konsentrasi kolesterol
darah. Ini mungkin disebabkan oleh efek biologis kedelai dan sebagian karena komposisi keseluruhan diet dengan kandungan kedelai yang tinggi.
Universitas Sumatera Utara
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan tempat