Pengukuran Kadar Kolesterol 2. Identifikasi Bakteri Asam Laktat

4.4. Pengukuran Kadar Kolesterol

Waktu dan kelompok perlakuan untuk pengukuran kadar kolesterol seperti yang telah ditampilkan pada metode penelitian. Histogram kadar kolestrol hewan uji mencit terhadap masing-masing kelompok perlakuan dapat dilihat pada Gambar 4. 3. 20 40 60 80 100 1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr East West North Gambar 4.3. Histogram Kadar Kolestrol Darah Mencit Terhadap Masing- Masing Kelompok Perlakuan. Keterangan; Grafik histogram pada perlakuan berbeda yang diikuti oleh huruf kecil yang tidak sama berbeda nyata pada taraf uji 5 P0,05. K- = Kontrol negatif tidak diberi perlakuan; K+ = diberi pakan kolesterol; P1 = diberi pakan kolesterol, selanjutnya diberi soyghurt 0,25; P2 = diberi pakan kolesterol, selanjutnya diberi soyghurt 0,5; P3 = diberi pakan kolesterol, selanjutnya diberi soyghurt 1. Berdasarkan hasil uji statistik terhadap kadar kolesterol darah hewan uji mencit menunjukkan perbedaan kadar kolestrol pada masing-masing kelompok perlakuan. Perbedaan kadar kolesterol darah hewan uji terhadap masing-masing kelompok perlakuan dapat dilihat pada Tabel 4.6. a b c d a K a d a r K o le s te ro l m g d l Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6. Kadar Kolesterol Darah Mencit mgdl Masing-Masing Kelompok Perlakuan . Kelompok Perlakuan Rataan Notasi Kontrol negatif 57,74±4,24 a Kontrol positif 107,50±2,24 b Perlakuan 1 86,20±3,1 c Perlakuan 2 76,40±5,42 d Perlakuan 3 63,70±3,11 a Keterangan : notasi huruf yang berbeda menunjukkan beda nyata pada taraf 5 Kelompok kontrol negatif menunjukkan kadar kolesterol yang berbeda nyata P0,05 terhadap kelompok kontrol positif, P1, dan P2, dan berbeda tidak nyata P0,05 terhadap kelompok perlakuan P3. Hewan uji kelompok kontrol positif menunjukkan perbedaan kadar kolesterol yang berbeda nyata P0,05 terhadap kelompok perlakuan P1, P2, dan P3, sedangkan kelompok perlakuan P1 menunjukkan perbedaan kadar kolesterol yang berbeda nyata P0,05 dengan kelompok P2 dan P3, demikian juga dengan kelompok perlakuan P2 menunjukkan perbedaan kadar kolesterol yang berbeda nyata P0,05 dengan kelompok P3. Dari hasil kadar kolesterol rata-rata antara kelompok kontrol negatif dan kelompok kontrol positif, menunjukkan persentase peningkatan kadar kolesterol pada kelompok kontrol positif sebesar 86,18. Persentase peningkatan kadar kolesterol hewan uji mencit pada kelompok kontrol positif dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.7. Persentase Peningkatan Kadar Kolesterol Darah Mencit pada Kelompok Kontrol Positif Pada Hari ke 15. Kelompok Perlakuan Kadar kolesterol mgdl Peningkatan mgdl Peningkatan Kontrol Negatif 57,74 - - Kontrol Positif 107,50 57,76 86,18 Peningkatan kadar kolestrol pada hewan uji mencit kelompok kontrol positif, karena diberi pakan kolesterol tinggi selama 2 minggu. Pemberian pakan Universitas Sumatera Utara kolesterol tinggi, menyebabkan peningkatan jumlah jaringan lemak pada otot adiposa yang dapat menghasilkan jumlah kalori yang tinggi. Meningkatnya jumlah kalori yang tersimpan dalam jaringan lemak dan otot, akan meningkatkan kadar kolestrol dalam darah. Pierre et al., 2000. Selanjutnya diukur kadar kolesterol pada kelompok perlakuan P1, P2, dan P3, yang sebelumnya telah diberi soyghurt dengan konsentrasi yang berbeda selama 2 minggu.. Dari hasil rata-rata kadar kolesterol pada kelompok P1, P2 dan P3 menunjukkan terjadinya penurunan kadar kolesterol hewan uji pada ketiga kelompok perlakuan P1, P2, P3. Persentase penurunan kadar kolesterol darah mencit pada kelompok perlakuan P1, P2, dan P3 pada hari ke 30 dapat dilihat pada Gambar 4.4 Gambar 4.4. Histogram Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Darah mencit Pada Kelompok Perlakuan P1, P2, dan P3. Keterangan : Grafik histogram pada perlakuan berbeda yang diikuti oleh huruf kecil yang sama berbeda tidak nyata pada taraf uji 5 P0,05. P1 = Kelompok Perlakuan 1 yang diberi soyghurt 0,25; P2 = Kelompok Perlakuan 2 yang diberi soyghurt 0,5; P3 = Kelompok Perlakuan yang diberi soyghurt 1. a a a Universitas Sumatera Utara Kelompok P1 menunjukkan persentase penurunan kadar kolesterol yang berbeda tidak nyata P0.05 dengan kelompok P2 dan P3. Kelompok P2 menunjukkan persentase penurunan kadar kolesterol yang berbeda tidak nyata P0,05 dengan kelompok P3. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.8. Tabel 4.8. Persentase Penurunan Kadar Kolesterol Darah Mencit Hari ke 30 Masing-Masing Kelompok Perlakuan Kelompok Perlakuan Kadar Kolestrol mgdl Penurunan mgdl Penurunan Kontrol negatif 58,67 - - Kontrol positif 107,83 - - Perlakuan 1 87,83 20,00 18,43 a Perlakuan 2 81,17 26,66 22,18 a Perlakuan 3 69.17 38,66 35,75 a Kelompok P1 yang diberi soyghurt 0,25 menunjukkan persentase penurunan kadar kolesterol sebesar 18,43, kelompok P2 yang diberi soyghurt 0,5 menunjukkan persentase penurunan kadar kolesterol sebesar 22,18, dan kelompok P3 yang diberi soyghurt 1 menunjukkan persentase penurunan kadar kolesterol sebesar 35,75. Penurunan yang significan dari ke 3 kelompok perlakuan, ditunjukkan pada kelompok P3 yaitu pemberian soyghurt sebanyak 1 dengan penurunan kadar kolesterol sebasar 35,75. Penurunan kadar kolesterol tersebut karena soyghurt merupakan produk susu fermentasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Osami et al. 2000 ; Beena dan Prasad 1997, bahwa susu fermentasi menyebabkan peningkatan jumlah bakteri asam laktat yang mengakibatkan peningkatan produksi rantai pendek asam lemak yang dapat menurunkan kadar kolesterol. Selain daripada itu bahan dasar pembuatan soyghurt berasal dari kedelai yang mengandung isoflavon yang berpotensi menurunkan kadar kolesterol , sesuai dengan pernyataan Wood 2002 bahwa isoflavon dikenal sebagai phytoesterogen yang berguna untuk meningkatkan receptor LDL, yang artinya receptor LDL sebagai pintu masuk yang memungkinkan LDL diambil dari dalam darah. Semakin banyak LDL yang diambil dari dalam darah, maka jumlah LDL akan berkurang didalam usus, akibatnya kadar kolesterol semakin rendah, dan disamping itu ada globulin Universitas Sumatera Utara tertentu yang diproduksi oleh kedelai untuk merangsang produksi receptor LDL Pierre et al., 2000. Rossi. et al. 2008 melaporkan bahwa hewan uji yang diberi soyghurt yang ditambahkan isoflavon menunjukkan penurunan kadar kadar kolesterol sebesar 51,4 di daerah lesi atherosklerotik, dan hewan uji yang diberi soyghurt dan isoflavon ditambah dengan Enterococcus faecium menunjukkan penurunan kadar kolesterol total sebesar 15,5. Penelitian yang melibatkan hewan uji menunjukkan bahwa protein kedelai mengandung arginin yang dapat menurunkan kolesterol, sedangkan pada protein hewani lebih banyak mengandung lisin dan metionin yang dapat meningkatkan kadar kolesterol Nathan, 2010. Protein kedelai memiliki ratio yang lebih tinggi terhadap jumlah arginin daripada lisin dan metionin. Selanjutnya BAL sebagai starter yang digunakan pada pembuatan soyghurt dapat mendegradasi kolesterol menjadi coprostanol yang merupakan zat yang tidak dapat diserap oleh usus. Sisa kolesterol dikeluarkan bersama feses Poerwosoedamo dan Soedioetama, 1977, juga BAL memproduksi enzim Bile Salt Hydrolase BSH yang dapat mengurangi konjugasi garam empedu sehingga akan meningkatkan asam empedu bebas yang tidak mudah diserap oleh usus halus. Untuk menyetimbangkan jumlah asam empedu, dibutuhkan kolesterol dari dalam darah sehingga kadar kolesterol dapat diturunkan secara total Lee dan Salminen, 2009. Fajriah 2009 melaporkan bahwa pemberian susu kedelai tanpa penambahan bakteri asam laktat dengan dosis 2,25 gkg bb, 4,5 gkg bb, dan 9 gkg bb selama 4 minggu kepada hewan uji yang dikondisikan hiperlipidemia menunjukkan penurunan kadar kolesterol sebesar 1,8 – 4,5. Pemberian susu kedelai tanpa penambahan bakteri asam laktat pada penelitian tersebut menunjukkan hasil yang kurang bermakna dibandingkan dengan penelitian lain Cavalini et al., 2009; Djide, 2005 yang melibatkan bakteri asam laktat pada produk susu kedelai yang diberikan kepada hewan uji. Universitas Sumatera Utara Hasil pada penelitian ini membuktikan bahwa pemberian soyghurt yang dibuat dengan suhu inkubasi yang optimal 40 ⁰C dan jumlah koloni BAL yang optimal 163 CFUml, efektip menurunkan kadar kolesterol darah hewan uji mencit hingga 35,75 dengan konsentrasi soyghurt 1. Berbeda dengan hasil penelitian Djide 2006, menunjukkan dosis soyghurt yang efektif adalah 2,5, dengan jumlah koloni BAL sebanyak 2,3 x 10 9 CFUml dan penurunan kadar kolesterol sebesar 62,29 , sedangkan pada penelitian ini menunjukkan dosis soyghurt yang efektif adalah 1 dengan jumlah koloni BAL 1,63 x 10 9 CFUml dan penurunan kadar kolesterol sebesar 35,75. Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, diantaranya metode yang digunakan. Salah satu metoda yang digunakan adalah kombinasi dari kultur starter yang digunakan. Djide 2006 menggunakan kultur starter Lactobacillus casei dan Streptococcus thermophillus, sedangkan pada penelitian ini menggunakan kultur starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

9 90 130

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

10 86 123

KADAR KOLESTEROL DARAH DENGAN PEMBERIAN MINUMAN BERKARBONASI Kadar Kolesterol Darah Pada Mencit (Mus Musculus) Dengan Pemberian Minuman Berkarbonasi.

0 2 14

KADAR KOLESTEROL DARAH DENGAN PEMBERIAN MINUMAN BERKARBONASI Kadar Kolesterol Darah Pada Mencit (Mus Musculus) Dengan Pemberian Minuman Berkarbonasi.

0 1 14

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 20

Pengaruh Lama Fermentasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri Asam Laktat Dalam Soyghurt Dan Efektifitas Pada Penyembuhan Gastritis Lambung Mencit (Mus musculus L) Yang Diinduksi Dengan Aspirin

0 0 14

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 22

Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 11

BAB 1 PENDAHULUAN - Efektifitas Pemberian Soyghurt yang Mengandung Bakteri Asam Laktat dalam Memperbaiki Kerusakan Jaringan Hati Mencit (Mus musculus L.) yang Dipapar Timbal

0 0 7

APLIKASI BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) TERHADAP PENURUNAN KADAR TRIGLISERIDA DARAH PADA MENCIT (Mus musculus) Skripsi

0 0 35